BAHASA MADURA DI PONDOK PESANTREN (Tinjauan Sosiologi Bahasa)

Mulyadi, Mulyadi and Nuryana, Fatati and Mufarrikoh, Zainatul and Sufiyanto, Mohammad Imam (2024) BAHASA MADURA DI PONDOK PESANTREN (Tinjauan Sosiologi Bahasa). UIN Madura Press, Pamekasan. ISBN 978-623-5614-34-2

[img] Text
Buku Bahasa Madura.pdf

Download (2MB)

Abstract

Bahasa Madura adalah salah satu bahasa lokal di Indonesia yang terancam kepunahannya. Penyebab kepunahannya secara praksis dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu masifnya penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab, dan belakangan maraknya pengajaran bahasa Tiongkok dan bahasa Korea. Keengganan penutur asli bahasa Madura untuk memakai bahasa Madura secara disiplin dan konsisten dalam komunikasi sehari-hari diduga kuat menjadi faktor internal yang menyebabkan semakin mundurnya eksistensi bahasa Madura. Kebijakan politik sejak era orde baru tentang kewajiban pemakaian bahasa nasional yakni bahasa Indonesia pada acara-acara resmi di lembaga formal seperti di sekolah, kantor pemerintah, dan tempat layanan public semakin minimalnya pemakaian bahasa Madura oleh penuturnya sendiri apalagi penutur luar. Lambat laun hal ini menurunkan prestise dan gengsi bahasa Madura di hadapan penuturnya sendiri yang cenderung beralih ke bahasa Indonesia, bahasa asing, bahkan ke bahasa daerah lainnya yang dianggap lebih bergengsi. Dengan dalih modernisasi dan demi diterima dalam pergaulan global peran bahasa lokal khususnya bahasa Madura semakin tidak terlihat dalam lingua franca komunikasi publik dan terancam menuju fase kematian (language death). Keteranganketerangan ini semakin menguatkan fenomena bergesernya dan kematiannya bahasa-bahasa lokal di Indonesia terutama bahasa Madura. Pesantren sebagai sebuah lembaga dan simbol pertahanan nilai-nilai agama, budaya, dan tradisi diharapkan mampu menjadi benteng pertahanan budaya lokal dalam hal ini adalah bahasa Madura. Pesantren yang masih mempraktikkan nilai tradisi dalam pola komunikasi baik itu komunikasi antara kiai/nyai dengan santri dan pengurus pondokakan menjadi situs yang kuat dalam pemertahanan bahasa Madura yang sudah mulai pudar. Berbagai kesempatan dan situasi komunikasi berbahasa Madura dapat diciptakan dan dikondisikan dalam kegiatan di pondok pesantren. Pembiasaan berbahasa santri yang semula fokus pada kewajiban bebahasa Arab dan atau bahasa Inggris dapat dimodifikasi lebih lokalistik dengan pembiasaan berkomunikasi bahasa Madura. Menjadikan bahasa Madura sebagai alternatif bahasa target penerjemahan selain bahasa Indonesia akan membuat bahasa Madura lebih lama bertahan sebagai bahasa komunikasi di pesantren. Memasukkan pelajaran bahasa Madura ke dalam kurikulum pembelajaran bahasa akan menjadi upaya serius dalam pemertahanan bahasa Madura. Upaya-upaya pemertahanan tersebut dapat direalisasikan di pesantren dalam menjaga tradisi dan budaya lokal kemaduraan.

Item Type: Book
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
A General Works > AS Academies and learned societies (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PN Literature (General)
P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0080 Criticism
Depositing User: Administrator Khazanah
Date Deposited: 22 Aug 2024 08:33
Last Modified: 22 Aug 2024 08:33
URI: http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/1180

Actions (login required)

View Item View Item