KITAB KUNING DAN DINAMIKA STUDI KEISLAMAN Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfOleh: Dr. MOHAMMAD THOHA, M. Pd. IEnd Match H. ABD. KARIM, Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfM. PdEnd Match.Begin Match to source 25 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2018-08-01I PERSEMBAHAN Karya kecil ini penulis persembahkan untuk: 1. Isteri tercinta Halimatus Sa’diyah, yang senantiasa ikhlas tulus menemani, memotivasi dan mengingatkan penulis untuk selalu memberikan manfaat bagi kemanusiaan 2. Ananda tercinta Iftitah Nurirrohmah (Tata) yangEnd Match senantiasa tumbuh berkembang dalam suasana keluarga yang akademis, religius dan bersahaja. Semoga senantiasa terus dalam semangat belajar dan berjuang demi kemaslahatan umat, bangsa dan Negara. Begin Match to source 25 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2018-08-013. Si kecil ananda Ainurrohilah Mumtahanah (RachelEnd Match), yang Begin Match to source 25 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2018-08-01usianyaEnd Match mengunjak 2 tahun Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfsaat buku ini naik cetak. Semoga senantiasa sehat, cerdas, penuh berkah dan menjadiEnd Match “bibit nuggul” dalam meneruskan ajaran cinta kasih demi Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfkemaslahatan umat manusia. KATA PENGANTAR Al sala>m ‘alykum wa rahmat Alla>h wa baraka>tuh. Alhamd li Alla>h rabb al - ‘a>lami>n. Segala puji peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala tawfi>q, hida>yat dan ma’u>nah-Nya, peneliti bisa merampungkanEnd Match buku hasil Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfpenelitian kolektif denganEnd Match judul “ Kitab Kuning Dan Dinamika Studi Keislaman” ini Begin Match to source 25 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2018-08-01Sholawat dan salam senantiaa terus mengalir pada Beginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya. Amin! Dalam merampungkan bukuEnd Match hasil penelitian Begin Match to source 25 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2018-08-01ini, tentu saja peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kiranya peneliti sangat patut mengucapakan terima kasih untuk semua pihak tersebut. Terimaksih yang tulus, terutama peneliti ucapakan kepada: 1End Match. 2. Rektor IAIN MAdura, beserta para Plt. Wakil rektor Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfKetua Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat ( P3MEnd Match) IAIN Madura, Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfbeserta sekretaris dan para stafnyaEnd Match. 3. Anggota tim peneliti yang dengan semangat melakukan penggalian data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Mereka adalah: H. Karimullah, M. Pd.I (NIP: 195605121982031002, NIDN: 2012055601) dari unsur dosen dan tidak lupa pula pembantu peneliti dari unsur mahasiswa, yaitu: Muallifah (NIM: 20160701040155); Sholeh (NIM: 20160701040203); Khoirul Anam (NIM: 20160701040098); dan Annita Abni (NIM: 20160701040039) 4. Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfRekan-rekan sejawat dosen yang telah banyak meluangkan waktu untuk berdiskusi, saling tukar referensi dan sebagainya demi lancarnya penelitian ini. PenulisEnd Match (Peneliti) Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfmenyadari, bahwa masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan dariEnd Match penelitian Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfini. Untuk itu semuaEnd Match peneliti Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfsenantiasa mengaharap koreksi dan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan pada masa- masa yang akan datang. Akhirnya kepada Allah SWT kita berserah diri dan mengharap semoga karya ilmiah kecil ini dinilai-Nya sebagai amal ibadah yang diterima dan membawa manfaat. AminEnd Match! Wassalamu ‘alkum Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfwaEnd Match rahmatullah wa barakatuh Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL: i PERSEMBAHAN: ii KATA PENGANTAR: iii KATA PENGANTAR: iv DAFTAR ISI: iv BAB IEnd Match BAB II Begin Match to source 11 in source list: http://repository.iainmadura.ac.id/127/7/Aktualisasi Nilai Kecerdasan Emosional dalm Manajemen SDM.pdfPENDAHULUAN: 1 KONSEP DASAREnd MatchBegin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. TENTANG KITAB KUNING AEnd Match. Pengertian Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. Kitab Kuning B. Kitab KuningEnd Match dan Tradisi Keilmuan Begin Match to source 50 in source list: Bani Syarif Maula, M.Ag.. Perguruan Tinggi Keagamaan IslamEnd Match (PTKI) Begin Match to source 50 in source list: Bani Syarif Maula, M.Ag.. di IndonesiaEnd Match C. Muslim Progressif Sebagai Muara Integrasi Keilmuan BAB III POTRET DINAMIKA STUDI KEISLAMAN SERTA PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PADA ERA KLASIK A. Islam Dan Kontestasi Ilmu Pengetahuan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfB. Argumentasi Kebenaran Islam di Tengah Pluralitas AgamaEnd MatchBegin Match to source 44 in source list: Thoha, Muhammad. C. Peta Kajian Islam dalam BidangEnd Match Ilmu Pengetahuan D. Hegemoni Barat Terhadap Islam BAB IV KITAB KUNING Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. DI PERGURUAN TINGGIEnd Match KEAGAAMAN Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. ISLAMEnd Match A. Profil Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN Pamekasan dan STAI Al-KhairatEnd Match B. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Gambaran Penggunaan Kitab Kuning Sebagai Referensi Dan Dampaknya Terhadap Efektifitas Kajian Keislaman (Islamic StudiesEnd Match) Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfdi STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat PamekasanEnd Match C. Upaya Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfyangEnd Match dilakukan Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfSTAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studiesEnd Match) D. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala yang dihadapi STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studies)dan upaya menanggulanginyaEnd Match E. Analisa dan Pembahasan Begin Match to source 55 in source list: ADIGUNA, BAGUS. BAB V PENUTUP: A. Kesimpulan: B. Rekomendasi: DAFTAR PUSTAKAEnd Match: DAFTAR RIWAYAT HIDUP: Begin Match to source 55 in source list: ADIGUNA, BAGUS. BAB IEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. PENDAHULUAN Kitab kuning dipandang sebagai referensi utama dalam memahami kajian keislaman (islamic studies). Dalam pemahaman yang jamak kitab kuning diidentikkan dengan rujukan yang otoritatif yang hampir menyerupai otoritas al- qur’an dan sunnah. Di kalangan masyarakat muslim akar rumput, seseorang yang menguasai pemahaman kitab kuning dipandang sebagaiEnd Match refresentasi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. orang ‘alim, penuh kesalehan dan menjadi muara rujukan permasalahan kehidupan bermasyarakat. Demikian pula sebaliknyaEnd Match, seseorag Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. yang tidak memilki kecakapan dalam memahami kitab kuning diposisikan sebagai orang yang “dangkal” dalam keislamannya, meskipun ia menunjukkan perilaku yang saleh, dan taat beribadah sekalipun. Kitab kuning selalu diidentikkan dengan pesantren, bahkan dipandang sebagai subkultur pesantren. Pesantren mengemban tugas membantu manusia memenuhi kewajiban yang diperintahkan Allah SWT yaitu mendalami ajaran agama Islam, untuk kemudian ditularkan pada umat yang lain di daerah asal mereka.1 Oleh karena itu, seorang yang memiliki kemampuan memahamiEnd Match kitan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kuning dikonotasikan sebagai santri, meskipun ia sudah tingal di dalam pesantren. Seorang santri yang melanjutkan pendidikanya ke perguruan tinggi, atau bahkan kembali ke masyarakat, masih menyebut dirinya santri. Santri dalam diskursus kajian keislaman modern dipadankan dengan sebutan cendikia muslim. Peran kiai dan santri sebagai simbol transimisi keilmuan islam dengan fenomena kehidupan modern dipandang sebagai posisi yang prestisius.2End Match Keberadaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) oleh masyarakat muslim di Indonesia dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan pesantren dalam mengkaji ilmu-ilmu keislaman. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Oleh karena pengkajian kitab kuning (termasuk di perguruan tinggi keagamaan islam) masih dipandang sebagaiEnd Match taradisi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. agung (great tradition).3 Hal ini dikarenakan, pada perkembangannya, kajian kitab kuning melahirkan tradisi menulis, meskipun tidak dalam bahasaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 1 Abdul Qadir Djaelani, Peran Ulama dan Santri, dalam Perjuangan Politik Islam di Indonesia (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1994), hlm. 7. 2 Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara” dalam Ibda’: Jurnal Kebudayaan Islam Vol. 12, No. 2, Juli - Desember 2014, hlm 133, hlm. 124. 3 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (Yogyakarta: Gading Publishing, 2012),, hlm. 85End Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Arab sebagai mana rujukan aslinya. Tulisan hasil resensi atau analisa tersebut di Nusantara muncul dalam berbagai bahasa daerah maupun dalamEnd Match ba hasa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. nasional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kitab kuning senantiasa menjadi referensi otoritatif yang terus dikaji oleh pemikir muslim sampai saat ini.4 Kurikulum PTKIN mengintegrasikan hazanah keislaman dengan metodologi dan sains modern. Dengan demikian PTKIN diharapkan menjadi transimisi integrasi keilmuan antara kajian keislaman dengan keilmuan yang provan dengan dotopang metodologi yang baik, akan melahirkan khazanah keilmuan modern yang mampu menjawab permasalahan keumatan.5 Sementara itu, mahasiswa sebagai generasi emas pemerhati studi keislaman sudah kurang bergairah dalam mengkaji kitab kuning. Padahal, untuk mencapai kemajuan yang sebenaranya sebagai muslim (muslim progressive), penguasaan tradisi keislaman termasuk pergumulan dengan kitab kuning sebagai referensi bagi sivitas akademika mutlak dibutuhkan. Kurangnya minat tersebut akan berakibat pada lemahnya mutu lulusan PTKI itu sendiri. Lahirnya sarjana muslim yang tidak bisa melestarikan kecemerlangan ilmuan terdahulu, disebabkan beberapa faktor, diantaranya: penguasaan materi dan metode studi yang lemah, keterlibatan yang lemah dalam tradisi keislaman, sikap apologis yang tinggi, tidak adanya keselarasan antara keinginan dan upaya yang riil, serta kegagalan mengkomunikasikan sumber keilmuan klasik denganEnd Match perkebangan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. zaman.6End MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 4 Ibid, hlm. 88. 5 Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara, hlm 133 6 Omid Safi, “I and Thou in A Fluid Word: Beyond Islam Versus The West” dalam Vincent Cornell and Omid Safi (ed), Voice of Change (Westport: Praeger Publisher, 2007), hlm. 5-9End Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Dalam merespon permasalahan sivitas akademika dalam penguasaan keilmuan klasik tersebut, di mana kitab kuning sebagai referensi utamanya, maka PTKI dituntut mencari formolasi metodologi, agar seluruh sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) kembal bergairah dalam menelaah khazanah keilmuan Islam yang sangat luas tersebut. Permasalahan ini menarik dikaji melihat kecenderungan para akademisi yang sebagian sudah terjebak pada pola pikir pragmatis. Mereka lebih cenderung mengkaji keislaman melalui hasil analisa pemikir lain yang tidak memiliki akar tradisi keilmuan islam yang kuat. Oleh karena itu menarik untukEnd Match diteloti Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. upaya reaktualisasi penggunaan kitab kuning sebagai referensi studi keislaman yang dilakukan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIEnd Match). Buku kecil ini ditulis dengan berbasis data yang diperoleh melalui penelitian dengan focus permaslahan ersebut dan mengambil lokus Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN PAmekasan dan STAI Al- Khairat. KeduaEnd Match PTKI tersebut berdomisili di Pamekasan, namun dengan latar belakang yang berbeda, baik input mahasiswa, latar belakang akademik dosen, maupun istem perkuiahan. Visi STAIN Pamekasan: Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kokoh dalam aqidah, unggul dalam ilmu, profesional dalam karya, dan mulia dalam akhlaq tentunya juga menarik dijadikanEnd Match sub fakus Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penelitian. Mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang penguasaan dasar-dasar keislaman, menjadi permasalahan tersendiri bagi dosen dalamEnd Match mentranformasika Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keilmuan keislaman. Apa yang dilakukan perguruan tinggi ini dalam mendorong terciptanya integrasi keilmuan. Demikian pula STAI Al-Khairat sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang terkenal menjunjung tinggi mutu kajian kitab kuningnya, juga menarik dikaji dari sisi metodologi pengkajian khazanah keilmuan islam (kitab kuning) untuk didialogkan dengan perkembangan keilmuan secara umumEnd Match. Dari berbagai dimensi kajian yang menarik tentang kitab kuning, penelitian ini membatasi masalah pada aktualisasinya sebagai referensi utama stusi keislaman di Perguruan Tinggi Keagamaan Islaman (PTKIN). Demikian pula dari sekian banyak PTKI yang ada, peneliti membatasi studi hanya di dua PTKI di Madura, yaitu STAI Pamekasan dan STAI Al-Khairat. STAIN Pamekasan dipilih karena Begin Match to source 54 in source list: http://etheses.uin-malang.ac.id/21478/1/18710038.pdfmerupakan satu- satunya Perguruan TinggiEnd Match Keagaman Begin Match to source 54 in source list: http://etheses.uin-malang.ac.id/21478/1/18710038.pdfIslam (PTKIN) di Madura denganEnd Match jumlah mahasiswa Begin Match to source 54 in source list: http://etheses.uin-malang.ac.id/21478/1/18710038.pdfyangEnd Match mencapai sembilan ribu (9.000) orang . jumlah yang begitu besar tentu saja memiliki latar belakang yang heterogen dari sisi latar belakang studi, keluarga, social ekonomi dan tentu saja memiliki kemampuan dasar keagaman yang berbeda pula. Sementara STAI Al- Khairat adalah PTKI yang berbasis pesantren yang semestinya input mahasiswanya sudah memilki Begin Match to source 56 in source list: https://es.scribd.com/doc/286940519/Informatikakemampuan dalam memahami kitab kuning. Oleh karena ituEnd Match, fokus kajian dalam Begin Match to source 56 in source list: https://es.scribd.com/doc/286940519/Informatikapenelitian iniEnd Match dibatasi pada: perama Gambaran Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match kajian Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislamanEnd Match di dua Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. perguruan tinggi keagamaan islamEnd Match tersebut, kedua tentang upaya yang dilakukan kedua PTKI tersebut Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajianEnd Match keislamaan, Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. danEnd Match yang ketiga peneltian ini ingin memotret kendala yang dihadapi kedua PTKI tersebut dalam mengaktualsasikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislamanEnd Match. Penelitian ini sebatas mendiskripsikan fenomena yang ada yaitu pengguanaan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensiEnd Match ajian Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislamanEnd Match di dua Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. PTKI tersebutEnd Match, tidak pada posisi membandingkan dan menganalisa kelemahan dan keunggulan alah satu dari kedua PTKI tersebut. Namun demikian hasil penelitian ini akan menajdi sampel Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match kajin Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislamanEnd Match di Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Perguruan TinggiEnd Match Keislaman secara umum. BAB II KONSEP DASAR TENTANG Begin Match to source 28 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3517/2/Hafidatul Hasanah_T20171369.pdfKITAB KUNING A. Pengertian Kitab Kuning Pada makna dasarnyaEnd MatchBegin Match to source 10 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/4410/6/Bab 3.pdfSebutan “kitab kuning” lazimEnd Match disandarkan Begin Match to source 10 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/4410/6/Bab 3.pdfpada referensi buku-buku klasik berbahasa Arab yang memuat kajian-kajian ilmu agama Islam dan biasanya dikaji di pesantren-pesantren, madrasah dan majelis-majelis ta’lim. Kitab ini sangat variatif. Biasanya satu kitab terdiri dari beberapa bagian yang dicetak lepas tidak terjilid dengan bagian lain. Hal ini tidak jarang dimanfaatkan santri dengan cara membawa bagian tertentu untuk dipelajari tanpa membawa keseluruhan kitab. Kitab kuning meskipun rata- rata dicetak pada kertas berwarna kuning, namun dengan difinisi ini, maka kitab kuning juga meliputi kitab berbahasa Arab yang dicetak ke dalam kertas putih, seperti kebanyakan hasil terbitan Beirut (Libanon) atau Madinah (Arab SaudiEnd Match)7 Begin Match to source 29 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3769/2/MOH. HARIS EFENDI_T20171066.pdfDalam pemahaman yang lebih luas, Martin mendefinisikan kitab kuning dengan sehimpunan buku yang berisi pelajaran-pelajaran agama IslamEnd Match (dira>sat isla>miyyah) Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfyang mencakupEnd Match fiqh, Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfaqidah, tasawwufEnd Match, akhlaq Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfdan tata bahasa. Kitab kuning menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan pesantrenEnd Match.8 Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfKitab kuning dimaknai sebagai bahan kajian utama dalam mendalami kajian keislaman. Kemahiran memahami kitab kuning dijadikan tujuan utama dalam menempuh pendidikan pesantren. Tujuan utamaEnd Match santri Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfmenempuh pendidikan pesantren adalah mendalami (tafaqquh) agama IslamEnd Match dengansegala Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfilmu yang melingkupinya. Tujuan ini disarikan dari pemahaman terhadap ayat al-Qur’an SEnd Match. A- Tawbah Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfayat 122End Match: 7 Begin Match to source 10 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/4410/6/Bab 3.pdfLihat selengkapnya tentang “Kitab Kuning” di Abdul Aziz Dahlan. (et.al) Suplemen Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve. 2002End Match), hlm. 333. 8 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (Yogyakarta: Gading Publishing, 2012), hlmEnd Match. V. ??????????????? ????? ????? ? ??????•? ???????????? ????? ??? ?????? ••??•??? ?????????? ????????? ???????? ??? ???????????????? ?????????????? ????????? ?????????? ????? ?????????? ?????????? ?????????? ????? ??????????? Begin Match to source 22 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/20317/5/Bab 2.pdfArtinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanyaEnd Match (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap- tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS: Al- Tawbah:122) Kitab kuning diposisikan sebagai subkultur pesantren Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfdanEnd Match akademisi Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfmuslimEnd Match.9Pengkajian Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfkitab kuning dengan segala cakupannya yang luas dan dengan metode yang ekploratif dapat memberikan varian-varian penyelesaian problemEnd Match sosial Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfkemasyarakatan, dengan merujuk pada fenomin sosio kultural yang digambarkanEnd Match para Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfpenulis kitab dengan kondisi ekonomi, budaya, politik dan antropologi yang berbeda. Kekayaan khazanah tersebut memberikan banyak pilihan model penyelesaian masalah yang bisa diterapkan pada konteks masyarakat saat iniEnd Match.10hal Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfiniEnd Match ini Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdftidak berlebihanEnd Match 9 Begin Match to source 18 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/27050/1/Siti Miftakhul Khoiriya A92214112.pdfRani Rakhmawati, “Syawir Pesantren Sebagai Metode Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo- Jawa TimurEnd Match” dalam Begin Match to source 18 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/27050/1/Siti Miftakhul Khoiriya A92214112.pdfAntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hlmEnd Match 352. 10 Ibid, hlm. 353. Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfkiranya, karena pesantren itu sendiri dipandang sebagai subEnd Match- kultur Begin Match to source 23 in source list: http://etheses.iainponorogo.ac.id/14807/1/210317089 Kholidatul Munafi'ah.pdfyang tak terpisahkan sebagai bagian dari masyarakatEnd Match.11 Begin Match to source 28 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3517/2/Hafidatul Hasanah_T20171369.pdfMelalui khazanah khasEnd Match (genuine) Begin Match to source 28 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3517/2/Hafidatul Hasanah_T20171369.pdfdunia pesantren yang disebut kitab kuning, paraEnd Match cendikiawan (Begin Match to source 28 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3517/2/Hafidatul Hasanah_T20171369.pdfulama) mampu menggerakkan bahkan menentukan laju perubahan zaman. Mereka dengan kreatif menyelami dan mendalami gerak kehidupan yang dipahatkan dalam karya-karya tulis yang mengagumkan. Warisan kitab kitab kuning selaluEnd Match dikreasi Begin Match to source 28 in source list: http://digilib.uinkhas.ac.id/3517/2/Hafidatul Hasanah_T20171369.pdfuntuk terus melaju selaras dengan tantangan zaman. Kreasi tersebut berbentuk aneka ragam, mulai dari membuatEnd Match komentar dari sebuah Begin Match to source 24 in source list: http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/article/download/441/396kitab (syarah)}, khula>s}ah, mukhtas}ar, hingga menulis kitab baru dalam beragamEnd Match bahasa12 Begin Match to source 24 in source list: http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/article/download/441/396Kitab kuning jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi, yang banyak dimiliki para kiai dan diajarkan di pesantren di Indonesia adalah kitab-kitab yang umumnya karya ulama- ulama Madzhab Sya>fi’i> (Sya>fi’iyyah). Pada akhir abad ke- 20, kitab-kitab kuning yang beredar di kalangan kiai di pesantren-pesantren Jawa dan Madura jumlahnya mencapai 900 judul, dengan perincian 20% bersubstansikan fiqh, dan sisanya adalah us}u>l al-di>n berjumlah 17%, Bahasa Arab (nahwu, s}ara>f, bala>ghah) berjumlah 12%, hadis 8%, tasawuf 7%, akhlak 6%, pedoman doa dan wirid, mujarraba>t 5% dan karya-karya pujian kepada Nabi Muhammad (qis}a>s al-anbiya>’, mawli>d, mana>qib) yang berjumlah 6End Match Tradisi agung Begin Match to source 41 in source list: https://kumparan.com/berita-terkini/apa-itu-kitab-kuning-yang-digunakan-dalam-lingkungan-pesantren-1wPVoCPHwxDpengajaran kitab kuning tidakEnd Match saja Begin Match to source 41 in source list: https://kumparan.com/berita-terkini/apa-itu-kitab-kuning-yang-digunakan-dalam-lingkungan-pesantren-1wPVoCPHwxDberjalan di IndonesiaEnd Match atau Begin Match to source 41 in source list: https://kumparan.com/berita-terkini/apa-itu-kitab-kuning-yang-digunakan-dalam-lingkungan-pesantren-1wPVoCPHwxDdiEnd Match kepulauan nusantara saja. Akan tetapi, kesinambungan studi keislaman tersebut berjalan dengan baik pula Begin Match to source 41 in source list: https://kumparan.com/berita-terkini/apa-itu-kitab-kuning-yang-digunakan-dalam-lingkungan-pesantren-1wPVoCPHwxDdi seluruh wilayah Asia, mulai Asia Tengah sampai Asia TimurEnd Match, seperti di Thilan, Philipina, Myanmar, dan 11 Begin Match to source 46 in source list: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20896/2/1320410058_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfM. Syaifuddien Zuhriy, “Budaya Pesantren Dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren SalafEnd Match” dalam Begin Match to source 46 in source list: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20896/2/1320410058_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfjurnal: Walisongo, Volume 19, Nomor 2, November 2011, hlmEnd Match 290. 