PEREMPUAN PESISIR MADURA: Eksistensi, Prestise, dan Etos Kerja dalam Berbisnis

Sahal, Sakinah (2024) PEREMPUAN PESISIR MADURA: Eksistensi, Prestise, dan Etos Kerja dalam Berbisnis. Bildung, Yogyakarta. ISBN 978-623-8588-03-9

[img] Text
PEREMPUAN PESISIR MADURA_siap cetak.pdf

Download (5MB)

Abstract

SETIAP individu di dunia ini membutuhkan harta seperti uang, rumah, kebun, sawah, ladang, kendaraan, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga eksistensinya. Sandang, pangan, dan papan menjadi kebutuhan primer manusia. Manusia perlu memiliki harta untuk mencukupi segala keperluan hidupnya, dan setiap individu bisa memilih cara yang berbeda-beda untuk mencapainya. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan bekerja, dan salah satu bentuk pekerjaan tersebut disebut sebagai bisnis atau berdagang, yang banyak dijalankan oleh berbagai kalangan, termasuk perempuan pesisir Madura yang menjadi fokus penelitian ini. Bisnis diartikan sebagai pertukaran uang dan jasa yang saling menguntungkan di antara individu yang terlibat. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, bisnis memiliki peran yang sangat penting karena tidak ada satu pun individu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa keterlibatan manusia lainnya. Dalam konteks bisnis, terdapat berbagai pihak yang terlibat, seperti penjual/pedagang, pembeli, perantara (broker), produsen, dan lain sebagainya. Al-Qur’an menjelaskan konsep bisnis dengan kata al-tijārah, yang memiliki dua makna. Pertama, perniagaan secara umum, yakni perniagaan manusia dengan Allah. Pada dimensi ini, seseorang 2 PEREMPUAN PESISIR MADURA: Eksistensi, Prestise, dan Etos Kerja dalam Berbisnis dianggap menjalankan bisnis yang baik apabila mencintai Allah dan Rasul-Nya, berjuang di jalan-Nya dengan harta dan jiwanya, membaca kitab Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menafkahkan rezekinya.1 Kedua, al-tijārah secara khusus, yaitu jual beli dalam konteks bisnis. Kegiatan bisnis dalam al-Qur’an dilihat sebagai perintah yang memiliki dimensi ibadah.2 Beberapa ayat al-Qur’an menegaskan bahwa manusia diwajibkan bekerja untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Ayatayat tersebut, seperti yang tercantum dalam firman Allah swt, QS alA‘raf (7): 10, QS al-Qasas (28): 77, QS al-Jumu‘ah (62), QS al-Mulk (67): 15, dan QS al-Naba’ (78): 11, memberikan petunjuk tentang pentingnya usaha manusia dalam mencari rezeki. Firman Allah ini menjadi panduan bagi umat-Nya untuk mencari karunia-Nya melalui berbagai jenis pekerjaan, termasuk berbisnis.

Item Type: Book
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
A General Works > AS Academies and learned societies (General)
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Administrator Khazanah
Date Deposited: 29 May 2024 03:02
Last Modified: 29 May 2024 03:02
URI: http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/1084

Actions (login required)

View Item View Item