Ringkasan Hasil Penelitian dengan Judul Kebijakan Madrasah Asia Tenggara (Studi Kasus di Indonesia dan Singapura) Karya DR. Mohammad Kosim, M. Ag.

Kosim, Mohammad (2018) Ringkasan Hasil Penelitian dengan Judul Kebijakan Madrasah Asia Tenggara (Studi Kasus di Indonesia dan Singapura) Karya DR. Mohammad Kosim, M. Ag. STAIN PAMEKASAN, Pamekasan.

[img] Text
Madrasah indonesia-singapura_2018.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (557kB)

Abstract

Studi ini mendeskripsikan dinamika kebijakan pemerintah Indonesia dan Singapura dalam mengatur madrasah di negaranya masing-masing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data utama berupa data primer dalam bentuk salinan kebijakan pemerintah terkait madrasah di dua negara serta data-data lapangan madrasah di dua negara. Analisis data menggunakan konten analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia berawal dari kebijakan sikriminatif menuju akomodatif dalam mengatur pendidikan madrasah. Di awal kemerdekaan hingga 1975-an, madrasah hanya dipandang sebagai lembaga pendidikan kelas dua di bawah sekolah. Penyebabnya, di samping karena lambatnya umat Islam melakukan pembaharuan madrasah sebagaimana dikehendaki pemerintah, juga karena factor perbedaan pandangan antara pemerintah dan umat Islam dalam menempatkan agama dalam kehidupan benegara, yang hal ini bermula sejak perbedaan pandangan dalam menetapkan dasar negara, di awal kemerdekaan. Pasca terbitnya UU No. 2 Tahun 1989, pemerintah bersikap akomodatif terhadap madrasah. Hal ini karena umat Islam telah mereformasi madrasah sesuai tuntutan zaman, dan pemerintah semakin yakin akan kekuatan umat Islam sebagai penduduk mayoritas dalam mendukung pembangunan dalam bigngkai NKRI. Adapun di Singapura, pemerintah menerapkan kebijakan akomodatif setengah hati dalam mengatur madrasah. Terbukti, jumlah madrasah dibatasi, sehingga banyak anak-anak muslim tidak mendapat kursi di madrasah. Selain itu, aktivitas madrasah berada dalam pengawasan dan control ketat pemerintah melalui MUIS. Penyebabnya, Sngapura merupakan negara sekuler yang meminggirkan peran agama. Selain itu, keberadaan muslim sebagai penduduk minoritas, juga ikut mempengaruhi kebijakan setengah hati pemerintah dalam mengatur madrasah. Kata kunci: kebijakan, madrasah, Singapura, Indonesia, Kementerian Agama, Majelis Ugama Islam Singapura

Item Type: Other
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
A General Works > AI Indexes (General)
A General Works > AS Academies and learned societies (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Administrator Khazanah
Date Deposited: 08 Feb 2023 01:12
Last Modified: 30 Mar 2023 02:10
URI: http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/626

Actions (login required)

View Item View Item