12 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara”, hlmEnd Match. 1431. 13 Ibid, hlm 123. Malaysia. Kajian kitab kuning dengan berbagai disiplinnya berjalan di negara-negara tersebut berjalan Begin Match to source 41 in source list: https://kumparan.com/berita-terkini/apa-itu-kitab-kuning-yang-digunakan-dalam-lingkungan-pesantren-1wPVoCPHwxDsebagaimana tradisi keilmuan di Timur Tengah sejak zaman permulaan sampai saat iniEnd Match.14 Modernisasi yang dilakukan beberapa pesantren dengan membuka sekolah dan kurikulum di luar pelajaran agama, tidak kemudian menghapus tradsi Begin Match to source 67 in source list: https://cucumashaikalhikam.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo_12.htmlpengajaran kitab kuning. Pengajaran kitab kuningEnd Match senantiasa terus berjalan Begin Match to source 67 in source list: https://cucumashaikalhikam.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo_12.htmldiEnd Match beberapa Begin Match to source 67 in source list: https://cucumashaikalhikam.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo_12.htmlpesantrenEnd Match modern seperti Gontor Ponorogo, Al- Amin Sumenep, Tebuerng jombang dan sebagainya, meskipun dengan metode dan waktu yang disesuaikan dengan perkembangan pendidikan saat ini.15 B. Kitab Kuning dan Tradisi Keilmuan Begin Match to source 34 in source list: Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd, 198108012009121004. Perguruan Tinggi Keagamaan IslamEnd Match (PTKI) Begin Match to source 34 in source list: Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd, 198108012009121004. di IndonesiaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam tumbuh berkembang menjadi pusat riset ilmu pengetahuan di Indonesia. Hal ini cukup beralasan jika dikaitkan dengan jumlah pesantren yang menembus puluhan ribu sebagai penyangga utama. Perlu diingat kemajuan Islam masa pertengahan, bisa terwujud karena terutama ditopangEnd Match bdaya Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. riset dan ilmu pengetahuan. Jika PTKI tersebut kembali mampu menjadi pusat riset ilmu pengetahuan sebagaimana pada abad pertengahan tersebut, makaEnd Match pengaruh Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. sekaligus perannya akan melebihi Baitul Hikmah saat itu, danEnd Match 14 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Raihani, dkk, “Delivering Islamic Studies And Teaching Diversity In Southern Thai Islamic Schools” dalam jurnal Al Jami’ah vol. 54. No.1, 2016M/1437HEnd Match. hlm. 137 15 Baca selengkapnya: Begin Match to source 38 in source list: https://www.scribd.com/document/393659616/5-Bab-2-pdfMuhammad Hasan “Inovasi Dan Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren” dalam Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman Vol. 23 No. 2, Desember 2015End Match, hlm. Begin Match to source 38 in source list: https://www.scribd.com/document/393659616/5-Bab-2-pdf295-305End MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. dampaknya dapat meluas ke seluruh duniaEnd Match.16 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Dengan begitu, kemajuan Islam dapat diraih kembaliEnd Match.17 Kejayaan peradaban islam dan pengetahuan yang melahirkan sintesis, integrasi Begin Match to source 30 in source list: https://adoc.pub/pesantren-di-nusantara.htmldan interkoneksitas ilmu termanifestasikan pada individu ilmuwanEnd Match. Dalam konteks klasik, Begin Match to source 30 in source list: https://adoc.pub/pesantren-di-nusantara.htmlbanyak sekali ilmuwan muslim yang terkenal yangEnd Match karya karyanya Begin Match to source 30 in source list: https://adoc.pub/pesantren-di-nusantara.htmldiakui tidak hanya di dunia Islam tetapi juga di Barat. Misalnya, sebut saja, Jabir Ibnu Hayyan-orang Barat menyebutnya Gebert-yang hidup antara tahun 721- 815. Dia adalah seorang tokoh Islam pertama yang mempelajari dan mengembangkan Alchemi di dunia Islam. Ilmu ini kemudian berkembang dan kita kenal sebagai ilmu kimiaEnd Match, dan Begin Match to source 30 in source list: https://adoc.pub/pesantren-di-nusantara.htmllainEnd Match-lain.18 Keberadaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) oleh masyarakat muslim di Indonesia dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan pesantren dalam mengkaji ilmu-ilmu keislaman. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Oleh karena pengkajian kitab kuning (termasuk di perguruan tinggi keagamaan islam) masih dipandang sebagaiEnd Match taradisi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. agung (greatEnd Match tadition).19 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hal ini dikarenakan, pada perkembangannya, kajian kitab kuning melahirkan tradisi menulis, meskipun tidak dalam bahasa Arab sebagai mana rujukan aslinya. Tulisan hasil resensi atau analisa tersebut di Nusantara muncul dalam berbagai bahasa daerah maupun dalam bahasa nasional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kitab kuning senantiasa menjadi referensi otoritatif yang terus dikaji oleh pemikir muslim sampai saat iniEnd Match.20 16 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Sri Haningsih, “Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia” dalam el-Tarbawi, Jurnal Pendidikan Islam edisi Vol. 1, No. 1, 2008.hlmEnd Match. 17 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara”, hlm 133End Match. 18 Ibid, hlm 132. 19 Begin Match to source 49 in source list: Khusnul Khotimah, M.Ag. Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, hlmEnd Match. 85. 20 Begin Match to source 49 in source list: Khusnul Khotimah, M.Ag. Ibid, hlmEnd Match. 88. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kurikulum PTKIN mengintegrasikan hazanah keislaman dengan metodologi dan sains modern. Dengan demikian PTKIN diharapkan menjadi transimisi integrasi keilmuan antara kajian keislaman dengan keilmuan yang provan denganEnd Match ditopang Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. metodologi yang baik, akan melahirkan khazanah keilmuan modern yang mampu menjawab permasalahan keumatanEnd Match.21 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Sementara itu, mahasiswa sebagai generasi emas pemerhati studi keislaman sudah kurang bergairah dalam mengkaji kitab kuning. Padahal, untuk mencapai kemajuan yang sebenaranya sebagai muslim (muslim progressive), penguasaan tradisi keislaman termasuk pergumulan dengan kitab kuning sebagai referensi bagi sivitas akademika mutlak dibutuhkan. Kurangnya minat tersebut akan berakibat pada lemahnya mutu lulusan PTKI itu sendiri. Lahirnya sarjana muslim yang tidak bisa melestarikan kecemerlangan ilmuan terdahulu, disebabkan beberapa faktor, diantaranya: penguasaan materi dan metode studi yang lemah, keterlibatan yang lemah dalam tradisi keislaman, sikap apologis yang tinggi, tidak adanya keselarasan antara keinginan dan upaya yang riil, serta kegagalan mengkomunikasikan sumber keilmuan klasik dengan perkembangan zamanEnd Match.22 C. Muslim Progressif Sebagai Muara Integrasi Keilmuan 1. Konsep Dasar Muslim Progressif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Diskursus tentangEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. tidak akan menemukan ujungnya. Berangkat dari kata dasar “progress” yang dimaknaiEnd Match dengan Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. kemajuan, para pemikirnya selalu menawarkan konsep yang terusEnd Match diperbaharui Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan justru diperdebatkanEnd Match. 21 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara, hlm 133End Match 22 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Omid Safi, “I and Thou in A Fluid Word: Beyond Islam Versus The West” dalam Vincent Cornell and Omid Safi (edEnd Match), hlm. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Voice of Change (Westport: Praeger Publisher, 2007), hlm. 5-9End Match. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Sering sekali progresif dimaknai dengan kemajuan yang berujung pada lahirnya kebebasan yang justru menciptakan libralisme yang tidak terkendali. Sebagai contoh dalam hal sejarah Ebrahim Moosa mengilustrasikan “ Sejarah akanEnd MatchBegin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. terus bergerak dan maju sampai pada titik yang tak terhindarkan. Dari sistem tribal ke teokrasi terus bergerakEnd Match kearah Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. aristokrasi, dan terus bergerak menuju kapitalisme, dan baru berhenti pada demokrasi liberalEnd Match.23 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Seakan untuk menghindari perdebatan dari makna progress itu sendiri, Omid SafiEnd Match sebagai pengagas awal konsep “Muslim Progresif”, Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. kemudian merumuskan maknaEnd Match Progres Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. dengan memberikan syarat bahwa sesuatu dianggap maju apabila ia memberikan perubahanEnd Match kearah Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. yang lebih baik, lebih bermanfaat dan lebih berdaya guna bagi kehidupan umat manusia dan dunia secara lebih luasEnd Match.24 Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. Selanjutnya Omid Safi merumuskan bahwa sesuatu disebut lebih baik bilamana telah memenuhi dua kata kunci yaitu keadilan (al-‘adl/justice) dan kebaikan atau keindahan (alEnd Match-ih{sa<Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. n). Kedua kata kunci ini kemudianEnd Match ditarjemahkan Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. pada keadilan sosial, kesetaraanEnd Match gender Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. danEnd Match pluralism.25 Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. Meskipun demikian, Omid Safi tetap terbuka untuk tidak mengatakan bahwa pemaknaan progresif yang dikemukakannya adalah yang paling benar. Seraya mengkritisi mereka yang menganggap bahwa muslimEnd Match progresif Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. adalah yang paling benar, paling cerdas, paling maju, Omid Safi justru mengatakan bahwa muslimEnd Match progresif Begin Match to source 27 in source list: Thoha, Mohammad. tidak boleh elitis tetapiEnd Match 23 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Selengkapnya dapat dibaca pada Ebrahim Moosa, “Transitions In The Progress of Civilization: Theorizing History, Practie, and Tradition”, dalam Vincent Cornell dan Omid Safi (edEnd Match), Vices Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. of Change (Westport: Praeger Publisher, 2007), hlm. 115End Match. 24 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Tentang hal ini bisa diEnd Match baca di tulisan Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Omid SafiEnd Match yang lain, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Omid Safi, “Challeges and Oppuortunities for The Progressive Muslim inEnd Match Nort Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. AmericaEnd Match” dalam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Muslim Public Affairs JournalEnd Match, edisi Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. januari 2006, hlm. 77End Match. 25 Omid Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. SafiEnd Match, “ Intruduction, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. hlm, 6End Match. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. tidak boleh juga berdiam diri hanya sebatas menjadi kritikus. Inilah mengapa Omid Safi tidak memakai istilah Muslim kritis (Critical Muslim). Karena menurut Safi kritikus diidentikkan dengan golongan yang hanya berkeluh kesah dan mengkritisi, tetapi tetap duduk santai di tempatnya dengan tanpa berbuat apa-apaEnd Match.26 2. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Metode Kritik MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Metode yang digunakan Omid Safi dalam merumuskan konsepnya tentang MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. adalah metode “Multiple Critique”. Dalam makna yng sangat sederhana Multple Critique ini dapat diartikan sebagai “kritik ganda”, di mana kita sebagai umatEnd Match islam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. harus mampu mengkritisi diri sendiri di satu sisi dan juga harus mampuEnd Match mengkritis Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Barat dalam sisi yang lain. Kritik ganda juga berbasis penggunaan pendekatan beragam arah ( a multi- headed approach based) yang didasarkan pada kritik simultan terhadap beragam komunitas dan wacana di mana kita terlibat langsungEnd Match didalamnya.27 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Kritik ganda didasarkan pada gagasan yang sangat sederhana. Omid Safi mengatakan bahwa setiap manusia yang lahir tanpa dibedakan muslim-non muslim, laki-laki perempuan, rasEnd Match apapun, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. warna kulitEnd Match apapun, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sukuEnd Match apapun, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan seterusnya, memiliki nilai yang sama, yaitu sama-sama dibekali dengan nilai kesucian ruh TuhanEnd Match.28 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Oleh karena itu semua manusia berhak mendapatkan perlakuan yang sama, keadilan, kesetaraan, kesempatan yang sama tanpa harus dibedakan jenis agama, kelamin, suku bangsa, ras, dan lain sebaginyaEnd Match. Dan Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dengan ini pula segala bentuk ketidakadilan, diskriminasi, penjajahan, perbudakan, dan segala ketimpangan kemanusian harus dikritisi dan diperbaiki. DalamEnd MatchBegin Match to source 53 in source list: https://docplayer.info/39324891-Universitas-indonesia.html26 Ibid, hlmEnd Match.18. Begin Match to source 53 in source list: https://docplayer.info/39324891-Universitas-indonesia.html27 Ibid, hlm. 2. 28 Ibid, hlm..3End Match. Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfkesempatan lain Safi mengatakan bahwa justru sering dijumpai adanya perlakuan tidak adil, diskriminatif, otoriter dan tidak demokratis yang justru dilakukan umatEnd Match islam (Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfmuslim) dan justru mengatasnamakan IslamEnd Match.29 Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfSebagai contoh penggunaan multiple critique dapat dijelaskan berikutEnd Match: a. Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfMuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfmengkritisi pemaknaan teks hukum islam yang diskrimatif terhadap perempuan yang kerap digunakan kaum fundamentalis ortodoks, sementara di sisi lain muslimEnd Match progresif Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfjuga menolak ekploitasi perempuan yang dilakukan Barat dengan jargon kesetaraanEnd Match gender Begin Match to source 14 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229882081.pdfdan sebagainyaEnd Match.30 b. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Di satu sisi MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. mengkriti persekusi kelompokEnd Match minorits Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. di Negara-negaraEnd Match Islam, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sementara di sisi lain MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. juga menyoal kebijakan luar negeri Amerika yang selalu agresif mengadu domba merekaEnd Match. c. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sangat mengkritisi dan mendebat orang- orang Islam yang tidak henti-hentinya membenci dan memusuhi Barat (Muslim Westernmophobes) seperti UsamahEnd Match ben Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Laden, Ayman al-Zawahiri, atau Sulaiman Abu Ghayt, namun diEnd Match satu Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sisi MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. juga mengecam orang-orang Barat yang tidak henti-hentinya membenciEnd Match 29 Omid Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Safi, “Challeges andEnd Match Oppuortunities, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. hlm.80End Match. 30 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Dalam hal iniEnd Match, Omid Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Safi mengkritisi pola pikir kaum oreintalis yang secara membabi buta menganggap bahwa Islam telah membatasi hak perempuan dengan adanya perbedaan dengan kaum laki-laki dalam masalah poligamiEnd Match, serta Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. larangan Islam bagi kaum perempuanEnd Match untuh Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. menikah dengan laki-laki non muslim, sementara larangan tersebut tidak berlaku bagi kaum laki-lakiEnd Match. Lihat. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Mereka dalam pandangan muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. tidak membaca asas manfaat (alEnd Match- maqo>sid Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. alEnd Match-shar’Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. iyyah) yang terkandung dari datangnya ketentuan tersebut. BacaEnd Match lebih lanjut pemikiran kaum orientalis di Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. William Montgomery Watt, Islamic Fundamentalism And Modernity, (London dan New York: Routledge, 1988) hlm. 114End Match. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Islam (Western Islamophobes) seperti Bernard Lewis, Samuel P. Huntington, Daneil Pipe, atau Robert SpencerEnd Match d. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Dalam satu sisi MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. tidak setuju dengan gerakanEnd Match wahaby Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan neoEnd Match-wahaby, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. akan tetapi di sisi yang lain MuslimEnd Match Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. juga tidak sepaham dengan gerakan islamEnd Match skuler.31 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Selanjutnya dengan bahasa yang lebih gamblang Omid Safi dengan “multiple critique”nya tersebut mengkritisi kaum yang disebutnya “ultrakonservatif” atau mereka yang tidak hanya anti Barat, Yahudi, dan Kristen, akan tetapi mereka juga memusuhiEnd Match orang islam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. yang tidak memiliki paham dan keyakinan seperti mereka. Di sisi lain arah kritik muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. juga diarahkan pada golongan liberal karena menjadikan modernitas (yang cenderung berdamai denganEnd Match klonialisme Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan imperialism) sebagai tujuan utamanya dan dibela mati-matian. Sebaliknya muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. memandang bahwaEnd Match klonialisme Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. danEnd Match imperilisme Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. harus dikritisi. Dalam pandangan Omid Safi modernitas dengan segala arogansinyaEnd Match talah Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. berhasil mencuri ideologi kaumEnd Match muslimin Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dengan menjadikannya sebagai berhala yang selalu dipuja, ditularkan, didiskusikan, dan bahkan dijadikan muaraEnd Match re-generasi Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dari masa ke masaEnd Match.32 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Dengan metode “multiple critique” inilah muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. mencoba mengawinkan tradisi islam yang kaya dan beragam di satu sisi dengan modernisasi di sisi yang lain, serta mencoba merumuskan yang terbaik dari hasil perkawinan tersebutEnd Match. 3. Prasyarat Menjadi Muslim Progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Untuk menjalankan metode “Multiple Critique” sebagaimana dijelaskan di atas, Omid Safi memberikanEnd Match 31 Disarikan dari Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Omid Safi, “I and Thou in A Fluid Word: Beyond Islam Versus The West” dalam Vincent Cornell and Omid Safi (ed), Voice of Change (Westport: Praeger Publisher, 2007), hlmEnd Match.199-210. 32 Omid Safi, “ Intruduction,, hlm. 4. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. beberapa prasyarat yang harus dilakukan untuk mencapai muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. yang sebenarnya. Prasyarat tersebutEnd Match diantaranya Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sebagai berikutEnd Match: a. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Keterlibatan yang utuh dalam tradisi keislaman. Seseorang yang sekedar hanya berapologi dengan jargon keadilan, kesetaraanEnd Match gender, pluralism, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan sebagainya, namun ia tidak pernah terlibat langsung dan utuh dalam tradisi keislaman, maka ia bukanlah bagian dari muslimEnd Match progrsif. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Seorang MuslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sangat menghormati tradisi. Oleh karena itu ia harus memiliki pondasi bangunan keilmuan agama (‘ulum al-din) yang bagus dan kokoh sebagai bagian dari tradisi keislaman, namun demikian tradisi itu juga harus dikritisi. Jangan sampai didogmakan sehingga tidak bisaEnd Match dirubah sedikitpun Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dari bentuk aslinya. Kondisi kekinian, zaman dan problematika umatEnd Match islam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. akan senantiasa menggiring tradisi keislaman tersebutEnd Match beradptasi Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dengan umatEnd Match islam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. itu sendiri. Namun demikian muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. juga tidak setuju dengan pahamEnd Match skuler Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. yang ingin mencerabut dan menghilangkan tradisi keislaman tersebut. MuslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. memandang tradisi sebagai a tradition-in-becoming, sebuah tradisi yang akan terus berkembang dan mencari bentuk yang sesuai dengan zamannyaEnd Match,33 b. