Fawaid, Ah. (2015) Paradigma Sufistik Tafsir Al-Qur’an Bediuzzaman Said Nursi dan Fethullah Gulen. SUHUF: Jurnal Pengkajian Al-Qur'an dan Budaya, 8 (1). pp. 91-118. ISSN 1979-6544
|
Text
16-Article Text-76-1-10-20151108.pdf Download (811kB) | Preview |
|
|
Text
04-Reviewer Artikel 4.pdf Download (965kB) | Preview |
Abstract
Artikel ini hendak mengkaji tafsir sufistik Said Nursi dan Fethullah Gulen, persa-maan dan perbedaan keduanya. Dengan menggunakan teori sejarah sosial pemikir-an tafsir, tulisan ini mengungkapkan bahwa baik Nursi maupun Gulen sama-sama menggunakan paradigma sufistik dalam penafsiran Al-Qur’an. Paradigma sufistik dalam penafsiran Al-Qur’an menjadi cara efektif yang digunakan untuk mereka yang hidup di lingkungan ‘sekuler’, sehingga keduanya memilih ‘suasana sejuk’ guna menularkan pengetahuan Qur’ani ke komunitasnya yang digempur gelamornya peradaban Barat dengan sistemnya yang sekuler. Paradigma sufistik yang dikembangkan Nursi dan Gulen tidak sepenuhnya menjinakkan akal di sam-ping hati dan jiwa. Ketiga-tiganya digunakan secara seimbang dalam mengarungi samudera Al-Qur’an. Selain itu, apa yang dilakukan Nursi, dan khususnya Gulen, sekaligus membantah apa yang diragukan Ignaz Goldziher bahwa tasawuf meru-pakan doktrin asing dari tradisi Islam. Baik Nursi maupun Gulen merupakan tokoh yang lebur bersama komunitasnya, sehingga cakrawala tafsir yang dihasilkan le-bih bernuansa populis, ketimbang perdebatan akademis.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | ?? m_054 ?? ?? m_115 ?? |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Dakwah > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | MA Ah. Fawaid Sjadzili |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 04:28 |
Last Modified: | 25 Apr 2022 04:30 |
URI: | http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/500 |
Actions (login required)
View Item |