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Hindari sikap apologis. Permasalahan yang dihadapi umatEnd Match islam Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. sangatEnd Match komplek Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan terus berkembang. Hal ini tentu saja memerlukan upaya yang tidak sederhana untuk menjawabnya. Sikap pragmatisme dan apologatif sering dijadikan pilihan utama olehEnd Match sebagaian Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. besar kaumEnd Match muslimin. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Tidak jarang kita jumpai jawaban, ungkapan dan bahkan pendapat yang “disandarkan” pada nilai kebenaran absolut Islam, padahal sebenarnya itu jauh dari makna kebenaran yang sebenarnya. Omid Safi menyebut kaum pragmatis ini dengan sebutan “Islam Pamflet” yaituEnd Match 33 Ibid, hlm.5-9. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. kalangan yang berupaya menyelesaikan masalah yang sangat rumit dengan merujuk kepada dalil ajaran islam yang sangat sedernaha dan monolitik. Mereka sering berkata” dalam ajaran islam disebutkan……” atau “ Islam mengatakan……atau sering juga, menurut al-Qur’anEnd Match…… dsb. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Pernyataan tersebut sebenarnya adalah gambaran kemalasan mereka dalam berfikirEnd Match (berijtihad). Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Mereka tidak pernahEnd MatchBegin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. menyadari bahwa untuk menjawab permasalahan yang sangat rumit danEnd Match komplek Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. diperlukan ijtihad, dan bahkan mungkin jihad intelektual yang sungguh-sungguh untuk mengatasi permasalahan kontemporer berlandaskan tradisi islam yang kaya, plural dan majemukEnd Match.34 c. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Penyelarasan antara visi dan langkah konkret. Visi dan aksi (misi) menjadi dua hal yang harus hadir bersama. Visi yang bagus tetapi tidak disertai pelaksanaan yang konkret dalam pandangan Safi akan segera menjadi sesuatu yang tidak relevan, akan hilang bersama waktu. Demikian pula aksi yang dilakukan tanpa visi yang jelas adalah sesuatu yang sudah gagal sejak semula. Dalam rumusan muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. visi dan aksi diarahkan pada keinginan dan tindakan sosial. Tindakan sosial yang dimaksud semisal membela kaum tertindas, membela hak perempuan, menegakkan hakEnd Match azazi Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. manusia, menyerukan perdamain, di mana semua itu sudah menjadi tradisi keislaman dan tidak pernah membatasi ras, suku bangsa, etnik, bahasa, kaya miskin, golongan dan sebagainyaEnd Match.35 d. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Menyandarkan pada aspek Humanisme dan Adab. Jika humanisme diposisikan sebagi ruhEnd Match filofinya, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. maka Adab diposisikan sebagai kode etik hubungan lahiriyah manusia. Orang yang tidak memiliki spiritEnd Match humanism Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dan ditopangEnd Match 34 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Disarikan dari pemikiran Omid Safi dalam, Omid Safi, “Progressive Islam In America” transkrip wawancara dengan Krista Tippet dalam Speakingof Fath, 28 Juli 2005, hlm.2End Match. 35 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. IbidEnd Match. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. dengan Adab yang buruk, akan sangat mudah mengkafirkan, memusyrikkan, dan membid’ahkan kelompok lain yang tidak sama dengan mereka. Pada kondisi seperti ini OmidEnd Match Sfi menawarkan “Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Tasawuf” sebagai prototipe perpaduan humanism dan Adab. Seorang sufi akan memiliki moral etika secara interpersonal danEnd Match disisi Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. lain akan menularkan etika baik tersebut pada orang lain secara komunal. Dalam hal ini Omid Safi mengatakanEnd Match “ at-Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Tashawwufu kulluhu al- adabEnd Match”36 Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Keterbukaan pada sumber pengetahuanEnd Match skunder. Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Seorang muslimEnd Match progresif Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. tidak boleh merasa cukup dengan mengetahui al-qur’an dan hadits sebagai sumber primer saja. Lebih dari itu ia harus juga memiliki kekayaan referensi pembanding. MisalnyaEnd Match. Sesorang Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. harus seimbang dalam membaca pemikiran-pemikiranEnd MatchBegin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Jalaludin Rumi dan IbnEnd Match ‘Araby, Begin Match to source 5 in source list: Thoha, Mohammad. Plato dan Ibn Sina, Chomsky dan Abu Darr, Ghandy dan Arundhati, Robert Fisk dan Edward Said, Dalai Lama dan Eloie Wisel, Bob Dylan dan Bob Marley, danEnd Match sebagainya37 36Omid Safi, “ Intruduction, hlm.13-14. 37 Ibid, hlm.14-15. BAB III POTRET DINAMIKA STUDI KEISLAMAN SERTA PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PADA ERA KLASIK A. Islam Dan Kontestasi Ilmu Pengetahuan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSebagai agama besar yang telah berusiaEnd Match 15 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfabad lebih, Islam telah membuktikan dirinya untuk terus survive sampai saat ini. Berbagai gejolak yang timbul dikarenakan adanya ancaman dari internal danEnd Match eksternalnya, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmenyebabkan agamaEnd Match ini Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfharus mampu membuktikan dirinya sebagai agama yang dipilih Allah sebagai agama terakhir dan "paling legitimedEnd Match", serta Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfsebagai rahmat li al-'alamin. Kejayaan Islam dalam beberapa periode yang berbedaEnd Match, serta Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfsumbangan IslamEnd Match pada lahirnya Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfberbagaiEnd Match ilmu pengetahuan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmodern membuat "iri" danEnd Match sentiment Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftersendiri bagi agama- agama lain. Dengan berbagai cara dan metode, mereka mencoba untuk mendiskreditkan Islam dan menjauhkan ajarannya dari pemeluknya. Demikian pula berbagai kajian "miring" telah sengaja dilakukan oleh kaum yang mengaku menggeluti Islam, padahal sebenarnya mereka adalah musuh Islam. Golongan yang terakhir ini akrab dijuluki kaum orientalis yang sengaja mengkaji Islam hanya untuk mempelajari kelemahan-kelemahannyaEnd Match, dimana Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfsampai saat ini hal tersebut tidak pernah terbukti. Di sisi lain, kalangan Islam semakin mampu membuktikan kedewasannnya dalam semua lini percaturan kehidupan. Tidak hanya kematangan spiritual saja yang telah mereka capai, akan tetapi pilar-pilar kehidupan global jugaEnd Match mereka tancapkan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdi tengah kemajemukan masyarakat global. Adanya korelasi antaraEnd Match saince Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdan agama, kemajuan intelektual, kematangan ekonomiEnd Match, saince, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfteknologi, tingginya nilai-nilai sosial dan budaya telah membuktikan bahwa Islam adalah “kiblat” peradaban dunia, tidak saja pada masa klasik, akan tetapi juga padaEnd Match zaman Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmodern. TulisanEnd Match singkat Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfini akan membahas bukti kebenaran Islam dan keunggulannya dibandingkan dengan agama lain. Demikian pula penulis akanEnd Match mencoba Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmembaca usaha-usaha dan propaganda Barat untuk menguasai umat Islam dalam semua lini kehidupan mereka. B. Argumentasi Kebenaran Islam di Tengah Pluralitas AgamaEnd Match Berbicara Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftentang bukti kebenaran IslamEnd Match, bagaikan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmengarungi samudera yangEnd Match tiada Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftepi dan batasnyaEnd Match, bagaikan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfpula menapaki jalan yang tidak akan ditemukan ujungnya. Namun demikian, umat Islam dituntut untuk mengenal Islam secara kaffahEnd Match (Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/menyeluruh). Islam sebagai agama samawi yang diturunkan terakhir ke dunia, tidak hanya dikagumi oleh umat Islam sendiri, akan tetapi lebih dari itu orang-orang di luar Islam (barat) juga melakukan kajian-kajian yang mendalam terhadap Islam. Merekalah yang disebut dengan kaumEnd Match orientalis38 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Kritik-kritik kaum oreintalis yang diarahkan kepada IslamEnd Match hanyalah Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/kesalahan mereka sendiri dalam memahami Islam, serta pengingkaran terhadap hati nurani mereka kepada kebenaran Islam sebagai agama rahmatan li al-'alamin. Tidak jarang ditemukan dalam beberapa literatur yang mengungkapkan rasa kekaguman mereka terhadap Islam. Diantaranya dapat dicontohkan ungkapan Gauhar, " masyarakat Islam itu tidak hanya masyarakat yang berkeseimbangan, akan tetapi juga secara ideal dipenuhi oleh misi moral dan sikap aktivitas" yang mengagumkanEnd Match,39 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/demikian pula yang dikatakan Gibb, "Islam bukan hanya suatu sistem teologi yang mengajarkan ketuhanan, tetapi lebih dari itu ia adalah ajaran yang dapat mernghasilkanEnd Match 38 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfTentang kajian mengenai oreintalis dan tokoh-tokohnyaEnd Match bisa dibaca di : Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAbdurrahman Badawi, Ensklopedi Tokoh Orientalis, terj. Amroeni DrajatEnd Match. Jogyakarta: Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfLKiS, 2003End Match. 39 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAltof Gauhar, What Chance Succes for Distiny Built on the Past?, (Manchester: The Guardian, 1979), 9End Match. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfperadaban dan kebudayaan yang sempurna" (Islam is indeed much more than system of theology, it is a complete civilizationEnd Match).40 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSedangkan ungkapan ilmuan muslim sendiri terhadap keagungan Islam, dapat dicontohkan perkataan al- Maududi, "Islam bukan hanya kumpulan dogma dan ritual, tetapi merupakan suatu pedoman hidup yang lengkap" (Islam is not a more collection of dogmas and rituals, it is a complete way of lifeEnd Match).41 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIslam tidak hanya memuat konsep kehidupan umat manusia dalam bidang ritual saja, akan tetapi aspek-aspek yang lain juga menjadi kajian utamanya. Miftah Farid sebagaimana dikutip Ali Hasan mengatakan, bahwa kandungan pokok ajaran Islam adalah: Aqidah, syari'ah yang terdiri dari ibadah danEnd Match muamalah, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfpembinaan keluarga, kemasyarakatan, kepemimpinan, pergaulan sesama manusia, hubungan antar agama, makanan dan minuman, harta warisan, hukum perkawinan, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum perang (politik), kedisiplinan, dan musyawarah (syuraEnd Match).42 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfUntuk memahami Islam dengan sempurna, maka diperlukan sebuah pendekatan (approach) yang akan mengantarkan pada sisi arah kajian itu dilakukan. Secara garis besar, Noeng Muhajir membagi metodologi studi IslamEnd Match kedalam Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdua pendekatan, pendekatan pertama adalah pendekatan teologik sebagaimana dilakukan oleh lembaga- lembaga pendidikan Islam tradisional seperti pesantren dan madrasah, dengan muatan kurikulum tradisional seperti ulumul qur'an, ulumul hadits, fiqih, teologi, sejarah dan filsafat. PendekatanEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfini akan melahirkan ahli-ahli di bidang teologi, fiqh, kalam, tafsir, hadits dan bahasa. SedangkanEnd Match 40 H.Begin Match to source 44 in source list: Thoha, Muhammad. A.R. Gibb, Whither Islam, (LondonEnd Match; (?), Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf1932), 7End Match. 41 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAbul A'la al-Mawdudi, The Islamic Law and Contitution, (Lahore: Islamic Publication Ltd, 1976), 1End Match. 42M. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAli Hasan, Studi Islam: Al-Qur'an dan As- Sunnah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), 116End Match. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfpendekatan kedua adalah pendekatan multidisipliner dan interdisipliner yang memuat perangkat ilmu-ilmu untuk memahami kurikulum yang telah ada. Pendekatan ini akan melahirkan ahli politik, ekonomi, pendidikan, filsafat dan segala ilmu bantu lainnyaEnd Match.43 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfC. Peta Kajian Islam dalam BidangEnd Match Ilmu Pengetahuan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf1. Bidang Aqidah, Syari'ah Dan Akhlak Aqidah (faith) sebagai obyek kajian Islam merupakan hal yang sangat fundamental dan mendasar. Isi kandungan seluruh kitab samawi, termasuk al-Qur'an pertama kali mengandung maknaEnd Match agidah. 44 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfKajian utama aqidah adalah rukun Iman (arkan al-iman) yang terdiri dari enam halEnd Match.45 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMaksud dan tujuan kajian aqidah adalahEnd Match mentauhidkan (Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmengakui keesaan) Allah SWT sebagai satu-satunya dzat penguasa alam semestaEnd Match.46 Tauhhid Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfakan mempersatukan umat manusia yang terbagiEnd Match kedalam Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfbeberapa etnis, golongan, bahasa, ras dan suku bangsaEnd Match.47 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSyari'ah merupakanEnd Match objek Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfkajian studi Islam yang sangatEnd Match urgen. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSyari'ah menempati urutan kedua (setelah aqidah) dalam semua referensi kajian Islam. Syari'ah meliputi seluruh aspek kehidupan manusia secaraEnd Match 43 Selengkapnya Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfbaca: Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian KualitatifEnd Match, edidi IV, ( Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfYogyakarta: Rake Sarasin, 2002), 255-293End Match. 44 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfM. Ali Hasan, Studi Islam:, 108End Match. 45 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfEnam hal tersebut adalah iman kepada: adanya Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, para nabi dan utusan Allah, hari kiamat, dan kepadaEnd Match qoda' Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdanEnd Match qodar Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAllahEnd Match. Selengkapnya Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfbaca: Masyfuk Zuhdi, Studi Islam, vol. 3, (Jakarta: Rajawali Press, 1988), 1End Match. 46 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfM. Ali Hasan, Studi Islam:, 40End Match. 47 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMuhammad Najatullah Siddiqi, "Tawhid: The Concept and The Process", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la Mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. ( Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979), 17End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/langsung (direcly) atau secara tidak langsung (explicitlyEnd Match).48 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Kandungan dari kajian syari'ah menurut William terdiri dari: a. Ibadah, yaitu perbuatan atau upacara dalam melaksanakan hubungan dengan Allah SWT secara langsungEnd Match.49 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Perbuatan pokok yang termasuk ibadah adalah lima hal yang disebut dengan rukun Islam (arkan al-IslamEnd Match).50 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Ibadah merupakan bahasan pertama dari kebanyakan buku-buku fiqh. Buku yang secara komperenship dan secara khusus memuat tentang ibadah dalam arti hubungan manusia dengan tuhan (rabb-nya) ditulis oleh Imam Ahmad ibn Hanbal di Baghdad dengan judul al-'Umdah. Buku ini berisi tentang tata cara hubungan manusia dengan tuhannya (ibadah) yang dibahas dalam sudut pandang fiqh fundamental, yang tentu saja saat itu banyak berseberangan dengan praktek yang dijalankan oleh Islam rasional (mu'tazilah) yang banyak menghiasi lembaga-lembaga pendidikan saat ituEnd Match.51 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/b. Muamalah adalah bentuk hubungan manusia dengan manusia yang lain, baik seagama maupuan antar umat yang berlainan agamaEnd Match.52 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Hubungan tersebut berlangsung dari individu (person) ke individu lainEnd Match, 48 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 24End Match. 49 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 116End Match. 50 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfKelima rukun IslamEnd Match tersebut Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfadalahEnd Match (1) Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfsyahadatEnd Match, (2) mendirikan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfshalatEnd Match, (3) Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfpuasaEnd Match dalam bulan Ramadhan, (4) memberi zakat, dan (5) melaksanakan ibadah Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfhaji. Lihat : Jhon Thomas Cummings, Hussein Askari dan Ahmad Mustafa, "Islam dan Perubahan Ekonomi Modern" dalam Identitas Islam padaEnd Match Perubahasan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSosial Politik, ed. Jhon L. Esposito, terj. A. Rahman Zainuddin, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), 55End Match. 51 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon Alden William, Islam, (New York: George Braziller, 1962), 93End Match. 52 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMasyfuk Zuhdi, Studi Islam,, 2End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/atau antar satu individu dengan satu komonitas (instansi). Menurut William, buku pertama yang sangat komperehensip dan monomental, serta ditulis dengan sistematika ilmiah yang standart dan khusus membahas tentang muamalah, ditulis oleh Burhanuddin al-Marghinany (w. 593H/1197) dengan judul al-Hidayah. Akan tetapi sebelum itu telah ditemukan banyak sekali buku-buku yang secara implisit membahas muamalah bersama dengan kajian syari'ah lainnya. Buku seperti ini dapat dicontohkan seperti karya-karya Imam Abu Hanifah (w. 150H/767M), karya-karya qodi Abu Yusuf yang hidup pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid, dan karya- karya monomental Imam Syafi'iy seperti al-Umm, danEnd Match lainnya53 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/c. Perintah berbuat baik (amar ma'rufEnd Match)54 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/d. Larangan berbuat kemunkaran (nahy 'an al-munkarEnd Match)55 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Akhlak adalah ajaran yang menghiasi ketiga unsur utama tersebut (aqidah, ibadah dan muamalahEnd Match)56 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Akhlak (moral) meliputi hubungan manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semestaEnd Match.57 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Seorang yang hanya melaksanakan ibadah dengan tekun akan tetapi tidak dihiasi dengan akhlak yang baik, maka amal baiknyaEnd Match 53Jhon Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAlden William, Islam, 118. baca juga Masyfuk Zuhdi, Studi Islam, ibidEnd Match. 54 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon Alden William, Islam,, 123End Match. 55 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid,, 129End Match. 56 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMasyfuk Zuhdi, Studi Islam,, 1End Match. 57 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIsmail Raji Al-Faruqi, " Is The Muslim Definable in Terms of His Economic Pursuits", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la Mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. ( Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979), 190End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/tersebut tidak akan banyak berguna baginya kelak dikemudian hariEnd Match.58 2. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Bidang Politik Ziauddi Zardar mengatakan bahwa Islam sangat memperhatikan politik sebagai landasan hukum kehidupan tata pemerintahan umat Islam. Hal ini menurutnya dibuktikan dengan lahirnya Deklarasi Madinah yang mengatur sistem kehidupan politik umat Islam di tengah penganut agama lain di jazirah Arab. Deklarasi tersebut secara langsung menarik perhatian dunia terhadap terbentuknya "Negara" Islam pertamaEnd Match.59 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Pada gilirannya para pemegang kekuasaan di wilayah lain memandang Islam sebagai sebuah kekuatan yang memiliki cakrawala luas di semua sektor kehidupan, termasuk politik. Buku yang secara khusus membahas tentang kajian politik dalam perspektif Islam, ditulis oleh al- Mawdudy (w. 450H/1058M) dengan judul al-Din wa al- Siyasah. Dalam buku ini dikatakan bahwa perkembangan ilmu politik dalam Islam tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan ilmu fiqh (syar'ah). Hal ini dapat dibuktikan bahwa salah satu latar belakang berdirinya Dinasti Fatimyyah di Mesir yang mengembangkan faham Syi'ah dikarenakan sebagai gerakan penyeimbang terhadap pesatnya kemajuan ajaran Sunni yang diterapkan oleh penguasa Abbasiyah di BaghdadEnd Match.60 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Sementara dalam edisi Bahasa Indonesia buku yang paling komperehensif membahas tentang politik IslamEnd Match, 58 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbarat tentang hal ini bisa dibaca di: Imam Al- Suyuti, al-Jami' al- Shaghir, vol. II (Mesir: Mustafa al-Bab al-Halbi wa Suluduh, tt), 103End Match. 59 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfZiauddin SardarEnd Match, Est-Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfWest University: Islamic Studies, (London dan New York: Mansell Publishing Limited, 1984), 15End Match. 60 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon Alden William, Islam, 122End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/adalah hasil karya Muhammad Tahir AzhariEnd Match.61 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Buku ini menurut Ismail Suni adalah buku pertama yang berbicara tentang konsep Negara Islam.secara mendetilEnd Match.62 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Pada hakikatnya, menurut Sardar, al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam telah memberikan sekian banyak konsep politik yang dikemas melalui kisah-kisah para nabi sebelum datangnya Nabi Muhammad. Diantara ayat-ayat al-Qur'an yang menerangkan hal itu adalah: لَقَدْ أَرسَلنَا نُوحًا إِلَى قَومِهِْ فَقَالَْ يَاقَومِْ اعبُدُوا مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهْ غَيرُْهُ إِنِي أَخَافُْ عَلَيكُمْ عَذَابَْ يَومْ عَظِيمْ( 59 )قَالَْEnd Match المَلَُْ مِنَْْلَّلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/قَومِهِْ إِنَا لَنَرَاكَْ فِيEnd Match ضَ َ لْلَ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/مُبِينْ( 60 ) (الأعرافEnd Match: 61-59 ) Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/فَهَزَمُوهُمْ بِإِذنِْEnd Match ِْلَّلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/وَقَتَلَْ دَاوُودُْ جَالُوتَْ وَآتَاْهُEnd Match الَُّْلالمُلكَْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/وَالحِكمَةَْ وَعَلَمَهُْ مِمَا يَشَاءُْEnd Match وَلَولَْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/دَفعُْEnd Match ِْلَّلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/النَاسَْ بَعضَهُمْ بِبَعضْ لَفَسَدَتْ الَأرضُْ وَلَكِنَْEnd Match َْلَّلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/ذُو فَضلْ عَلَى العَالَمِينَْ( 251 )(البقرة: 251 ) قَالَْ رَبِْ اغفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلكًاEnd Match لَْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/يَنبَغِي لِأحََدْ مِنْ بَعدِي إِنَكَْ أَنتَْ الوَهَابُْ( )35 (ص: )35 Ketiga kisah nabi Nuh, Daud dan Sulaiman tersebut menunjukkan adanya bargaining politik antara "Islam" (agama) dengan penguasa sebelumnyaEnd Match.63 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Pada ayat lain al-Qur'an menyatakan: وَإِلَى مَديَنَْ أَخَاهُمْ شُعَيبًا قَالَْ يَاقَومِْ اعبُدُوا مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهْ غَيرُْهُ قَدْ جَاءَتكُمْ بَيِنَةْ مِنْ رَبِكُمْ فَأَوفُوا الكَيلَْ وَالمِيزَانَْEnd Match وَلَْ تَبخََْلَّلاسُوا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/النَاسَْ أَشيَاءَهُمْEnd Match وَلَْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/تُفسِدُوا فِي الَأرضِْ بَعدَْEnd Match إِص َ حِلَهَا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/ذَلِكُمْ خَيرْ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ مُؤمِنِينَْ( 85End Match )وَلَْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/تَقعُدُوا بِكُلِْ صِرَاطْ تُوعِدُونَْ وَتَصُدُّونَْ عَنْ سَبِيلِْEnd Match ِْلَّلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/مَنْ آمَنَْ بِهِْ وَتَبغُونَهَا عِوَجًا وَاذكُرُواEnd Match 61Buku Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfyang dimaksud adalah Muhammad Tahir Azhari, Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa KIni,(Jakarta: Bulan Bintang, 1992). buku ini merupakan desertasi doktor yang telah dipertahankan pada siding senatt terbuka Pascasarjana Universitas Indonesia pada 19 Maret 1991End Match. 62 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfBaca Ismail Suny,"Kata Sambutan" dalam Muhammad Tahir Azhari, Negara Hukum Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa KIni,(Jakarta: Bulan Bintang, 1992), ix- xEnd Match. 63 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfZiauddin SardarEnd Match, Est-Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfWest University, 18End Match. -85 :فارعلأا()86(نَْيدِسِفمُلا ةُْبَقِاعَ نَْاكَ فَْيكَ اورُظُناوَ مْكُرَثَكَفَ ًْلَيلِقَ مْتُنكُ ذْإِ )86 Pada ayat ini Islam telah memberikan intervensi terahadap tata laksana kehidupan politik penguasa saat itu.64 Politik dalam perspektif Islam haruslah mengutamakan adanya kesamaan (al-tasawi), keadilian (al-'adalah), toleransi (al-tasamuh), kemerdekaan (al- hur), demokrasi (al-demokratiyah), dan keseimbangan (al- tawasuth).65 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf3. Bidang Ekonomi Islam lahir dan berkembang di daerah yang menjadi pusat lalu lintas perekonomian dunia. Hal ini membuktikan bahwa Islam menempatkan ekonomi sebagai bagian penting seiring dengan bagian penting lainnyaEnd Match.66 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAllah sangat mencintai hamba-Nya yang membuat keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Firman AllahEnd Match SWT67 Begin Match to source 52 in source list: Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2021-05-25نَْسَحأَ امَكَ نْسِحأَوَ ايَندُّلا نْمِ كَْبَيصِنَ سَْنتَ لَْْوَ ةَرَْخِلْ اEnd Match رَْادَلالَُّْلا Begin Match to source 52 in source list: Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2021-05-25كَْاتَآ امَيفِ غِْتَباوَEnd Match إِلَُّْلالَيكَْ Begin Match to source 66 in source list: Submitted to Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati  on 2017-09-25وَلَْ تَبغِْ الفَسَادَْ فِيEnd Match الَأرضِْ Begin Match to source 66 in source list: Submitted to Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati  on 2017-09-25إِنَْ لَْ يُحِبُّْEnd Match )77:صصقلا(َْلَّلا)Begin Match to source 66 in source list: Submitted to Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati  on 2017-09-2577End Match(نَْيدِسِفمُلا Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Prinsip dasar ekonomi dalam Islam adalah: a. Adanya transpransi transaksi. Dengan prinsip ini Islam sangat mengecam praktek kecurangan, penipuan (gharar), riba, dan sebagainyaEnd Match.68 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Dalam hal ini ayat al-Qur'an mengatakanEnd Match: Begin Match to source 37 in source list: http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/download/27995/pdfنْمِ نُْاطَيشَلا هُْطُبَخَتَيَ يذِلَا مُْوقُيَ امَكَ لَْإِ نَْومُوقُيَ لَْ ابَرِلا نَْولُكُأيَ نَْيذِلَا نْمَفَ ابَرِلا مَْرَحَوَEnd Match عَْيبَلالَُّْلا Begin Match to source 37 in source list: http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/download/27995/pdfلَْحَأَوَ ابَرِلا لُْثمِ عُْيبَلا امَنَإِ اولُاقَ مْهُنَأَبِ كَْلِذَ سِْمَلاEnd Match 64 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 20End Match. 65 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 64End Match. 66 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon Thomas Cummings, Hussein Askari dan Ahmad Mustafa, "Islam dan Perubahan Ekonomi Modern, 53End Match. 67 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAyat yangEnd Match senada dengan ayat ini Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfantara lain Al-Nisa' (9), al- Jum'at (10End Match), Alam Nasyrah (Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf6-7) dan sebagainyaEnd Match. 68Ziauddin Sardar, Est-West University, 116. Begin Match to source 37 in source list: http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/download/27995/pdfكَْئِلَوأُفَ دَْاعَ نْمَوَ ِْلَّلا ىلَإِ هُرُْمأَوَ فَْلَسَ امَ هُْلَفَ ىهَتَنافَ هِْبِرَ نْمِ ةْظَعِومَ هُءَْاجَEnd Match )275:ةرقبلا()275(Begin Match to source 37 in source list: http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/download/27995/pdfنَْودُلِاخَ اهَيفِ مْهُ رِْانَلا بُْاحَصأَEnd MatchBegin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/b. Adanya kejujuran dalam semua transaksi. Dengan ini Islam menolak adanya manipulasi, dan sejenisnya. c. Adanya legalitasEnd Match.69 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Legalitas dimaksudkan untuk melindungi transaksi yang berjalan secara yurisdis. Maka dengan ini, Islam menolak adanya transaksi barang-barang yang secara hukum adalah terlarang seperti minuman keras, barang curian, dan sebagainya. d. Adanya keseimbangan. Konsepp ini diimplementasikan melalui konsep zakat yang akan memberikan keseimbangan antara orang-orang kaya (aghniya') dengan orang-orang tidak mampu (fuqaraEnd Match').70 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Firman Allah SWTEnd Match: Begin Match to source 19 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/52828/2/Ferrary Alfa Ramadhan_G75218024.pdfيفِوَ مْهُبُولُقُ ةِْفَلَؤَمُلاوَ اهَيلَعَ نَْيلِمِاعَلاوَ نِْيكِاسَمَلاوَ ءِْارَقَفُللِ تُْاقَدَصَلا امَنَإِEnd Match مْيلِعَلَُّْلا وَ ِْBegin Match to source 19 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/52828/2/Ferrary Alfa Ramadhan_G75218024.pdfلَّلا نْمِ ةًْضَيرِفَ لِْيبِسَلا نِْباِوَ ِْلَّلا لِْيبِسَ يفِوَ نَْيمِرِاغَلاوَ بِْاقَرِلاEnd Match )60 :ةبوتلا( )60(Begin Match to source 19 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/52828/2/Ferrary Alfa Ramadhan_G75218024.pdfمْيكِحَEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfe. Standar nilai barang ditentukan dengan kualitas barang tersebutEnd Match.71 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdff. BerorientasiEnd Match pada Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdemokrasiEnd Match.72 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf4. Bidang Hukum Pada prinsipnya Islam memandang hukum adalah sebagai hal yang sangat universal. Tidak ditemukan satu hukum pun dalam perspektif Islam yang sifatnya kaku, akan tetapi sebaliknya hukum dalam Islam berlaku atau tidak berlakunya, disesuaikan dengan sebab (illat) yangEnd Match 69 Ibid, 115. 70 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 122End Match. 71 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 42End Match. 72 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfM. Umar Chapra, " The Islamic Welfar State and Its Role in the Economy", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la Mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. ( Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979), 196End Match. menyertainya.73 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Prinsip utama kajian hukum dan kajian Islam lainnya, menurutEnd Match Hudgson74 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/adalah keadilan sebagaimana firman Allah SWTEnd Match:75 بِالعَدلِْ Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/إِنَْEnd Match َْBegin Match to source 59 in source list: Submitted to State Islamic University of Alauddin Makassar on 2018-05-30لَّلا نِعِمَا يَعِظُكُمْ بِهِْ إِنَْ َْلَّلا كَانَْ سَمِيعًا بَصِيرًاEnd Match( Begin Match to source 51 in source list: https://www.alukah.net/books/files/book_10511/bookfile/leader_justice.pdfإِنَْ َْلَّلا يَأمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الَأمَانَاتِْ إِلَى أَهلِهَا وَإِذَا حَكَمتُمْ بَينَْ النَاسِْ أَنْ تَحكُمُواEnd Match 76)Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/58 Hukum berfungsi memberi batasan terhadap kebebasan manusia dalam hal-hal tertentu, seperti manusia yang dilarang meminum minuman keras, berjudi, merampok dan sebagainya, karena manusia tidak akan mampu menanggung akibat dari semua perbuatan jahat tersebutEnd Match.77 5. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Lain-lain Kajian pendidikan merupakan kajian yang melandasi seluruh kajian yang lain. Al-Qur'an diturunkan dengan pesan pertama bernuansa pendidikan (iqra', bacalah). Dengan demikian manusia akan menemukan jati dirinya melalui proses belajar, dan belajar tersebut adalah proses pendidikan menuju pendewasaan intelektual, emosional, dan diwujudkan dengan tingkah laku yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Di anatara sekian banyak tujuan pendidikan adalah mewujudkan manusia yang baik sebagai hamba Allah yang menjalani kehidupan dengan semangat pengabdian (ibadahEnd Match) 73 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon Alden William, Islam,132End Match. 74 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfHoudgson adalahEnd Match Ilmuan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAmerika yang sangat tertarik dengan kajian keislaman. Tesisnya yang sangat monumental tentang sejarah peradaban Islam adalah berjudul The Venture Of Islam, terdiri dari dua jilid dan sudah terbit dengan edisi Bahasa IndonesiaEnd Match. 75 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMichel CEnd Match. Hudgson, "Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIslam dan Perkembangan Politik" dalam Identitas Islam pada Perubahasan Sosial Politik, ed. Jhon L. Esposito, terj. A. Rahman Zainuddin, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), 22End Match. 76 QS. Al-Nisa' ayat (58). Ayat yang senada antara lain adalah Al- Nisa' 105, dan 135, Al-Nahl (90) 77 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfCharles Gai Eaton, Islam and Distiny of Man, (USA: State University of New York Press, 1985), 64End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/kepada-Nya, baik yang berupa ritual (ubudiyah) maupun inyteraksi sosial (muamalahEnd Match).78 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Kaitannya dengan ilmu pengetahuan, Islam dengan al-Qur'an-nya merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan yang telah berkembang, maupun yang belum ditemukan oleh manusia. Surat alEnd Match-'Alaq79 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/sebagai ayat yang turun pertama kali, memberikan isyarat bahwa alam semesta mengandung nilai-nilai pengetahuan yang senantiasa memerlukan penelitian. Hasil penelitian para ilmuan melahirkan beberapa disiplin ilmu yang menakjubkan, sepertiEnd Match:80 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/a. Ilmu astronomi, yaitu ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pergerakan, dan penyebaran benda-benda langit. Banyak ditemukan ayat al-Qur'an yang berbicara tentang hal ini, diataranyaEnd Match; )Begin Match to source 48 in source list: https://ia801508.us.archive.org/1/items/2022_20220904_202209/المعلومات الجغرافية في القرآن الكريم -الجزء الأول - Ø£.د. خلف حسين علي الدليمي - 2022م.pdf6:قEnd Match()6(Begin Match to source 48 in source list: https://ia801508.us.archive.org/1/items/2022_20220904_202209/المعلومات الجغرافية في القرآن الكريم -الجزء الأول - Ø£.د. خلف حسين علي الدليمي - 2022م.pdfجْورُفُ نْمِ اهَلَ امَوَ اهَانَيَزَوَ اهَانَينَبَ فَْيكَ مْهُقَوفَ ءِْامَسَلا ىلَإِ اورُظُنيَ مْلَفَأَEnd MatchBegin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Ilmu fisika yaitu ilmu yang menyelidiki dan mengamati fenomena dari benda-benda yang tidak bernyawa, dalam hal ini al-qur'an berkataEnd Match: حُهابَصأملأا حُابَصأم اهَيف ةُاكَشأمكَ هُروهن لُهثَمَ ضُرألَأأاوَ تُاوَامَسَلا رُهوهنهلَُّلا لَُ ةُنوهتيأزَ ةُكَرَابَمه ةُرَجَشَ نُأم دُهقَوهي يُرده بُكَوأكَ اهَنَأَكَه ةُجَاجَزُّلا ةُجَاجَزه يف رُوهن ىلَعَ رُوهن رُانَه هُسأسَمأتَ مُألَ وُألَوَ ءُهيضهي اهَهتيأزَ دُهاكَيَ ةُيَبرأغَ لَُوَ ةُيَقرأشَ ءُيأشَ لُكهبهلَُّلا وَ سُانَلل لَُاثَمألَأأاهلَُّلا بُهرضأيَوَ ءُهاشَيَ نُأمَ هُروهنلهلَُّلا يدهأيَ )35:رونلا()35(مُيلعَ b. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Ilmu matematika, yaitu ilmu yang memepelajari tentang bilanganEnd Match: Begin Match to source 40 in source list: http://www.droit-chemin.fr/download/Coran-fr-ar.pdfوْأَ امًويَ انَثبِلَ اولُاقَ مْتُثبِلَ مْكَ مْهُنمِ لْئِاقَ لَْاقَ مْهُنَيبَ اولُءَاسَتَيَلِ مْهُانَثعَبَ كَْلِذَكَوَ ةِْنَيدِمَلا ىلَإِ هِْذِهَ مْكُقِرِوَبِ مْكُدَحَأَ اوثُعَبافَ مْتُثبِلَ امَبِ مُْلَعأَ مْكُبُّرَ اولُاقَ مْويَEnd Match ضَْعبَ Begin Match to source 40 in source list: http://www.droit-chemin.fr/download/Coran-fr-ar.pdfمْكُبِ نَْرَعِشيُEnd Match لَْوَ Begin Match to source 40 in source list: http://www.droit-chemin.fr/download/Coran-fr-ar.pdfفْطَلَتَيَلوَ هُْنمِ قْزرِبِ مْكُتِأيَلفَ امًاعَطَEnd Match ىكَزأَ اهَيُّأَ رْظُنيَلفَ )19 :فهكلا()19(ادًحَأَ 78 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAbdul Fatah Jalal, Azaz-azaz Pendidikan Islam, terj. Herry Noer Ali, (Bandung: Diponegoro, 1988), 119End Match. Begin Match to source 42 in source list: Submitted to UIN Syarif Hidayatullah Jakarta on 2018-09-24اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِكَ الَّذِي خَلَقَ( 1 )خَلَقَ ا ْ ِلْ نسَانَ مِنْ عَلَقٍ( 2 )اقْرَأْ وَرَبَّكَ ا ْ َلْكْرَمُ( 3 )الَّذِي عَلَّمَEnd Match 79 Begin Match to source 42 in source list: Submitted to UIN Syarif Hidayatullah Jakarta on 2018-09-24بِالْقَلَمِ( 4 )عَلَّمَ ا ْ نسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ( )5End Match 80M. Ali Hasan,ِلْ Studi Islam:119-132. c. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Ilmu sejarah yaitu ilmu yang memepelajari latar belakang kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang, serta kemajuan-kemajuannyaEnd Match: لَقَدْ خَلَقنَا وَهَذَا البَلَدِْ الَأمِينِْ( 3 ) وَطُورِْ سِينِينَْ( 2 ) وَالتِينِْ وَالزَيتُونِْ( )1 إِلَْ الَذِينَْ آمَنُوا ثُمَْ رَدَدنَاْهُ أَسفَلَْ سَافِلِينَْ( 5 ) ا ِ نلْسَانَْ فِي أَحسَنِْ تَقوِيمْ( )4 فَمَا يُكَذِبُكَْ بَعدُْ بِالدِينِْ( 7 ) Begin Match to source 68 in source list: http://facoflaw.weebly.com/uploads/6/2/1/4/6214571/____.docوَعَمِلُوا الصَالِحَاتِْ فَلَهُمْ أَجرْ غَيرُْ مَمنُونْ( )6End Match : 8-1 ) (Begin Match to source 68 in source list: http://facoflaw.weebly.com/uploads/6/2/1/4/6214571/____.docالتينEnd Match أَلَيسَْ بِلَُّْلاأَحكَمِْ الحَاكِمِينَْ( )8 d. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Ilmu ekonomi, yaitu ilmu yang memepelajari sistem perekonomian (kebutuhan manusiaEnd Match): Begin Match to source 26 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2020-02-02وَابتَغِْ فِيمَا آتَاكَْ الَُّْلالدَارَْ ا خِلْرَْةَEnd Match وَلَْ Begin Match to source 26 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2020-02-02تَنسَْ نَصِيبَكَْ مِنْ الدُّنيَا وَأَحسِنْ كَمَا أَحسَنَْ إِلَُّْلالَيكَْEnd Match وَلَْ تَبغِْ Begin Match to source 26 in source list: Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2020-02-02الفَسَادَْ فِي الَأرضِْ إِنَْ َْلَّلا لَْ يُحِبُّْ المُفسِدِينَْEnd Match( )77 (القصص: )77 e. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfDan ilmu-ilmu lain yang semuanya telah ter-cover dalam al-Qur'an D. Hegemoni Barat Terhadap Islam Keberhasilan Islam tampil sebagai simbol peradapan dunia sejak masa awal kelahirannya, yang berarti juga adalah masa kemunduruan bagi Barat, menyebabkan BaratEnd Match berfikir Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfuntuk mengembalikan kejayaan dunia pada tangan mereka. Meskipun mereka mengakui bahwa Islam telah banyak memberikan kontribusi bagi keilmuan barat, namun mereka dengan karakter dasarnya yang tidak akan rela membiarkan orang Islam berjaya, berusaha sekeras tenaga untuk menguasai dunia Islam di seluruh belahan duniaEnd Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Persentuhan fisik secara langsung antara umat Islam dengan Barat dimulai sejak meletusnya perang Salib. Meskipun orang Islam menganggap perang salib adalah kejadian biasa yang hanya merupakan kelanjutan dari peperangan-peperangan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, namun bagi Barat perang Salib adalah suatu awal dari perjuangan besar yang jauh memiliki makna politis dari sekadar perang fisik. Karena bagi mereka perang itu diartikan sebagai kebangkitan kembali Eropa setelah sekian abad tenggelam dalam bayang-bayangEnd Match Islam81 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/sependapat dengan analisis Watt, Sa'id mengatakan bahwa perang salib merupakan upaya penjajahan dan invasi negara-negara Barat terhadap Islam yang dilatar-belakangi oleh semangat kebangkitan EropaEnd Match.82 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Akan tetapi pada kenyataannya perang salib yang berlangsung selama 600 tahuan (tahun 1095 sampai pertengahan abad 15 tidak membuahkan hasil bagi kebangkitan EropaEnd Match,83. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Namun demikian mereka telah berhasil memecah belah kaum muslim menjadi kekuatan-kekuatan kecil dan memisahkan mereka dari satu komando ummah (sebagai simbol kebersamaan umat Islam). Selama perang salib berlangsung upaya-upaya Barat untuk mencemari oriesinalitas ajaran Islam dan menjauhkan kaum muslimin dari memahami ajarannya secara benar, terus dilakukan. Dan pada era pasca perang salib pun upaya semacam ini terus dilakukanEnd Match.84 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Dengan berakhirnya perang Salib, jalan menuju hegemoni Islam oleh Barat semakin terbuka. Khalid Bin Sayeed mengatakan bahwa sasaran hegemoni terhadap dunia Islam, tidak sebatas idiologi saja. Akan tetapiEnd Match negaraq- Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/negara Islam dipandang sebagai wilayah-wilayah yang subur dan kaya sehingga diprediksikan akan mampu menguasi perekonomian dunia. Oleh karena itu hegemoni dilakukan dalam bentuk penjajahan danEnd Match interpensi Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/kebijakan ekonomi mereka. Barat yang dalam hal ini doiwakili oleh InggrisEnd Match, 81 W.M. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfWatt, The Majesty That was Islam (London: Sidgwek and Jackson, 1994), 247-248End Match. 82 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSa'id Abd Fattah Ashur, al-Harakah al-Salibiyah (kairo: Maktabah Anglo al-Mishriyah, 1971), 21End Match. 83 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfTentangEnd Match factor Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfselengkapnya mengenai perang salibEnd Match lihat Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfA. Latif Muchtar, gerakan Kembali Ke Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), 10-11End Match. 84 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAhmad Salabi, Perang Salib terj. Ahmad Semait (Singapura: Pustaka Nasional, 1975), 2. baca juga: Philip K. Hitti, History of The Arabs (London: the MAcmilan Press, tt), 636End Match. Amerika, Jerman, Italia Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdanEnd MatchBegin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Belanda berusaha untuk menjajah negara-negara MuslimEnd Match.85 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Dengan keunggulan teknologinyaEnd Match, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfBarat berusaha untuk menciptakan ketergantungan negara Islam pada mereka. UpayaEnd Match tersebiut Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmakin diperparah dengan banyaknya negara Barat yang secara fisik langsung menjajah negara-negara Islam. Dalam hal ini dapat dicontohkanEnd Match penjajajhan Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfInggris pada IndiaEnd Match pada Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftahun 1814, penguasaan Italia dan Prancis padaEnd Match Turky Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfpasca perang dunia I, serta penjajahan selama 350 tahun bangsa Barat terhadap IndonesiaEnd Match.86 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSejarah gelap penjajahan barat terhadap kantong-kantong Islam makin diperparah dengan wafatnyaEnd Match 1000 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftokoh Islam di Turki menjelang abadEnd Match ke16, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfakibat kebiadaban tentara Prancis, sementara sebanyak 18.000 warga Muslim India melakukan Imigrasi untuk menghindari arogansi Inggris di negara mereka. Faktor utama yang menyebabkan Barat begitu bersemangat untuk menguasai negara-negara Islam menurut Sardar adalah kerena rasa Trauma barat terhadap masa kegelapan ynag mereka alami pada abad-abad pertengahanEnd Match di mana Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfumat Islam mengalami kejayaan. Mereka sangat ketakutan jika umat Islam dapat bangkit kembali dan menguasai percaturan dunia seperti pada masa keemasan Islam abad pertengahan abadEnd MatchBegin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/7 samapai 13 M). Barat menyadari bahwa umat Islam memiliki berbagai modal untuk itu. Modal-modal tersebut adalah semangat jihad yang tinggi, sumber daya alam yang melimpah dan rasa fanatisme agama yang kuatEnd Match.87 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Upaya yang dilakukan umat Islam untuk membendung penjajahan tersebut, mengalami hambatanEnd Match 85 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfKhaled Bin Sayeed, Western dominance and Political Islam: Challenge and Response (New York: State Unversity Of New York, 1995), 6End Match. 86 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIbid, 11End Match. 87 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfZiauddin, Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21 terj. Efendi (bandung: Mian, 1993), 15End Match. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdengan pudarnya rasa persaudaraan dan kebersamaan umat Islam, yang hal ini sebenarnya juga merupakan upaya Barat untuk menceraiberaikan mereka. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa di berbagai belahan dunia muncul beberapa tokoh intelektualEnd Match muslim88 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfyang berusaha menggugah kesadaran umat Islam tantang ketakberdayaan mereka dan kebiadaban tirani Barat. Mereka berusaha untuk mengembalikan kejayaan Islam sepertiEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmasa-masa pertengahan. Namun sekali lagi dengan kekuatanEnd Match tekhnologi Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdan kekuatan informasinya Barat masih mampuEnd Match meredem Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfsemangat kebersamaan umat IslamEnd Match.89 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfMudahnya hegemoni barat berlangsung pada dunia Islam, menurut O Voll tidak lepas dari kekakuan umat Islam sendiri untuk menerima perubahan dan melakukan pembaharuan. Memang sikap ini tidak ditunjukkan oleh semua umat Islam, namun mereka yang menerima pembaharuan jumlahya sangat kecil dibandingkan mereka yang lebih memilih sikap resisten (bertahan). Sikap adaptasi yang ditampilkan beberapa minoritas tersebut tidak mampu mengangkat umat Islam sejajar dengan umat lainnya dalam berbagai lapangan kehidupan teratama teknologi dan informasiEnd Match.90 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfSementara di pihak Barat, mereka selaluEnd Match 88 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJhon O Voll mencontohkanEnd Match mereka Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfseperti Ismail Raji al-Faruqy (Palestina), Khursid Akhmad (India), Maryam JameelahEnd Match (Pakisytan), Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfHasan Hanafi (Sudan), Abdul KArim Soroush (Iran), Anwar Ibrahim (Malaysia) dan Abdurrahman Wahid (IndonesiaEnd Match) menurt O Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfVoll mereka adalah intelektual Muslim modern yang ,melihatEnd Match ketyidak adilan talah mencengkram Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfumat IslamEnd Match yang Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdisebabkanEnd Match oleh Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftirani BaratEnd Match. Selengkapnya Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfbaca: Jon L. Esposito dan John O Voll, Tokoh- tokoh Gerakan Islam Kontemporer. Terj Sugeng HaryantoEnd Match dkk. (Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJakarta: RajaEnd Match Greapindo Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfPersada, 2002), 1-255End Match. 89 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfEdward Said, Covering IslamEnd Match: Hqw Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfThe Media and The Expers Ditermine How We See The Rest of The World (New York: Pantheon Books, 1981), 4End Match. 90 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfJohn O Voll, Islam Contonuity and Change in The Modern World (England: Westview Press), 87End Match. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfmenelusuri "jalur-jalur emas" yang telah dirintis umat Islam dalam berbagai bidang. Di samping mereka mengembangkan hasil temuan umat Islam untuk dimodifikasi dan pada gilirannya mereka mengatasnamakan penemuannya sendiriEnd Match.91 Panitrasi Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfyang dilakukan Barat terhadap dunia Islam tidak saja hanya dalam penguasaan bidang ekonomi dan politik saja, melainkan lebih dari itu bidang budaya dan teologi jugaEnd Match tak Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfluput dari incaran mereka. Barat berusaha mencampuradukkanEnd Match budya Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdan tradisi keislaman penduduk asli negeri Islam dengan pola hidup yang mereka bawaEnd Match.92 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfDengan jargon pembaharuan mereka berusaha mempengaruhi para pemimpin umat Islam dan praktisi politik negara Islam. Tidak sedikit para penguasa Muslim yang terpengaruh dengan propagandaEnd Match tersebut, Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfdan mulai "melirik" tawaran konsep Barat dalam sistem pemerintahannya. Hal ini yang pada puncaknya mempengaruhi Kemal Attaturk untuk merubah sistem kekhalifahan Turki Utsmani menjadi negara Turki DemokrasiEnd Match pada Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdftahun 1936End Match.93 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfDi samping itu hegemoni Barat terhadap dunia Islam, tidak saja membawa dampak negatif. Kemajuan teknologi yang dicapai Barat telah memberikan kesadaran pada sarjana- sarjana Muslim bahwa hasil peradaban yang telah dicapai pendahulu merekaEnd Match talah Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfberpindah tangan. dan kesadaran semacam ini telah memberikanEnd Match kontribuisi Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfbagi timbulnya semangat "mengejar ketinggalan" mereka untuk mengembalikan kejayaan kembali umat Islam, meskipun cara yang mereka tempuh kadang-kadang berimbas terhadapEnd Match 91 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfL. Stoddard, Dunia Baru IslamEnd Match, ter. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfBurhanuddin (JakartaEnd Match: tt. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdf1966), 25. baca juga Malek Bennabi, Islam in History and Society (Islamabad: Islamabad Research Institute, 1987), 34End Match. 92 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfIra M. Lapidus, A. History of Islamic Societies (Cambrige: Cambrige University Press, 1990), 554End Match. 93 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfWilliam Montgomery Watt, Islamic Fundamentalism and Modernity (LondonEnd Match: and New York: Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfRoutledge, 1989), 45End Match. Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/bidang-bidang agama yang juga terpengaruh pada pola pemahaman barat yang sekulerEnd Match.94 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Semangat untuk mengejar ketertinggalan tersebuit akhirnya membentuk pola hidup ke-Barat-baratan (westernisasi) umat Islam. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kemajuan selalu dikiblatkan pada Eropa. Meskipun substansi maksud mereka adalah mempelajari kemajuan Barat, namun asas ketergantungan menjadi dominan. Keadaan semacam ini sebenarnya yang menurut Khursid Ahmad dikehenadaki Barat. Barat tidak akan rela kemajuan teknologinya dikuasai juga oleh umat IslamEnd Match.95 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Pada kenyataannya keinginan umat Islam menjadi mengambang dengan sistem tarik ulur yang diterapkan Barat. Di samping itu Barat juga menerapkan sistem klasifikasi terhadap umat Islam dalam mempelajari teknologi. Hanya sebagai kecil saja yang menurut mereka "tunduk dan patuh" pada Barat yang akan mendapatkan palajaran dan kerjasama dengan Barat. Adanya klasifikasi ini akhirnya melahirkan dikotomi mayakat kelas menengah yang berpendidikan Barat dengan sebagaian besar masyarakat yang semakin terpuruk keadaanyaEnd Match.96 Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/Kenyataan pahit yang dialami umat Islam seperti uraian tersebutEnd Match, akhirnya Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/menyadarkan umat Islam bahwa mereka telah terasing dalam rumahnya sendiri yang megah, bahwa mereka telah kelaparan di tengah tumpukan bahan makanan yang mereka miliki, bahwa mereka kehausan di tengah samudera kekayaan mereka, bahwa mereka kehilangan arah di dalam rumahnya sendiri. OlehEnd Match karena Begin Match to source 4 in source list: http://nupamekasan.or.id/islam-dan-ilmu-pengetahuan/itu mereka mulai berbenah diri untuk membuktikan bahwa IslamEnd Match 94 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfAbu Hasan Al-Nadwi, Islam and The World terj. Muhammad Asif Kidwai (Lucknow: Akademy of Islamic Research and Publiction, 1980), 88End Match. 95 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfKhursid Ahmad "Sifat Kebangkitan Islam" dalam Dinamika Kebangkitan Islam: Watak, Proses danEnd Match Tantanga Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfed. John L. Esposito. Terj. Bakri Siregar (Jakarta: Rajawali Press, 1987), 275End Match. 96 Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfWatt, Islamic, 47End Match. Begin Match to source 2 in source list: https://core.ac.uk/download/231312397.pdfadalah agama yang tinggi dan tidak ada yang mengunggulinyaEnd Match. BAB IV KITAB KUNING DAN PESANTREN Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfPendahuluan Lembaga pendidikan pesantran merupakan pilar pertama utama pendidikan agama yang timbul dan berkembang dari masyarakat akar rumput. Dengan demikian eksistensinya langsung dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Surut berkembangnya pendidikan di negeri ini tidak dapat dipisahkan dari peran pesantren sebagai pusat perubahan sosial masyarakat. Azyumardi Azra menggambarkan bahwa pendidika pesantrean akan tetap survive sampai kapanpun selama mayarakat Indonesia tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa ini dalam melepaskan belenggu negerinya dari himpitan pembodohan kaum penjajahEnd Match.97 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDaya tahan keberadaan pesantren akan terus berlangsung meskipun di sisi yang berbeda gelombang modernisasi yang melanda sebagaian besar negara-negara Islam telah membawa perubahan luar biasa pada sistem pendidikan agama. Secara historis, sebagai mana telah diketahui bahwa sejarah lembaga pendidikan Islam bermula dari lembaga- lembaga tradisional di negri Arab yang berupa kuttab, masjid, zawiyah, ribath dan halaqoh. Lembaga-lembaga tersebut tealah banyak berjasa dengan mlehirkan banyak alumni yang menjadi pemikir Islam pada masa-masa itu dan seterusnya. Namun demikian modernisasi telah mengikis tradisi keilmuan kalsik dan bergeser pada model keilmuan modern, yang tentu saja sedikit banyak akan merubah juga oreintasi keilmuan dari taradional normatif menuju skuler kritis. Hal ini setidaknya dalam pandangan Azra dapat dicontohkan dengan modernisasi dan pembaharuan pendidikan di Turki yang menggantikan lembaga medresse dengan mekteb al-herbeiEnd Match 97 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfAzyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Jakarta: Logos, 2003), 95End Match. Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfyang memadukan kurikulum ilmu agama dan ilmu umum. Pada puncaknya penguasa Turki, Mustafa Kemal Ataturk disamping menghapus sistem kekhalifahan dalam politik Islam, ia juga menghapus sistem pendidikan medresse dan menggantinya dengan sekolah-sekolah umumEnd Match.98 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfKeadaan di negara lain tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Turki. Mesir yang terkenal sebagai pusat ortodoksi kajian Islam telah mengalami perubahan wajah pendidikannya di bawah pemerintahan Muhammad Ali Pasha dan Gamal Abdel Naser yang merubah sistem madrasah dan kuttab menjadi sekolah-sekolah umumEnd Match.99 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfGambaran perkembanagn dunia pendidikan Islam tersebut di atas berbeda dengan kenyataan reiil di Indonesia. Sejak awal hingga saat ini pendidikan pesantren sebagai pusat pendidikan agama di Indobnesia tetap survive. Barangkali sosio-kultural yang berbeda antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat di negara-negara Islam seperti tersebut di atas yang menyebabkan masyarakat Indonesia tetap mempertahankan sistem pesantren dalam kelembagaan pendidikian Islam. Atau barangkali pada substansinya lembaga pesantren sendiri yang mampu mengikuti alur tuntutan kebutuhan masyarakat sehingga eksistensinya tetap dianggap urgen dalam wacana pendidikan. Berangkat dari gambaran eksistensin pesantren yang tetap hangat ditengah pluralisme wajah pendidikan kita tersebut, tulisan singkat ini akan mencoba mendiskripsikan sejarah tumbuh dan berkembangnya pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah mewarnai perjalanan panjang bangsa ini, serta upaya revitalisasi peran pesantren di tengah semakin derasnya kebutuhan masyarakat akan lahirnya sumber daya manusia yang berkualitasEnd Match. 98 Ibid, 96. 99 Ibid. Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. Pengertian Pesantren. Kata pesantren berasal dari kata "santri" yang mendapat awalan "pe" dan akhiran "an' yangEnd Match etimologis Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. dapat diartikan tempat tinggal santriEnd Match.100 Sedangkan dalam Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. pengertian terminologis pesantren dapat diartikan sebagai asrama tempat santri atau tempat murid mengaji dan mendalami ilmu agama IslamEnd Match.101 Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. Pengertrian ini tentu saja tidak terlepas dari pengertian kata dasarnya yaitu "santri". Dalam makna yang sangat sederhanaEnd Match kata santri Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. berarti orang yang mendalami agama Islam atau orang yang beribadah dengan sungguh-sungguhEnd Match.102 Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. Para peneliti pesantren sangat variatif dalam memberikan pengertian kata "santriEnd Match". Jhon Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. mengatakan bahwa "santri" berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengajiEnd Match.103 Seangkan Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. menurut BergEnd Match kata "santri" Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. berasal dari kata "shastri' yang berasal dari bahasa India dan berarti orang-orang yang mengerti kitab agama Hindu atau seorangEnd Match ahli Begin Match to source 12 in source list: Thoha, Mohammad. kitab suci agama HinduEnd Match.104 Begin Match to source 45 in source list: Ahyar, Muhammad, sayuti, Sadip indra. Hampir sama dengan Berg, Steenbrink seorang pengamat pendidikan Islam IndonesiaEnd Match 100 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfZamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tnetang pandangan Hidup Kyai (Jakarta: LP3ES, 1994), 18. baca juga istilah yang sama diberikan oleh Haidar dalam Haidar Putra Daulay, Historisitas dan Eksistensi Pesantren Sekolah dan Madrasah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001), 7End Match. 101 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDepartemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi II (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), 762End Match. 102 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfIbid, 878. Penegrtian ini bias juga disandarkan pada pemahamana al-Qur’an 9:122End Match آ انم ان مفال آ ن اآ ن دللام اق ن لان آام اآق ففا ن ان ن مو اآل ن مفالمنونم مكان كامو مورذح دل عن دل نإ مفعجر مذإ دلمفق مورذل نو 103 Begin Match to source 10 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/4410/6/Bab 3.pdfA. Jhon, ”From Coastal settlement to islamic School and City: Islamization in Sumatra, The malay Peninsula and Java" dalam Indonesia: The making of a culture ed. J. Fox (Canberra: R.S.P.S., A.N.U, 1980), 40End Match. 104 CC. Begin Match to source 10 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/4410/6/Bab 3.pdfBergEnd Match, "Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfIndonesia" dalam Wither Islam? A survey of Modern Movement in The Moeslem World ed. H.A.R Gibb (London: Routlodge, 1932), 257End Match. Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfberkebangsaan Belanda mengatakan bahwa sistem pendidikan pesantren sebenarnya diilhami dengan sistem pendidikan Hindu yang dilakukan oleh orang-orang India untuk menyiapkan calon-calon pendeta dengan menggembeleng para pemuda dalam satu tempat yang disebut dengan "mandala". Para kyai, dalam analisis Steenbring menyiapkan calon-calon pemuka agama Islam yang selanjutnya disebut "santri" dalam satu lingkungan tertentu dan dengan peratura tertentu yang dirumuskan oleh kyai dan wajib diikuti oleh santri. Tempat pembinaan ini kemudian dikenal dengan nama pesantrenEnd Match.105 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pesantren adalah satuan lembaga pendidikan yang didalamnya berinteraksi beberapaEnd Match unsur106 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfuntuk melestarikan tradisi tansformasi pengetahuan agama Islam dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Pesantren di kenal di pulau Jawa dan Madura, sedangkan di Minangkabau, dan Aceh lembaga seperti ini pada awalanya di kenala denghan nama "surau" meskipun pada perkembanagn modern sering juga orang-orang di daerah tersebut memakai kata "pesantren" untuk menggantikan kata "surau" yang dianggap tidak dapat beradaptasi dengan modernisasi pendidikan di IndonesiaEnd Match.107 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfLintas Sejarah Pesantren di Indonesia Pesantren sebagai institusi pendidiikan agama Islam kemunculannya dimulai pada paruh akhir abd ke-17M setelah para tokoh agam lebih memilih untuk menarik diri dari desakan imprialisme Belanda yang mulai masuk pada tatananEnd Match 105 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfKarel A. Steenbring, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Modern (Jakarta: LP3ES, !986), 32End Match. 106 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfUnsur-unsur utama sebuah pesantren menurut Dhofier adalah pondok (tempat tinggal santri), mesjid, pengajaran kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning), santri dan kyai. Selengkapnya baca Dhofier, Tradisi Pesantren, 44-55. baca juga Daulay, Historisitas, 13End Match. 107 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfAzra, Pendidikan Islam, 123End Match. Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfidiologi kaum pribumi. Persantren adalah fenomina terjadinya pengkonsentrasian prilaku keagamaan masyarakat di pulau Jawa dan Madura pada abad-abad tersebut dan selanjutnya. Sedangkan di pulau Sumatera senada dengan institusi ini, lembaga "surau" juga menemukan eksistensinya seiring banyaknya para alumni penuntut ilmu yang pulang dari tanah suci setelah sekian lama menekuni agama Islam di sana dan bermaksud untuk menyebarkannya pada masyarakat SumateraEnd Match.108 Pesnatren Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfdi tanah jawa dan Madura pada permulaannya tidak dapat diidentifikasikan secara pasti jumlah dan tempatnya. Hal ini dikarenakan gerakan ini lebih banyak ditutupi oleh masyarakat sendiri yang lebih memilih berlindung di "bawah" kyai dari pada "ikut" gerakan kaun imprialis. Namun demikian dalam pengamatan Dhafier pesantren pertama kali yang muncul ke permukaan nusantra adalah pesantren "Tebuireng" yang didirikan oleh Hadaratus Syekh Hasyim A'ary pada tahun 1899End Match.109 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfpesantren ini sejak permulaan berdirinya telah menjadi ikon perjuangan masyarakat muslim terhadapa penjajahan Belanda dan jepang. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia pesantren ini tetap menjadi pusat penggemblengan putera-puteraEnd Match 108 "Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfSurau" yangapertama kali dikenal dalam sejarah Minangkabau adalah surau yang didirikan oleh ulama karismatik bernama Syekh Burhanuddin di ulakan setelah ia menerima wasiat untuk mendirikan surau dari gurunya yang bernama Syekh Abdurra'uf dari Aceh. Surau Syekh Burhanuddin mencapai puncak ledaulatan tertinggi sebagai institusi agama pada permulaan abad ke-18 sebelum akhirnya mulai redup dengan datangnya gelombang modernisasi.Ibid, 119End Match. 109 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfMeskipu demikian Dhafier tidak serta merta menafikan sejumlah pesantren besar yang lahir jauh sebelum pesantren Tebuireng seperti pesantren "sidogiri" di pasuruan, Pesantren "syaikhona Kholil" di Bangkalan dan sebagainya. Namun di antara sekian banyak pesantren yang muncul sebagai pusat perlawanan pada kaum penjajah dengan sekala nasional menurut Dhafier adalah peaantren Tebuireng. Selenhkapnya baca: Dhafir, Tradisi Pesantren, 103End Match. Begin Match to source 9 in source list: Suwarno, Suwarno. Nusantara dalam mengisi kemerdekaan. Peran pesantren Tebuireng sebagai motor pembangunan bangsa dapat dicontohkan dengan kiprah pengasuh keduanya yaitu hadratus Syeikh Wahid Hasyim yang selama hidupnya mengabdikan diri pada pembangunan institusi agama dalam kancah pemerintahan Republik IndonesiaEnd Match.110 Begin Match to source 9 in source list: Suwarno, Suwarno. Menjelang abaad 20 pesantren ini mulai mengadakan modernisasi pendidikan dengan menyesuaikan bidang kajiannya dengan kebutuhan pembangunan bangsa di luar bidang keagamaan. Dengan demikian bidang kajian pesantren tidak hanya berkutat pada bidang keagamaan, akan tetapi bidang umum juga mendapat porsi yang seimbang dengan dibukanya lembaga-lembaga pendidikan umum di bawah naungan pesantren Tebuireng. Contoh pesantren Tebuireng dalam gambara peran pesantren di atas tentu saja juga dialami pensantren lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lembaga pesantren tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat. Dengan kondisi semacam ini lembaga pesntren akan tetap survive dan keberadaannya akan tetap dibutuhkan oleh masyarakat sampai kapanpun. Tipologi Pesantren Sebagai pusat pengkajian ilmu keagamaan, pesantren menempuh berbagai model pembelajaran. Namun demikian tujuan umum dari pembelajaran di seluruh pesantren adalah terciptanya sumber daya manusia yang menguasia ilmu agama dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu pada masa kini banyak terdapat pesantren yang sudah mengembangkan kurikulum kajiannyaEnd Match 110 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfKyiai Wahid Hsyim selain pimpinan pesantrean, ia juga seorang pejabat pemerintah yang handal yang ikut langsung pada detik-detik awal kemerdekaan RI serta membidani lahirnya sejumlah Departemen dan badan pemerintahan RI. Oleh karena itu pesantrenynya tidak bisa dilepaskan dengan sejarah bangsa ini dalam mengisi kemrdekaan. Baca Dhafier, Tradisi, 106End Match. Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfdengan memasukkan kajian ilmu umum yang lebih dikenal dengan ilmu provan disamping ilmu agama yang tetap menjadi sentral kajianyaEnd Match.111 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfUpaya reformulasi kurikulum pesanren mutlak dibutuhkan untuk merespon semakin beragamanya kebutuhan masyarakat terhadap skill dan keterampilan mengahadapi perasingan hidup. Sejatinya kurikulum yang ideal memnag harus memperhatikan minat dan bakat peserta didik untuk selanjutnya dikembangkan di satuan pendidikan, termasuk di sisi adalah lembaga pesanren. Guru atau ustadz dituntut peka terhadap kemajemukan potensi santri untuk selanjutnya diarahkan pada pengembangan bakat mereka tersebutEnd Match.112 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfOleh karena itu kurikulum har us bersiflangkah berikutnya giliran santri untuk melafalkan lentur dan senantiasa diformulasikan ulang untuk mengikuti irama kebutuhan peserta didik (santri). Dalam hal ini dalam perenacanaannya memang bersifat pasti dqan mengikat tetapi dalam implementasinya harus fleksibel dan lentur (precision in planning , flexcibility in executionEnd Match)113 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDalam pelaksanaanya, melihat banyaknya ragam model pembelajaran keilmuan di pesantren maka secara umum tipologi pesantren dapat dibedakan kedalam dua kategori, yaitu: 1End Match. Pesantren Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfTradisional. Pesantren ini menempatkan bidang agama sebagai satu- satunya bidang kajiannnya. Ilmu agama yang sedemikian luasnya dikaji melalui berbagaiEnd Match 111 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfAzra, Pendidikan Islam, 32, 43End Match. 112 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfTentang startegi dan desain kurikulum yang hsrus bersifat terbuka dan adaptif terhadap bakat dan minat peserta didik bias di baca di : Howard S. Becker, “The Teacher in The Authority System Of The Public School” dalam Curriculum Innovation, ed. Alan Haris (London: The Open University, 1975), 218End Match. 113 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfCohin J. Mars dan George Willis, Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues (New Jersey: Merrill, 1999), 3End Match. Begin Match to source 9 in source list: Suwarno, Suwarno. disiplin yang melingkupinya. Dengan demikian kajian keilmuan dalam pesantren ini berkisar antara ilmu fiqh, ushul fiqh, tauhid (teologi), akhlaq, tafsir, ilmu tafsir, hadits, ilmu hadits, logika (mantiq), bahasa Ararb dengan segala cabangnya, sejarah dan sebagainya. Model pembelajaran tradisional biasanya ditempuh melalui dua pendekatan utama yaituEnd Match:114 Begin Match to source 9 in source list: Suwarno, Suwarno. a. Model Sorogan. Dalam model ini kelompok kecil santri yang terdiri dari 1-4 santri dengan kelas tertentu menghadap guru (kyai) untuk mendapatkan tuntunan pelajaran tertentu dengan cara kyai melafalkan materi pelajaran sementara santri tersebut mendengarkan dengan seksama. Setelah santri dipastikan dapat mengingat bacaan kyai, maka pelajaran untuk dapat dipastikan kebenaran penguasaannya terhadapa materi pelajaran tersebut. Model ini juga sering disebut dengan model individual atau privat. Metode ini biasanya dijalankan kepada santri- santri baru yang memerlukan waktu tertentu untuk beradaptasi dengan pengajian umum yang diikuti oelh semua santri. b. Model Bandongan. Model ini juga dikenal dengan model weton atau klasikal. Dalam model ini sekelompok santri anatara 5-500 orang menyimakEnd Match 114 Dhafier, Tradisi, 28. Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfpelajaran yang diberikan oleh kyai. Kyia membacakan materi pelajaran sementara para santri mendengarkan dan memberi makna atau catatan yang dianggap perlu pada kitab miliknya. Pada model ini evaluasi hampir tidak pernah dilakukan dikarenakan adanya asumsi umum bahwa santri yang mengikuti program ini telah memiliki modal awal untuk memahami isi materi pelajaran. 2. Pesantren Modern. Pesantren dalam kategori ini tealah banyak melakukan pengembanagn baik dalam materi pelajaran, sistem pembelajaran dan sebagainya. Kalau dalam pesantren tradisional belum diajarkan materi ilmu umum atau provan, maka dalam pesantren modern kajian tersebut juga diperhatikan. Demikian pula model pembelajaran telah banyak mengindahkan iklim dialogis yang berupa diskusi, seminar, simposium dan sebagainya. Kyai dan ustad tidaklah diposisikan sebagai satu-satunya sumber keilmuan, akan tetapi lebih dari itu santri telah banyak melakukan penelitian sendiri dalam memperdalam keilmuannya, baik melalui penelitian ilmiah, opservasi, studi komparatif dan sebagainya. Upaya Revitalisasi dan Pebaharuan Dunia Pesantren Sebagai institusi keagamaan tertua di Indonesia, pesantren telah banyak mengalamiEnd Match perkembangan Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfdari waktu ke waktu sejak sebelum, menjelang dan sesudah kemerdekaan bangsa ini. Kurikulum pesantren yang di zaman dahulu hanya berkisar pada kajian keagamaan, saat ini telah dikembangkan sedemikian rupa hingga dapat beradaptasi dengan perkembangan zamanEnd Match.115 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfDemikian pula opini masyarakat yang sejak zaman dulu mempercayai pesantren sebagai pusat pembinaan mental, saat ini semakin bertambah dengan menaruh harapan terhadap penyediaan sumber daya manusia yang paripurna dalam segi keilmuan, mental, spritual dan kepribadian. Dengan kata lain pendidikan tidak bias dilepaskan dari budaya dan pola hidup masayarakat. TigaEnd Match unsur Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfutama kebutuhan masyarakat yang berupa agama, budaya dan pendidikan harus selalau serasi dan aling melengkapiEnd Match.116 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfFenomina semacam ini menurut Azra adalah gambaran bahwa keberadaan pesantren dewasa ini justru semakin dibutuhkan sesuai dengan pergolakan mental bangsa ini yang terbukti tidak cukup diselesaikan dengan penanaman keilmuan (intelektual) belaka, akan tetapi sangat membutuhkan adanya pembinaan mental religius yang tangguh untuk mengimbangi kemajuan teknologi dengan berbagai implikasi negatifnyaEnd Match.117 Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfSenada dengan Azra Syarif mengatakan bahwa pendidikan utama dan pertama yang dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia adalah pendidikan yang berbasis mental agama yang kuat. Dan untuk ini pesantren adalah jawabannya, mengingat di pesantren dikembangkan pola internalisasi nilai-nilai ajaran IslamEnd Match 115 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDisarikan dari: Abdurrahman Wahid " Pondok Pesantren Masa Depan" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 15End Match. 116 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfhasil penelitian Lee Kim Hing menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia dibangun di atas ketiga unsure tersebut (agama, budaya dan pendidikan). Dengan demikian ketiganya akan senantiasa sling mewarnai. Selengkapnya baca Lee Kim Hing, Education and Politic In Indonesia 1945-1965 (tt:University of Malaya Press, tth), 93End Match. 117 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDalam hal ini baca tesis Azra, "Missi Profesi dan Pnedidikan Islam: ke Arah Peningkatan Kualitas SDM" dan " Kebangkitan Sekolah Elit Muslim: Pola Baru Santrinisasi" dalam Azra, Pendidikan Islam, 53-74End Match. Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfdengan segala keilmuan lainnyaEnd Match.118 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfMulti krisis yang melanda bangsa ini membuat para pakar pendidikan kembali menoleh pada pesantren sebagai solusi pemberdayaan pendidikan berkebangsaan dan berkepribadian Islami yang akan membawa nuansa sejuk berbasis hati nurani dalam menyediakan sumber daya manusia untuk mengentaskan krisi tersebutEnd Match.119 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDalam merespon harapan tersebut pesantre telah melakukan pembaharua disemua sektornya, termasuk dalam bidang kajian, penyediaan tenaga edukatif, model pembelajaran, sistem evaluasi dan sebagainya. Dalam hal ini dapat dicontoh pesantren (selain Tebuireng) adalah pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Pesantren Nurul Jadid probolinggo, Mambaul Ulum Bata-Bata dan Darul Ulum Banyu Anyar di Pamekasan, Al-Amin Prenduan dan An- Nuqoyah Guluk-Guluk di Sumenep, pesantren Gontor di Ponorogo, dan pesantren-pesantren lain yang semuanya melakukan banyak trobosan dalam memberikanEnd Match kontribusi Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfnyata pada pembangunan bangsa khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang professional dan berakhlaqul karimahEnd Match.120 118 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfSyarif Hidayatullah, "Rekonstruksi Pemikiran Islam: Alternatif Wacana Baru" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 36End Match. 119 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfSebaiknya baca: M. fajrul Falaakh, "Pesantren dan Proses Sosial- Politik Demokratis" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki wahid. et. al. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 166. bandingkan dengan Maksum Mochtar, "Transformasi Pendidikan Islam" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 193End Match. 120 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfBerbicara professional setidaknya menurut William seseoarang disebut professional bila memenuhi tiga kreteria: (1) Tindakannya berbasis pengetahuan yang mendalam di bidanya, (2) bias bekerjaEnd MatchBegin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfSecara gamblang upaya revitalisasi yang dilakukan pesntren dapat dibaca melalui beberapa hal berikut: 1. Upaya pengembngan kurikulum. Kajian-kajian teknologi industri, kelautan, perekonomian masyarakat, perhotelan, pertanian, kesehatan, hokum, budaya dan sebagainya dikembangkan sedemikian rupa untuk membantu masyarakat dalam peningkatan taraf hidupnya. Dalam kasus pesantren di Jawa Timur khususnya Madura, kiranya amat sulit suatu program pemerintah sebagus apaun untuk diterapkan tanpa melibatkan pihak peantren sebagai simbol konsentrasi kekuatan sosial masyarakat. Oleh karena itu dalam kenyataannya pesantren telah membuktikan diri sebagai mitra kerja pemerintah yang akan terus memberikan dukungan dan masukan demi kemajuan bangsa dan negara. 2. Upaya pengembangan pola manajemen pesantrenEnd Match. Berbeda dengan pengelolaan pesantren zaman terdahulu dimana kiai atau pengasuh mengambil kebijakan dan mempunyai otoritas penuh pada pengelolaan pesantrennya, pesantren zaman sekarang telah melakukan keterbukaan manajemen. Pengelolaan pesantren tidak disentralilsasikan di pihka pengasuh lagi. Akan tetapi sebagian pesantren besar telah mendistribusikan beberpa kewenangan pengasuh pada level pengurus dan majlis pengasuh. Dalam hal ini dapat dicontohkan seperti pesantren Nurul Jadid Probolinggo yang telah membentuk majelis pengasuh, Pesantren Sidogiri dengan Majlis Keluarga (pengasuh), Mambaul Ulum Bata-Bata dengan Dewan Pengasuh, Miftahul Ulum Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfsecara baik dan beradaptasi dengan lingkungannya, (3) mendapat kepercayaan dari masyarakat. Selengkapnya baca: William S. Bennet Jr dan Merl C. Hokemstad, “Full Time People Work and Conception Of The Profesional” dalam Curriculum Innovation, ed. Alan Haris (London: The Open University, 1975), 253End Match. Bette Pamekasan dengan majelis Pimpinan pesantren, An-Nuqoyah Guluk-Guluk Sumenep dengan Dewan Pengasuh, dan Al- Amin Prenduan Sumenep degan Majelis Kiai. Semua majelis dan dewan-dewan pengasuh tersebut senanatiasa membuat forum komnikasi baik terjadwal atau sesuai keperluan untuk merumuskan kebijakan dan arah pengemabngan pesantren. Permusayaratan yang dilakukan di tingkat pengasuh merupakan forum tertinggi dan mengikat pada seluruh stakeholders pesantren. Dengan demikian kebijakan pesantren tidak lahir hanya dari hasil pemikiran pengasuh utama atau pusat. Keterbukaan manajemen ini juga berimplikasi pada pendistribusian tugas-tugas dan wewenang yang sifatnya tekhnis kepada pimpinan- pimpinan unit kerja yang ada di bawah pesantren seperti kepala sekola (madrasah) pimpinan lembaga, kepala kopersai, laboratorium, dan sebagainya. Dengan pendistribusian tugas dan wewenang tersebut seluruh pimpinan di setiap lembaga memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang sama sehingga pada giliranya akan berfikir untuk mencurahkan tenaga dan produktifitas kerja demi kemajuan pesantren secar anu umum. Demikain pula upaya peningakatan mutu layanan bias dievaluasi dalam forum komunikasi tersebut.121 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdf3. Upaya peningkatanEnd Match Kapasitas Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfSumber Daya ManusiaEnd Match. Pengasuh pesantren saat ini menyadari betul akan pentingnya peningkatan kapasiatas sumber daya manusia. Untuk hal ini para pengasuh mulai berfikir untuk menyiapkan generasi penerusnya (putra atau calon penngganti pengasuh) dengan membekalai pendidikan 121 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfMulyasa mengatakan bahwa pendistribusian wewenang dan tanggung jawab menjadi sayarat mutlak terwujudnyan kinerja staf dan karyawan di sebuah lembaga pendidiikan. Selengkapnya baca Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Rosdakarya, 2006), 107-111End Match) setinggi-tingginya dan mengadaptasikan dengan perkembangan dan kebut han zaman. Pada pesantren terdahulu sebagian besar pengasuh memilih pendidikan untuk putranya hanya berkisar di pesantren-pesantren yang lebih besar atau kalau tidak tempat semula ia menyantri atau paling jauh belajar ke timur tengah dimana mereka hanya mengkaji hazanah-hazanah kitab klasik, maka pesantren zaman sekarang telah banyak yang menyekolahkan putra-putra pengasuhnya pada lembaga-lambaga pendidikan modern dan terstruktur. Tidak jarang kita jumpai pemikir-pemikir besar bangsa ini yang lahir tumbuh besar di pesantren dan mengembangkan diri menjadi pemikir nasional bahkan internasioan di samping mereka juga eksis sebagai pengasuh pesantren. Dalam hal ini dapat dicontohkan seperti KH Abd. Wahid Zaini122 (Alm) Nurul Jadid, KH. Abdurrahman Wahid123 atau Gusdur (Alm), KH. Hasyim Muzadi,124 KH Said Aqil Siraj125, atau kalau di Madura ada KH Tijani Jauhari (Alm) dan KH Idris Jauhari (Alm)126, Prof 122 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfPengasuh ketiga PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Semasa hidup beliau di samping tetap mengasuh pesantrennnya juga pernah menjadi DPR RI dan salah satu PBNUEnd Match. 123 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDi samping pernah menjabat ketua PBNU 3 periode, beliau adalah pprisiden ke-4 RI. kar ya dan pemikiannya tidak hanya diakui di dalam negeri akan tetapi senantiasa menjadi pembicara itama di berbagai forum ilmiah internasioanal. Berbagai tulisan dan penelitian tentang pemikiran Gudur banyak kita jumpai justru seteah beliau wafat. Seperti Husein Muhammad, Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur (Yogyakarta: LKis, 2012End Match) 124 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfMantan ketua PBNU yang saat ini menjabat salah satu prisiden perdamain DuniaEnd Match 125 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfDi samping akademisi, ketua umum PBNU saat ini, beliau juga pengasuh pesantren di CirebonEnd Match 126 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfKedua beliau adalah pengasuh PP Al-Amin Sumenep yang banyak memberikan trobosan pemikiran pendidikan sehingga TMI Al-Amin mendapat syahadah mu’adalah (penyetaraan ) oleh Departemen Agama RIEnd Match Dr. KH. Abd. A’la Basyir, MA127. dan sebagainya yang jumlahnya tidak hanya puluhan tetapi ratusan atau mungkin ribuan128. Mereka disamping tetap eksis sebagai pengasuh pesantren juga mengabdikan dirinya di berbagai kegiatan Nasioanl yang semuanya berorientasi pada pembangunan bangsa Indonesia. Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdf4. Upaya perbaikan pola pembelajaran. Pola pembelajaranEnd Match yang biasanya dilaksanakan dengan model wetonan dan bandungan, saat ini sudah mulai dikembangkan dengan system klasikal dan berbasis kompetensi. Artinya santri atau peserta didik sudah bebas memilih jurusan dan minat kajian yang diinginkan. Tentu saja pesantren telah menyiapkan seperangkat program dan pilihan-pilihan spesifikasi kajian keilmuan yang mungkin akan menjadi alternative pilihan peserta didik. Pesantren dengan menawarkan beragam jabangan kajian keahlian tersebut akan terus diminati oleh sanri dengan tetap tidak melepas cirri khas dan krakteristik kepesantrenan. Upaya 127 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfBeliau saat ini adalah Rektor sek;aigus Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabya di samping sebagai salah satu pengasuh PP An- Nuqoyah Guluk-Guluk SumenepEnd Match. 128 Begin Match to source 3 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/541789-none-bb7b3d1b.pdfPada periode sebelum mereka dapat dicontohkan dengan realita bahwa Para mentri-mentri Agama Republik Indonesia mulai periodea pra kemerdekaan sampai saat ini selalu dijabat oleh mereka yang lahir dan berkembang di pesantren serta memiliki akar tradisi kepesantrenan yang kuat. Mereka menjadi mentri Agama sekaligus pimpinan pesantren atau lembaga pendidikan di daerahnya masing- masing seperti: HM Rasjidi, BA, Prof KH. Fathurrahman Kafrawi, KH. Masjkur, KH. Wahid Hasyim, KH. Fakih Usman, KH. Muhammad Ilyas, KH. Muhammad Wahib Wahab, KH. Syaifuddin Zuhri, KH. Mohammad Dachlan, Prof. Dr. A. Mukti Ali, Alamsjah Ratu Perwiranegara, Munawir Sjadali, MA, Dr Tarmizi Taher, dan KH Tolhah Hasan. Disarikan dari Azyumardi Azara dan Saiful Umam (ed), Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial-Politik (tth: INIS, PPIM dan Badan Litbang Departemen Agama RI, 1998End Match) Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfintegralisasi inilah yang menjadikan pesntren tetpa survive samai saat ini dan insyaallah untuk selamanya. Penutup Pesantren sebagi institusi pendidikan Islam pertama di Indonesia telah membuktikan diri dalam memberikan kontribusi terbesar pada pembangunan bangsa ini sejak sebelum hingga pasca kemerdekaan bangsa ini. Keberadaannya yang muncul dan berkembang di tengah masyarakat menjadikan peantren sebagai institusi yang akan tersu survive sepanjang masa. Oleh karena itu pembaharuan senantiasa dibutuhkan untuk dapat beradaptasi degan kebutuhan masyarakatEnd Match. Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfKekecewaan masyarakat Indonesia tentang sistem pendidikan yang semakin tidak menemukan "bentuknya" membuat masyarakat semakin menaruh harapan pada pentren untuk dapat menyediakan sumber daya manusia yang handal untuk menjawab kebutuhan pembangunan. Pertanyaannya “Mampukah pesantren yang jumlahnya terus bertambah ini menjawab tanggung jawab dan harapan besar bangsa ini”. Wa Allah A'lam. BIBLIOGRAFI Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos, 2003. Azara, Azyumardi dan Saiful Umam (ed), Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial-Politik. tth: INIS, PPIM dan Badan Litbang Departemen Agama RI, 1998. Becker, Howard S. “The Teacher in The Authority System Of The Public School” dalamEnd Match Curriculum Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfInnovation, ed. Alan Haris. London: TheEnd Match Open University, Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdf1975. Bennet Jr, William S. dan Merl C. Hokemstad. “Full Time People Work and Conception Of The Profesional” dalam Curriculum Innovation, ed. Alan Haris. London: The Open University, 1975, Berg, CC. "Indonesia" dalam Wither Islam? A survey of Modern Movement in The Moeslem World ed. H.A.R Gibb. London: Routlodge, 1932. Daulay, Haidar Putra. Historisitas dan Eksistensi Pesantren Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia edisi II. Jakarta: Balai Pustaka, 1994. Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tnetang pandangan Hidup Kyai . Jakarta: LP3ES, 1994. Falaakh, M. Fajrul. "Pesantren dan Proses Sosial-Politik Demokratis" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. Bandung: Pustaka Hidayah, 1990. Hidayatullah, Syarif. "Rekonstruksi Pemikiran Islam: Alternatif Wacana Baru" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. Bandung: Pustaka Hidayah, 1990. Hing, Lee Kim. Education and Politic In Indonesia 1945-1965. tt:University of Malaya Press, t.th. Jhon, A. ”From Coastal settlement to islamic School and City: Islamization in Sumatra, The malay Peninsula and Java" dalam Indonesia: The Making of a Culture ed. J. Fox. Canberra: R.S.P.S., A.N.U, 1980. Mars, Cohin J. dan George Willis, Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. New Jersey: Merrill, 1999. Mochtar, Maksum. "Transformasi Pendidikan Islam" dalam Pesantren Masa Depan: WacanaEnd Match Pemberdayaan Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfdan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. Bandung: Pustaka Hidayah, 1990. Muhammad, Husein. Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur. Yogyakarta: LKis, 2012. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya, 2006 Steenbring, Karel A. Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ESEnd Match, !986. Begin Match to source 6 in source list: http://lpik.unisma.ac.id/files/Proseding-ASDANU.pdfWahid, Abdurrahman. " Pondok Pesantren Masa Depan" dalam Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren ed. Marzuki Wahid. et. al. Bandung: Pustaka Hidayah, 1990End Match. BAB V KITAB KUNING Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. DI PERGURUAN TINGGIEnd Match KEAGAAMAN Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. ISLAMEnd Match (Studi Analisis Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di STAIN Pamekasan Dan STAI Al-KhairatEnd Match Pameksan) A. Profil Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN Pamekasan dan STAI Al-KhairatEnd Match 1. STAIN Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. PamekasanEnd Match a. Sejarah berdirinya Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2STAIN Pamekasan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, selanjutnya disebut STAIN, merupakan wujud-nyata dari alih status Fakultas Tarbiyah Pamekasan cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya. Fakultas Tarbiyah Pamekasan didirikan pada 20 Juli 1966 Masehi atau 2 Rabiul Akhir 1386 Hijriyah. Peresmian Fakultas Tarbiyah Pamekasan dilakukan oleh Menteri Agama RI, KH. Syaifuddin Zuhri, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 39 Tahun 1966. Pada awal berdiri sampai beberapa tahun lamanya, lokasi kampus masih menumpang di kompleks gedung Pendidikan Guru Agama Negeri/PGAN Pamekasan (sekarang Madrasah Aliyah Negeri/MAN 2 Pamekasan) di jalan KH. Wahid Hasyim 28 Pamekasan. Barulah pada tahun 1977 Fakultas Tarbiyah Pamekasan memiliki gedung sendiri, dibangun di atas tanah seluas 5000 m2 yang berlokasi di Jalan Brawijaya Nomor 5 Pamekasan. Sejak awal berdiri sampai awal tahun 1987, kampus ini hanya menyelenggarakan pro-gram pendidikan Sarjana Muda (Bachelor of Arts/BA) Jurusan Pendidikan AgamaEnd Match Islam/Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2PAI yang kemudian merevitalisasi menjadi program pendidikan dalam jenjang Sar-jana Strata Satu (S1) karena program BA tersebut berakhir. Pada rentang waktu tahun 1966 hingga 1998 kampus ini berhasil mewisuda ratusan sarjana (sarjana muda dan sarjana lengkap). Pada tahun 1997 Presiden RI menerbitkan Keputusan Presiden/KEPPRES Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri di seluruh Indonesia. KEPPRES itu kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor: E/136/1997 tentang Alih Status dari Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri pada 30 Juni 1997. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah Pamekasan berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan. Peresmian alih status ini dilakukan di Jakarta pada 21 Maret 1997 Masehi atau 12 Dzulqaidah 1417 Hijriyah. Perubahan status IAIN-cabang/Fakultas-daerah menjadi STAIN berprospek positif, karena berarti STAIN memiliki kewenangan atau otonomi dalam penyelenggaraan dan pengembangan manajemen pendidikan tinggi secara kreatif sesuai kapasitas, potensi, dan kebutuhan nyata. Sejak beralih status, STAIN terus berkembang secara signifikan. Saat ini telah dibuka dua jurusan, yaitu Jurusan Tarbiyah dengan empat Program Studi yaitu: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris, dan Manajemen Pendidikan Islam, serta Jurusan Syariah dan Ekonomi dengan empat Program Studi yaitu, al-Ahwal al- Syakhshiyyah, Perbankan Syariah, Ekonomi Syari’ah dan Hukum Ekonomi Syari’ah. Sejak awal pendiriannya hingga saat ini, STAIN telah mengalami delapan kali estafeta kepemimpinan, yaituEnd Match: 1. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Munir S.A, 20 Juli 1966 sampai 1 Maret 1970End Match; 2. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Djawahir Syamsuri, 1 Maret 1971 sampai 12 Oktober 1983End Match; 3. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Bustami Said, 12 Oktober 1983 sampai 1 November 1991End Match; 4. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Dimjati, 1 November 1991 sampai 21 Agustus 1998End Match; 5. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Moh. Zaini, 21 Agustus 1998 sampai 24 Juli 2000End Match; 6. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Drs. H. Bustami Said, 24 Juli 2000 sampai 11 Agustus 2004End Match; 7. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Dra. Hj. Mariatul Q.H.A.R., M.Ag, 10 Agustus 2004 sampai 8 Agustus 2008End Match; 8. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Dr. Idri, M.Ag, 8 Agustus 2008 sampai dengan 16 Oktober 2012End Match; 9. Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Dr. H. Taufiqurrahman, M.Pd, 16 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2016End Match; 10.Begin Match to source 7 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/data/1.2Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag, 16 Oktober 2016 sampai sekarangEnd Match. Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfb. Visi, Misi, Tujuan STAINEnd Match Pamekasan Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfVISI : Membangun dan memberdayakan ilmu-ilmu agama Islam dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan karakter moral. kesalehan nuraniEnd Match/spritual Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfdan ketajaman nalar emosional untuk mewujudkan masyarakat madani MISIEnd Match : Menyelenggarakan Tri Darma Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfPerguruan Tinggi yang Islami dan berkualitas guna mewujudkan insan akademis yang cakap danEnd Match saleh. Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfberakhlak mulia. denganEnd Match menumbuh kembangkan Begin Match to source 17 in source list: http://stainpamekasan.ac.id/media/file/PPSP.pdfetos ilmu. etos kerja dan etos pengabdian yang tinggi. serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat. TUJUANEnd Match : Rumusan tujuan STAIN Pamekasan sebagaimana tercantum pada Statuta STAIN Pamekasan No. 102 tahun 2008 adalah sebagai berikut: Begin Match to source 32 in source list: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7238/7/BAB IV.pdf1. Menyiapkan peserta didik yang memiliki karakteristik keagunganEnd Match akhlak yang mulia. Begin Match to source 32 in source list: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7238/7/BAB IV.pdfkearifanEnd Match spriritual. Begin Match to source 32 in source list: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7238/7/BAB IV.pdfkeluasan ilmu. kebebasan intelektual dan profesional; 2. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman; dan 3. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu lainnya serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional 2End Match. STAI Al-Khairat Secara singkat profil STAI Al-Khairat dapa dijabarkan melalu rubric berikut ini:129 Nama Perguruan Tinggi : STAI AL – KHAIRAT PAMEKASAN Alamat : Jalan Raya Palengaan (Palduding) No. 02 Pamekasan No. Telepon : (0324) 323810 - 3515042 No. Faksimili : (0324) 3515042 Begin Match to source 39 in source list: https://www.scribd.com/document/374480348/2-BORANG-3B-STAI-SG-dikirim-docHomepage dan E-MailEnd Match : www.alkhairat.Begin Match to source 39 in source list: https://www.scribd.com/document/374480348/2-BORANG-3B-STAI-SG-dikirim-docac.idEnd Match - alkhairatpmk@Begin Match to source 39 in source list: https://www.scribd.com/document/374480348/2-BORANG-3B-STAI-SG-dikirim-docgmail.com Nomor dan Tanggal SK Pendirian InstitusiEnd Match : Nomor 38 Begin Match to source 39 in source list: https://www.scribd.com/document/374480348/2-BORANG-3B-STAI-SG-dikirim-docTahunEnd Match 1992 tanggal 21 Januari 1992 Begin Match to source 58 in source list: https://pt.scribd.com/doc/305567101/BORANG-FTKPejabat yang Menerbitkan SK : Menteri Agama Program studi yang dikelolaEnd Match: Begin Match to source 43 in source list: https://pmb.iainponorogo.ac.id/program-studi/1. Program Studi Pendidikan Agama Islam 2. Program StudiEnd Match Manajemen Begin Match to source 43 in source list: https://pmb.iainponorogo.ac.id/program-studi/PendidikanEnd Match Islam Begin Match to source 43 in source list: https://pmb.iainponorogo.ac.id/program-studi/3. Program Studi Pendidikan BahasaEnd Match Arab Begin Match to source 43 in source list: https://pmb.iainponorogo.ac.id/program-studi/4. Program Studi Pendidikan Guru MI 5. Program StudiEnd Match Bimbingan dan Konseling Begin Match to source 43 in source list: https://pmb.iainponorogo.ac.id/program-studi/Pendidikan Islam 6. Program StudiEnd MatchBegin Match to source 62 in source list: http://repo.uinsatu.ac.id/15114/1/buku studi elaboratif proxy war munardji iffatin.pdfAl-Qur’an dan TafsirEnd Match 7. Begin Match to source 62 in source list: http://repo.uinsatu.ac.id/15114/1/buku studi elaboratif proxy war munardji iffatin.pdfProgram StudiEnd Match Ekonomi Syariah 8. Begin Match to source 62 in source list: http://repo.uinsatu.ac.id/15114/1/buku studi elaboratif proxy war munardji iffatin.pdfProgram StudiEnd Match Perbankan Syariah 129 Dokumen Pedoman Penyelenggaraan Akademik STAI Al-Kahirat Tahun 2015. B. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Gambaran Penggunaan Kitab Kuning Sebagai Referensi Dan Dampaknya Terhadap Efektifitas Kajian Keislaman (Islamic Studies) di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat PamekasanEnd Match Peneliti melihat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN Pamekasan yang merupakan perguruan tinggi keislaman hampir tidak ditemukan mahasiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai sumber referensi kajian mereka. Walaupun ada beberapa program studi (prodi) yang masih menggunakan rujukan materi kuliah dari kitab kuning, seperti prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Ilmu Quran Dan Tafsir (IQTEnd Match), Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di mana materi yang dipelajariEnd Match gunakan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. memang mutlak menjadikan kitab kuning sebagai referensinya, namun jumlah penggunanya tidak banyakEnd Match.130 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Meskipun demikian hal ini masih lebih baik dibandingkan dengan prodi-prodi lain yang memang referensinya menggunakan buku-buku umum. Pada prodi umum tersebut hampir tidak pernah peneliti jumpai masahsiswa yang menggunakanEnd Match koitab Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kuning sebagai rujukan dalam pembelajaran maupun dalam penyelesaian tugas perkuliahan lainnyaEnd Match.131 Sebenarnya perkuliahan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. padaEnd Match semester-semester awal yakni semester 1 dan 2 di STAIN Pamekasan, pemetaan mata kuliah masih berkisar pada Mata Kuliah Dasar (MKD). Komposisi kelompok mata kuliah ini sebagian besar adalah mata kuliah keislaman, akan tetapi dalam pengamatan peneliti, sedikit sekali Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. mahasiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai referensiEnd Match.132 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hal ini berbeda denganEnd Match pembelajaran di Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI AlEnd Match-Kahirat di mana rata-rata mahasiswa 130 Obserevasi tanggal 14, 15 dan 16 Maret 2018 di Kampus STAIN Pamekasan. 131 Observasi tanggal 17 Maret 2018 di Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam STAIN Pamekasan 132 Observasi tanggal 17, 18 dan 19 Maret 2018 di Prodi Manajemen Pendidikan Islam jurusan Tarbiyah, Prodi Perbangkan Syariah jurus EBIS dan prodi Komunikasi dan Penyiaran Isllam jurusan Syariah STAIN Pamekaan. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. baru sudahEnd Match terlihat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. menggunakan kitab kuning sebagai rujukanEnd Match diskusi-Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. diskusiEnd Match mereka.133 Hasil observasi peneiti sebagaimana di atas diperkuat Begin Match to source 36 in source list: Nst, Wahyudin Nur, Mahariah, Mahariah. dengan hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswaEnd Match dari berbagai jurusan Begin Match to source 36 in source list: Nst, Wahyudin Nur, Mahariah, Mahariah. diEnd Match STAIN Pamekasan, yang mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak menggunakan kitab kuning sebagai referensi ketika masih semester 1 dan 2 dengan berbagai macam alasan yang diungkapkannya. Peneliti menemukan jawaban dari hampir semua mahasiswa yang diwawancarai, bahwa penggunaan kitab kuning sebagai sumber referensi merupakan sesuatu yang urgen. Lukmanul Hakim sallah satau mahasiswa prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengatakan: “Menurut saya, kitab kuning penting sekali dijadikan referensi saat ini, mengingat semakin merosotnya pendidikan keislaman yang memang bersumber langsung dari salafussholih. Rata-rata buku referensi studi keislaman yang dipelajari saat ini merupakan hasil interpretasi dari kitab kuning bahkan sampai pada kitab terjemahan banyak ditemukan ada interpretasi dari penerjemah itu sendiri. Ini menjadi bukti nyata bahwa referensi kitab kuning yang kita terima saat ini tidak murni dari ulama-ulama terdahulu, ameskipun ini tidak menjadi alasan kita menolak pendapat-pendapat para ulama kontemporer.”134 Selanjutnya gambaran Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajianEnd Match studi kislaman, misalanya bias dilihat dari beberapa hasil wawancara berikut: 133 Observasi tanggal 23 Maret 2018 di STAI Al-Khairat. 134 Wawancara dengan Lukmanul Hakim, mahasiswa semester 6 prodi Tadris IPS STAIN Pamekasan pada tanggal 23 Maret 2018. Imam Basofi mahasiswa MPI semester 8 ketika diwawancarai terkait adakah urgensi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagaiEnd Match sumber Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. referensiEnd Match studi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di STAIN pamekasanEnd Match. Ia mengatakan: “Urgensi atau pentingnya penggunaan kitab kuning sebagai sumber referensi studi keislaman sangat jelas ada, agar referensi dari studi keislaman itu jelas dan linier karena dewasa ini referensi keislaman distain pamekasan hanya menggunakan kitab yang berasal dari kitab terjemahan tidak murni dari kitab kuning itu sendiri, kitab yang kita gunakan saat ini banyak hasil dari interpretasi dari berbagai tokoh sehingga pemahaman yang kita terima itu bukan hasil dari salafussholih asli akan tetapi melalui interpretasi tokoh yang lain. jadi sangat bagus sekali jika kita terapkan kitab kuning sebagai sumber referensi studi keislaman distain pamekasan.”135 Hal senada juga disampaikan Arifin, mahasiswa Ilmu Begin Match to source 69 in source list: http://Iqt.unida.gontor.ac.id/Al Qur’an dan tafsir (IQT) semester 6End Match STAIN Pamekasan dalam wawancara berikut: “urgensi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensiEnd Match kitab kuning dalamkajian Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. studi keislamanEnd Match tentu ada, bagi saya Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensiEnd Match utama bagi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kajian keislamanEnd Match karena untuk memahmi hukum, memahami isi Al-Quran perlu adanya pemahaman-pemahaman yang lain dan ini terdapat dalam kitab kuning”136 Selain dengan Arifin, Begin Match to source 16 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/293642-deteksi-perkembangan-kompetensi-motorik-97c6afff.pdfpeneliti dalam hal ini juga melakukan wawancara denganEnd Match mahasiswi IQT angkatan ke-2, saat ini masih semester 4, yaitu Zulfa. Ia mengatakan: 135 Wawancara dengan Imam Basofi mahasiswa MPI STAIN Pamekasan 16 Maret 2018. 136 Arifin, mahasiswa IQT semester 6 STAIN Pamekasan wawancara langsung (16 Maret 2018) “Sangat penting penggunaan kitab kuning sebagai referensi dalam studi keislaman ini. Akan tetapi dewasa ini penggunaan kitab kuning sudah jarang digunakan oleh kebanyakan mahasiswa, bahkan menurut sya termasuk mahasiswa STAI Al-Khairat, apalagi STAIN Pamekasan sudah sangat jarang menggunakan referensi kitab kuning.” Hal senada juga disampaikan oleh Ulfatul Muslimah mahasiswa PBA semester 4 yang menyatakan: “penggunaan kitab kuning seharusnya memang perlu ada sebagai acuan sumber referensi terlebih untuk kajian keislaman, dan sesempit yang saya lihat di STAIN Pamekasan belum menggunakan itu kecuali di prodi PBA itupun pada mata kuliah tertentu yang memang mengharuskan referensi bersumber dari kitab, tetapi itu tidak semua”137 Peneliti beranggapan bahwa hal Ini menunjukkan adanya pergeseran dalam hal pembelajaran di Perguruan Tinggi Keiagamaan Islam. Sebgai sampel, minat mahasiswa STAIN Pamekasan sendiri terhadap kitab kuning yang terus menurun, sehingga penting adanya upaya agar kitab kuning masih tetap eksis dan lestari untuk tetap digunakan di kalangan sarjana muslim itu sendiri. Sebenarnya, sebagian besar informan yang diwawancarai meyakini urgensi kitab kuning dalam kajian keislaman. Misalnya gambaran dalam petikan wawncara beikut: “urgensi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensi dalam kajianEnd Match studi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislamanEnd Match tentu ya, bagi saya kitab kuning adalah referensi utama bagi kajian keislaman sebagai rujukan untuk 137Ulfatul Muslimah, mahasiswa PBA/4 STAIN Pamekasan wawancara (31 Maret 2018) memahami hukum, memahami isi Al-Quran dan ssumber lainnya, yang terdapat terdapat dalam kitab kuning”138 Argumetasi ini dikuatkan oleh argumentasi Aziel selaku mahasiswa MPI semester 8 ketika ditanya tantang urgensi penggunaan kitab kuning. Ia mengatakan: “ya, malah sangat urgen karena sebagai institusi yang mengatasnamakan islam seharusnya kitab kuning menjadi landasan dari setiap karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa, bahkan dalam manajemen itu ada, misalnnya di MPI konsep-konsep kepemimpinan itu ada dalam kitab Mawardi jadi mahasiswa dengan label islam jika tidak memahami konsep-konsep kepeminan dalam islam ini sangat fatal. Bahkan banyak sekali mahasiswa STAIN Pamekasan, baik yang alumni pesantren dan yang bukan alumni pesantren, semestinya akrab denhan kitab kuning. Anggaplah karena selain menambah wawasan di dalam memahami kitab kuning itu sendiri, juga agar mahasiswa lebih giat lagi dalam memahaminya, apalagi di prodi IQT semua mata kuliah mau tidak mau sudah jelas rujukan kepada kitab kuning atau kitab klasik”.139 Selain data tersebut, wawancara juga dilakukan kepada mahasiswa AHS baik angkatan 2015 maupun 2016, wawancara juga dilakukan kepada mahasiswa HES dan KPI yang sama ada di bawah jurusan Syari’ah. Dari wawancara yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa kitab kuning 138 Arifin, mahasiswa IQT semester 6 STAIN Pamekasan wawancara langsung (16 Maret 2018) 139 Ziyadatul Ifdhal (Aziel), mahasiswa MPI semester 8 yang diwawancarai secara bersamaan dengan Nafilah Zulfa, mahasiswa IQT semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsJung (16 Maret 2018). sebagai referensi memang dibutuhkan, dan memang penting dalam kajian studi keislaman. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa pendapat mahasiswa diantaranya adalah sebagai berikut: “Bagi aku, kitab kuning sangat penting di prodiku, karena aku mengkaji hukum perdata, untuk mencari sebuah hukum itu sulit kalau tidak menggunakan kitab kuning”140 “Kitab kuning sangat penting bagi prodi AHS dan bagi saya pribadi karena kitab kuning memang makanan sehari-hari anak AHS dalam setiap mata kuliah yang ada, apalagi syarat menjadi hakim karena prodi AHS ini mengkaji hukum perdata, otomatis harus menggunakan kitab kuning”.141 “penting, bagi saya kitab kuning sebagai referensi utama bagi kajian keislaman karena untuk memahmi hukum, memahami isi Al-Quran perlu adanya pemahaman-pemahaman yang lain dan ini terdapat dalam kitab kuning”.142 Dari ketiga mahasiswa AHS dengan tiga angkatan yang berbeda tersebut, menunjukkan bahwa bagi mahasiswa prodi AHS kitab kuning memang sangat diperlukan dalam kajian studi keislaman, Hal ini karena di prodi AHS mengkaji hukum Islam yang sangat erat kaitannya dengan kitab kuning. Peneliti juga mewawancarai 4 mahasiswa jurusan Ekonomi Dan Bisnis Islam. Ada beberapa jawaban dari mereka tentang urgensi penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman. Sebagian mengatakan bahwa penggunaan 140 Zainal, mahasiswa AHS semester 6 STAIN Pamekasan wawancara langsung ( 15 Maret 2018) 141 Yasta, mahasiswa AHS semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018). 142 Uswatun Hasanah, mahasiswi AHS semester 2 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018). kitab kuning di kalangan mahasiswa semakin menipis. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya mekanisme perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan kitab kuning, tertama dalam penugasan penyususnan karya ilmiah yang dibeikan dosen. Menurut mereka hampir tidak ada dosen yang menyuruh merujuk pada kitab kuning sebagaia referensi. Ini dapat dicontohkan seperti jawaban Siti Nabila: “saya tidak pernah disuruh menggunakan kitab kuning, namun saya berusaha untuk mengikutsertakan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensi studi keislamanEnd Match.”143 Ulfa, informan lain mengatakan bahwa “Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi studi keislamanEnd Match memang sangatlah penting. Hal ini karena isi yang terkandung didalam kitab kuning sangat cocok dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari” namun saya tidak pernah menggunakannya.144 Demikian pula Cahayu mengatakan bahwa “Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Penggunaan kitab kuning sebagai referensi studi keislamanEnd Match sebenarnya sangatlah urgen. Namun pihak pengajarpun tidak mengharuskan mahasiswanya untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi.”145 Begitu pula jawabana Rizki: “Penggunaan kitab kuning sebagai referensi studi keislaman adalah mutlak dibutuhkan. Akan tetapi, hal ini terkendala oleh minimnya pemahaman mengenai kitab kuning itu sendiri. Karena seperti yang telah diketahui secara umum, kitab kuning tersebut tidak 143 Siti Nabilah, mahasiswa Ekonomi Syariah (ES) semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (21 Maret 2018) 144 Ulfatur Rohmah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (22 Maret 2018) 145Cahayu Diningrat, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (22 Maret 2018) memiliki harokat. Sehingga para pembaca harus mengantongi skillnya terlebih dahulu.146 Intensitas penggunaan kitab kuning sebagai eferensi kajian keislaman, sebenaranya berbanding lurus (linier) dengan kemampuan civitas akademika STAIN Pamekasan dalam memahami kandungan kitab kuning. Seperti yang diungkapkan dalam wawancara berikut: “Jika kitab kuning dibandingkan dengan referensi lain, maka perbandingannya cukup signifikan. Hal ini dikarenakan orang yang cenderung tidak paham cara penggunaan kitab kuning akan memilih referensi lain sebagai rujukan. Hal ini juga dikukung oleh ketersediaan referensi lain yang menunjang dalam kajian keislaman di sini”.147 Menurut informan dosen, daya nalar akademik mahasiswa yang memiliki kemampuan memahami kitab kuning dengan yang tidak memahami, memiliki derajat perbedaan yang tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Abd. Jalil, M.HI kaprodi AHS STAIN Pamekaan: “Tentu berbeda kemampuan mahasiswa yang bisa memahami kitab kuning dengan yang tidak, karena keduanya memiliki nalar yang berbeda”148 Demikian pula jawaban Bapak Subhan Zamzmi, dosen IQT STAIN Pamekasan: “Tentu ada (perbedaan), tapi ada juga kasus yangs saya temui di prodi IQT semester 4 di sana ada 2 146 Rizky Amelia Z.A, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (22 maret 2018) 147 Rizky Amelia Z.A, mahasiswa ES/4 STAIN Pemekasan wawancara langsung (22 maret 2018) 148 Jalil, kaprodi AHS STAIN Pamekasan wawancara lewat whatsapp (20 Maret 2018) mahasiswi bukan alumni pesantren namun mereka memahami kitab kuning dibandingkan dengan yang lain, karena mereka memiliki semangat belajar yang tinggi, berbeda dengan mereka yang alumni pondok akan tetapi tidak meningkatkan belajarrnya. Kembali lagi kepada kemauan mahasiswanya”.149 Selain itu, peneliti menemuka adanya linieritas antara kemampuan mahasiswa memahami kitab kunig dengan tingginya Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi studi keislamanEnd Match mereka. Ini dibuktikan dengan beberapa wawamcara pada mahasiswa seperti diantaranya Ahmad Husnan yang mengatakan: “jelas ada. Karena seperti yang saya katakan tadi bahwa banyak mahasiswa STAIN Pamekasan ini yang alumni pesantren namun tidak semuanya paham dan bisa membaca kitab kuning. Sedangkan dosennya juga banyak yang alumni pesantren terlebih mereka yang mengampu studi keislaman seperti Ulumul Quran, Ulumul Hadits dan studi keislaman lainnya. Tentu apa yang mereka sampaikan banyak bersumber dari kitab klasik. Apalagi dosen STAIN yang mengampu studi keislaman banyak yang alumni Timur Tengah, justru semakin tepat jika menerapkan kitab kuning sebagai sumber referensi”150. Pendapat ini juga didukung oleh pendapat Imam Basofi yang mengatakan: “untuk lineiritas pemahaman dan penggunaan kitab oleh civitas akademika di STAIN Pamekasan ada cuman tidak banyak tapi bisa dihitung dengan jari, 149 Subhan zamzami, dosen STAIN PAMEKASAN wawancara langsung (19 maret 2018). 150Ahmad Husnan, mahasiswa PBS semester 10 STAIN Pamekasan wawancara langsung (17 Maret 2018) seperti dosen-dosen yang lulusan timur tengah yang tidak diragukan lagi pemahamannya tentang kitab kuning cuman sama dengan referensi banyak yang perlu ditambah dosen-dosen yang memang memiliki kemapuan dibidang kitab kuning”151. Sedangkan Nur Hayati mengungkapkn “bagi saya, sangat erat kaitannya penggunaan kitab kuning sebagai referensi dengan tingkat pemahaman mahasiswa karena kendala mereka bukan tidak mau menggunakan kitab kuning sebagai refrensi, akan tetapi mereka tidak memahami kitab kuning itu sendiri”152 Zainal mahasiswa AHS juga mengatakan demikian. Ia mengatakan bahwa: “mahasiswa AHS sangat heterogen, artinya tidak semua mahasiswanya bisa membaca kitab kuning. Otomatis kemampuan pemahaman kitab kuning mereka beragam. syukur-syukur apabila ada mahasiswa alumni pondok, setidaknya ia pernah belajar kitab kuning. Dengan kebutuhan yang memang sangat bagi mahasiswa AHS dalam menentukan hukum, mereka harus tau bagaimana memahami kitab kuning, karena di sini kita belajar hukum perdata, bukan pidana. Berkenaan dengan itu tentu ada linieritas antar keduanya, selama ini mahasiswa kita memiliki kendala dalam memahami kitab kuning, sehingga ini yang membuat mereka enggan menggunakan kitab kuning sebagai referensi. Namun apabila mereka mampu memahami kitab kuning maka, mereka juga akan senantiasa 151Imam Basofi, mahasiswa MPI semester 8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) 152Nur Hayati, mahasiswi HES semester 8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (24 Maret 2018). menggunakan kitab kuning sebagai referensi, dengan artian semakin banyak mahasiswa AHS yang mampu memahami kitab kuning maka akan semakin banyak pula penggunaan kitab kuning sebagai rujukan dalam studi keislaman”153 Jawaban yang sama juga diberikan oleh Aniq, mahasiswa semester 2 prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Ia mengungkapkan: “Tentu ada linieritas penggunaan kitab kuning sebagai referensi dengan tingkat pemahaman kitab kuning mereka. Karena tidak semua mahasiswa STAIN Pamekasan memahami ataupun bisa membaca kitab kuning. Beda dengan kitab kuning yang ada terjemahannya tentu akan membuat mereka lebih mudah, namun apabila kitab kuning yang tidak ada terjemahannya membuat mereka kesulitan dalam memahami. Sehingga menurut saya banyaknya penggunaan kitab kuning tergantung dengan banyaknya pemahaman mahasiswa dalam membaca kitab kuning, karena tidak semua mahasiswa bisa membaca ataupun memahami isi dari kitab itu”154 Pada kesempatan berbeda, peneliti melakukan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. pengamatan (observasi) dan wawancara terkait suasana akademik di kalangan mahasiswa STAI Al-Kahirat Pamekasan. Meskipun STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat sama-sama pergutuan tinggi islam, namun nuansa kajian keilmuan keagamaan yang dilakukan oleh mahasiswa STAI Al-Khairat sangat berbeda dibandingkan dengan mahasiswa STAIN Pamekasan. Hal ini karena STAI Al-Khairat berada di bawahEnd Match 153 Zainal, mahasiswa AHS semester 6 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018). 154Aniq , Mahasiswi KPI semester 2 STAIN Pamekasan (16 Maret 2018) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. naungan pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan. Oleh karena itu mahasiswa di STAI Al-Khairat adalah mayoritas alumni pondok pesantren. Meskipun hal ini bukanlah menjadi tolok ukur utama bagi mahasiswa dalam memahami kitab kuning, namun sistem pendidikan yang ada di pondok pesantren yang terbiasa mengkaji kitab kuning, akan terbawa pada suasana akademis di kampus STAI Al- Kahirat. Mahasiswa di STAI Al-Khairat sudah biasa membaca, dan memahami kitab kuningEnd Match.155 Hasil pengamatan peneliti, susana pemustaka (mahasiswa pengguna layanan perpustakaan) juga berbeda antara kampus STAIN Pamekasan dengan STAI Al-Khairat. Suasana di perpustakaan STAIN menggambarkan penggunaan kitab kuning relatif sangat sedikit. Tampak mahasiswa lebih suka meminjam dan membaca buku-buku atau referensi berbahasa Indonesia. Demikian pula ketika peneliti mengamati ruang koleksi kitab kuning, maka tampak masih rapi seperti jarang dimasuki dan ditempati. Rak-rak kitab kuning masih rapi tidak seperti rak buku refetensi umum yang tampak berantakan dan lusuh. Meja kursi di ruang kitab kuning masih rapi dan bersih, sementara di koleksi umum tampak berantakan menandakan sering ditempati.156 Sementara pengamatan peneliti tentang tingkat penggunaan kitab kuning di perpustakaan STAI Al- Khairat, mahasiswa terlihat sangat akrab dengan penggunaan kaedah-kaedah, dan teori konseptual yang diambil dari kitab kuning. Mahasiswa yang sedang membuat lingkaran-lingkara dsikusi di luar kelas juga terlihat membawa dan menelaah ktab 155 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasi di kampus STAI Al-Khairat pada tanggal 31 Maret 2018End Match. 156 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasidi Perpustakaan STAIN Pamekasan tanggal 28 Maret 2018End Match. kuning. Demikian pula suasana ruang baca di perpustakaannya, Nampak jumlah kitab kuning yang digunakan seimbang atau sama-sama banayak dengan buku referensi berbahasa Indosnesia. Rak-rak koleksi kitab kuning juga menggambarkan sering didatangi, meskiupn sebenarnya jumlahnya jauh lebih kecil disbanding koleksi di perpustakaan STAIN Pamekasan.157 Hasil observasi tersebut juga hasil wawancara yang dilakukan degan bapak Ali Ridho, M. Pd.I, dosen Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan di STAI Al- Khairat. Ia mengatakan: “mahasiswa di sini (Al- Khairat) memang didominasi oleh mahasiswa santri, terlebih dari pesantren Bata-Bata bahkan perbandingannya bisa dibilang 90:10.”158Di samping itu di STAI Al-Khairat para pimpinan kampus banyak yang alumni Timur Tengah, sehingga kebijakan dan pola perkuliahan senantiasa menjadikan Begin Match to source 64 in source list: https://123dok.com/document/zw5v0r1z-implementasi-kurikulum-meningkatkan-kemampuan-kalangan-madrasah-tanggulangin-sidoarjo.htmlkitab kuning sebagai referensi utama. Hal ini sesuaiEnd Match jawaban yang disampaikan oleh katua prodi PBA pada saat peneliti melakukan wawancara kepada beberapa dosen di STAI Al-Khairat: “untuk linieritas kemampuan dosen saya rasa sangat linier ya. Selain dosen di sinii merupakan alumni pesantren banyak diantara mereka yang alumni Timur Tengah. Jadi sangat linier sekali”159 Bagi sivitas akademika Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-Khairat, yang merupakan perguruan tinggiEnd Match di bawah naungan pesantren, kitab kuning merupakan hal yang biasa dan sejak dulu sudah 157 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasi di perpustakaan STAI Al-Khairat tanggal 31 Maret 2018End Match. 158Ali Ridho, dosen pengembangan sumber daya manusia pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) 159Ahmad mahfudz, kaprodi PBA STAI Al-Khairat, waawancara langsung (22 maret 2018) sering digunakan oleh mahasiswannya, mengingat mahasiswa Al-Khairat memang didominasi oleh alumni pesantren khususnya pondok pesantren Bata-Bata. Ini sesuai dengan pengakuan alumni STAI Al-Khairat yang kini mengabdi di MA Darul Ulum Banyu Anyar, sebagai ketua prodi bahasa unggulan, yakni ustadz Muhlis. ia mengatakan bahwa sewaktu masih menjadi mahasiswa Al-Khairat ketika ada tugas, mahasiswa lebih sering menggunakan kitab kuning sebagai sumber referensinya: “ketika ada tugas yang berkaitan dengan studi keislaman saya sering menggunakan referensi kitab kuning, karena bagi saya kitab kuning di sini (STAI Ak- Khairat) mudah ditemukan di perpustakaan kampus atau perpustakaan pesantren, sampai pada saat saya melanjutkan S2 di Surabaya saya juga menggunakan referensi kitab kuning sebagai kitab referensi utama”160. Menurutnya kitab kuning lebih mudah didapatkan karena pada saat menempuh S1 dan S2 beliau masih dalam masa pengabdian di pondok pesantren Darul Ulum Banyu Anyar. Hampir seluruh informan yang berasala dari STAI Al- Khairat mengatakan bahwa mereka sudah terbiasa dengan penggunaan Begin Match to source 60 in source list: https://Dspace.Uii.Ac.Id/bitstream/handle/123456789/10425/Tesis Full Revisi Pasca Sidang.pdf?isAllowed=y&sequence=2kitab kuning sebagai referensi utama karena kitab kuningEnd Match dipandang Begin Match to source 60 in source list: https://Dspace.Uii.Ac.Id/bitstream/handle/123456789/10425/Tesis Full Revisi Pasca Sidang.pdf?isAllowed=y&sequence=2sebagaiEnd Match sumber yang otoritatif dalam kajian keislaman. Misalnya jawaban mereka seperti hasil wawacara berikut: Wawancara dengan Fathol Qorib, ia mengatakan: “Kitab kuning sangat penting untuk dijadikan refernsi kajian 160Moh Muhlis, alumni STAI Al-Khairat 2013 wawancara langsung (17 maret 2018) studi keislaman, karena semua ajaran-ajaran islam tertuang penuh dalam kitab kuning tersebut.”161 Wawancara dengan Mukhidin, mahasiswa PAI semester 8, ia mengatakan: “tentu sangat urgensi kitab kuning sebagai kajian studi keislaman, hal ini karena STAI Al- Khairat ini basisnya kampus Islam yang ada di bawah naungan pondok, tentu kajian yang ada mengambil dari kitab kuning”162 Wawancara dengan Anisa Feby, mahasiswa Perbankan Syariah semester 4, ia mengatakan: “pastinya penting (urgen), karena memang untuk mencari hukum Islam kita kebanyakan mengambil dari sana (kitab kuning), misalkan saya yang ada di prodi perbankan syariah banyak menggunakan kitab kuning”163 Dalam pengamatan peneliti, penggunaan kitab kuning di kalangan mahasiswa STAI Al-Khairat tidak saja pada saat penulisan tugas ilmiah mereka, seperti makalah dan skripsi. Akan tetapi menurut mereka, kitab kuning juga digunakan sebagai bahan rujukan dalam diskusi keseharian mereka. Artinya tidak saja mahasiswa yang bertugas presntasi karya tulis ilmiah saja yang menggunakan kitab kuning, akan tetapi mahsasiswa lain sebagai peserta juga berargumentasi dengan dasar-dasar yang diambi dari kitab kuning.164 Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Mawardi, mahasiswa STAI Al- Khairat prodi Ekonomi Syariah semester 4. Ia menjelaskan bahwa di sana sudah biasa diterapkan kitab kuning sebagai referensi, tapi bukan untuk 161 Fathol Qorib, Mahasiswa Perbngkan Syaria`ah STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung (22-03-2018 jam 15:30) 162 Mukhidin, mahasiswa PAI semester 8 STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung ( 31 Maret 2018). 163 Anisa Feby, mahasiswa Ekonomi Syariah semester 4 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al- KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) 164 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasi di kampus STAI Al-Khairat padaEnd Match proses perkuliahan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. tanggalEnd Match 30 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Maret 2018End Match tugas kuliah, melainkan untuk diskusi saja. Sedangkan untuk tugas kuliah masih belum ada, semuanya menggunakan buku- buku ekonomi biasa: “di sini memang pakek kitab kuning, cuman bukan buat referensi paling kalau diskusi saja, kalau referensi kita pakai buku-buku (ekonomi) biasa.”165Hal senada juga disampaikan oleh Abd. Latief penjaga perpustakaan sekaligus alumni STAI Al- Khairat yang membenarkan bahwa kitab kuning tidak diterapkan di STAI Al-Khairat: “setahu saya sejak saya kuliah di sini (STAI Al-Khairat) kitab kuning memang tidak pernah dipakai, semuanya mengacu pada buku-buku biasa”166 Meskipun demikian, dalam pengamatan peneliti: intensitas pengguanaan kitab kuning sebagai referensi kajian, tidak sama antara mahasiswa yang belajar di prodi dengan spesifikasi kajian keislaman (seperti Ilu Al-Qur’an dan Tafsir. IAT, Ekonomi Syariah/ES dan Pendidikan Bahasa Arab/PBA), dengan prodi keilmuan umum (seperti manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Syariah dan Perbankan Syari’ah). Untuk prodi yang menggkaji teori umum penggunakan kitab kuning tidak menjadi kewajiban, namun sebatas anjuran.167 Pengamatan tersebut diperkuat dengan wawancara dengan beberapa mahasiswa STAI Al-Khairat. Seperti Ahmad Rofiq, ia mengatakan: “Hanya ada beberapa prodi yang ditekankan dalam pemakaian kitab kuning seperti prodi IAT dan Tafsir. 165Mawardi, mahasiswa ES/4 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung(Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 maret 2018End Match) 166Abdul Latief, penjaga Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. perpustakaan STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 maret 2018End Match) 167 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasi di kampus STAI Al-Khairat pada tanggal 31 Maret 2018End Match. Untuk prodi lainnya hanya 25% menggunakan kitab kuning. Sekalipun backgrond di sini pondok, kita harus tetap konsissten sebagai lembaga pendidikan. Karena kita berangkat ke sini bukan pondok lagi sudah fokus pada prodi yang digeluti. Menggunaan kitab kuning sebagai referensi sangat berguna sekali sebagai bahan referensi. Apalagi kita sdh menginjak atau menghadapi era digital yang mana mengalami pergeseran yang sangat signifikan. Baik aspek ke syaria’ahan / keislaman maupun sosial. Dan juga kitab kuning ini sangat berguna dijadikan bahan belajar- mengajar di kampus.168 Tuntutan pengguanaan kitab kuning yang diberlakukan pada prodi-prodi keagamaan murni di STAI Al- Khairat tidak selamanya dijalankan dengan spenuh hati oleh mahasiswanya. Begin Match to source 21 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/18859/7/Bab 4.pdfHal ini dapatEnd Match dicontohkan Begin Match to source 21 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/18859/7/Bab 4.pdfdari hasil wawancaraEnd Match peneliti Begin Match to source 21 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/18859/7/Bab 4.pdfdenganEnd Match Maria Ulfa, Begin Match to source 21 in source list: http://digilib.uinsby.ac.id/18859/7/Bab 4.pdfmahasiswaEnd Match Ekonomi Syariah Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match. Ia mengatakan: “Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match itu memang urgen, dan bisa dijadikan referensi dalam pembelajaran di kampus. tapi sekarang sudah terbilang mudah dalam penggunaannya, dikarenakan ada terjemahan yang bisa kita gunakan dalam referensi.169 Meskipun demikia, intensitas penggunaan kita kuning di STAI Al-Khairat relatif lebih merata dibandingkan dengan STAIN Pamekasan. Peneliti melakukan wawancara dengan mahasiswa prodi umum di STAI Al-Khairat, jawaban mereka hamper sama dengan mahasiswa prodi keislaman murni hal ini dicontohkan dalam wawancara berikut: 168 Akhmad Rofiqi, mahasiswa PBS/4 STAI Al-Khoirot wawancara langsung (31 Maret 2018) 169 Maria Ulfa, mahasiswa ES/8 stai al-khoirotwawancara langsung (31 Maret 2018 ) Anisa Feby, mahasiswi Ekonomi Syariah mengatakan: “Bagi saya semakin banyak mahasiswa yang menggunakan kitab kuning menunjukkan bahwa banyaknya mahasiswa yang memahami kitab kuning, apalagi alumni pesantren yang sudah sering mengaji kitab kuning, mudah bagi mereka untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi, berarti ada keseimbangan antara penggunaan kitab kuning sebagai referensi dengan tingkat pemahaman mahasiswa mengenai kitab kuning”170 Meskipun demikian, tidak semua mahasiswa STAI Al- Kahirat mengangap penting Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi. DalamEnd Match hal ini peneliti menemukan jawaban dari informan sebagai berikut: “untuk kemampuan mahasiswa dalam aspek penggunaan kitab kuning itu ada. Saya sendiri berangkat dari pesantren tapi saya sendiri tidak terlalu menekankan penggunaaan kitab kuning pada proses belajar yang saya gunakan saat ini. Karna saat ini yang kita tahu memang bukan era nya lagi, bukan bermaksud menghilangkan ciri khas kita sebagai santri. Memang kita tidak selalu dituntut dalam menggunakan kitab kuning itu sendiri, walaupun pengaruh kitab kuning bagi mahasiswa khususnya di Al-Khairat ini memang sangat-sangat penting.171 Selain dengan mahasiswa, peneliti juga melakukan wawancara dengan dosen di lingkungan Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfSTAIN Pamekasan dan STAI AL-Khairat PamekasanEnd Match. Sama Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfdenganEnd Match data Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfyangEnd Match diperoleh dari mahasiswa, hampir seluruh informan dosen 170 Anisa Feby, mahasiswi Ekonomi Syariah semester 4 STAI Al- khairat Pamekasan, wawancara langsung (31 Maret 2018). 171Akhmad Rofiq, mahasiswa PBS/4 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI AL-KhairatEnd Match wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) mengatakan bahwa sebagai pusat studi keislaman, memang semestinya Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislamanEnd Match menjadi pilihan utama. Beikut ini di antara jawaban informan yang berhasil diwawancarai. Subhan Zamzami, dosen STAIN Pamekasan mengatakan: “urgensi kitab kuning bagi kajian studi keislaman tentu ada, karena memang untuk memahami kaedah Al- Quran harus kesana”.172 Demikian pula jawaban Ahmad Fawaid, dosen PAI STAIN Pamekasan: “Berbicara masalah urgensi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match kajian Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. studi keislamanEnd Match tentunya sangat urgen, karena keaslian dan ke autentikan sumber dapat dipertanggung jawabkan (artinya sangat asli dan autentik), dan juga kitab kuning mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi pada era sekarang”.173 Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Suwantoro, ia mengatakan: “Sebagai sekolah tinggi yang berbasis islam tentunya kita tidak hanya monoton kepada referensi yang sifatnya referensi umum, akan tetapi penggunaan literasi atau referensi yang sifatnya keislaman juga sangat dibutuhkan (kitab kuning), karena memang sesuai dengan basic-nya, kita adalah perguruan tinggi yang berbasis islam, cuman masalahnya kesiapan dan kemampuan perlu dipertanyakan, baik dari sivitas akdemika ataupun dari mahasiswa itu sendiri. Kendalanya juga, kita PTKIN yang merekrut mahasiswa baru tidak semuanya berasal dari pesantren, bahkan mayoritas non pesantren, yang 172 Subhan Zamzami, dosen STAIN Pamekasan wawancara langsung (19 maret 2018). 173 Ahmad Fawaid, M.Pd.I, Dosen PAI STAIN Pamekasan wawancara langsung (27 Maret 2018 jam 14:45) notabene-nya pemahaman mereka terhadap kitab kuning tidak terlalu tinggi”.174 Bapak Zaglul Fitrian Djalal, juga mengatakan bahwa: “Dalam kajian studi keislaman penggunaan kitab kuning sebagai referensi sangat penting, karena kitab kuning dapat dikatakan sebagai matan (teks asli) yang berisikan pendapat-pendapat ulama terdahulu, kita tahu bahwa pendapat-pendapat para ulama terdahulu sangat kuat, karena mereka mempunyai landasan,baik dari AL-Qur`an ataupun Al-Hadist.”175 Moh Rosyidi mengayakan: “saya kira penerapan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman itu penting bahwa kedepannya referensi kuning dalam studi keislaman itu digunakan akan tetapi kesiapan mahasiswa untuk bisa merujuk kesana juga harus kita fikirkan maka mempersiapkan SDM mahasiswanya itu menjadi sangat penting akan tetapi distain pamekasan ini belum menerapkan hal ini berbeda dengan yang lain ketika saya kuliah disurabaya dulu wajib merujuk pada Peneliti pertama”.176 Beberapa jawaban dosen dari STAIN Pamekasan tersebut di atas, sebanding dengan pernyataan dosen Al- Khairat, diantaranya: Drs. Khairul Iksan M.Pd juga memberikan komentar tentang urgensi penggunaan nkitab kunig sebagai referensi kajian keislaman. Beliau mengatakan bahwa: “Kitab kuning 174 Suwantoro, Dosen MPI STAIN Pamekasan wawancara langsung (26 Maret 2018 jam 12:20) 175 Zaglul Fitrian Djalal, , Lc., MA, Dosen PBA STAIN Pamekasan (21 Maret 2018 jam 09:30) 176Moh Rosyidi, dosen Strategi Pengembangan Pembelajaran PAI STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) sangat penting sekali untuk dijadikan referensi kajian studi keislaman, karena pendapat-pendapat yang ada dalam kitab kuning sangat kuat sekali, dan seharusnya kitab kuning dijadikan sebagai rujuka utama dalam mengkaji studi keislaman.”177 Dalam kaitannya dengan seberapa banyak mahasiswa menggunakan kitab kuning dan seberapa besar perandingannya dengan penggunan referensi lain dala studi keislaman?. Peneliti menemukan jawaban informan yang berbeda. Namun demikian seakan menguatkan temuan data sebelumnya, perbandingan penggunaan kitab kuning dan referensi lainnya anatara sivitas akademika STAIN Pamekasan dengan STAI Al-Kahairat juga berbeda. Berikiut ini paparan jawaban-jawaban informan yang berhasil diperoleh, Imam Basofi mahasiswa prodi MPI STAIN Pamekasan, dia menjelaskan: “perbandingannya jauh sekali karena memang kemampuan mahasiswa di STAIN Pamekasan terutama saya dalam mengkaji kitab kuning memang sangat rendah, sehingga yang diborong atau yang diburu mahasiswa sebagai referensi studi keislaman adalah buku-buku umum, kitab terjemahan, dan tafsir tematik yang tidak menggunakan kitab kuning, jadi yang menggunakan kitab kuning itu sangat sedikit sekali persentasenya mungkin 1:9 bahkan akidah akhlak, fikih dan mata kuliyah dasar (MKD) lainnya masih menggunakan buku-buku biasa”.178 Hal senada juga disampaikan oleh Baiturrahman yang kini aktif di organisasi pers mahasiswa. Dia menyampaikan 177 Drs. Khairul Iksan M.Pd, Ketua Prodi PGMI di STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung, (22 Maret 2018 jam 14:00) 178Imam basofi, mahasiswa MPI/8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) “sejauh ini kalau saya pribadi lebih pada buku-buku umum atau terjemahan karena saya memang tidak bisa membaca kitab kuning.”179 Menurut Ziyad, informan lain bahkan sampai penyelesaikan tugas akhir skripsi pun mahasiswa masih banyak yang belum sama sekali menggunakan kitab kuning. Ia menjelaskan: “kebetulan saat ini saya sedang penyusunan skripsi, yang saya kaji adalah konsep kepemimpinan Nabi Muhammad. Dalam penyusunan skripsi saya tidak ada yang menggunakan kitab kuning, semuanya buku-buku terjemahan karena memang saya tidak paham kitab kuning, makanya saya tidak menggunakan kitab kuning sebagai referensi. Andaikan saya paham mungkin saya akan menggunakan kitab kuning sebagai salah satu referensinya.”180 Sementara hasil wawancara dengan informan dari prodi yang memang lebih dekat pada kajian keislaman murni seperti AHS, IQT, PBA, peneliti menemukan data yang berbeda, seperti berikut ini: “Kalau di prodi AHS, saya lebih banyak menggunakan kitab kuning, karena saya harus menemukan hukum terkait dengan sesuatu, selain itu saya sedikit bisa memahami kitab kuning. Dalam hal ini, apabila saya tidak memahami kitab kuning yang tidak ada artinya, 179Ahmad baiturrahman, mahasiswa TIPS/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) 180Ziyadh ifdhal, mahasiswa MPI/8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) saya menggunakan kitab kuing terjemahan yang akan memudahkan dalam mencari sesuatu”181 “Kalau saya lebih banyak menggunakan kitab kuning sebagai rujukan karena memang untuk memahami Al- Quran menggunakan kitab tersebut. Kalau saya pribadi sedikit bisa membaca kitab kuning, jadi sedikit saya bisa memahami kitab kuning, kalau prodi IQT memang rujukan yang dipakai adalah kitab kuning, baik itu diwajibkan atau tidak saya harus menggunakan rujukan kitab kuning jadi memang rujukan utama bagi prodi IQT bagi saya memang kitab kuning”182 Namun demikian tidak semua mahasiswa prodi kegaamaan murni menggunakan kitab kuning lebih banyak dibandingkan buku umum lainnya. Setidaknya peneliti menemuka beberpa informan AHS, dan ES yang sebaliknya, yakni lebih cenderung menggunakan buku umum dibandingkan kitab kuning, baik karena faktor ketidakpahaman mereka dalam memahami kitab kuning, maupun karena tidak adanya kewajiban dari dosen. Hal ini berdasarkan hasil wawancara diantaranya: “saya sejak masih awal menjadi mahasiswa, belum pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi karena memang tidak bisa membaca kitab kuning, jadi saya lebih banyak menggunakan referensi lain, misalnya buku dsb”183 181 Zainal, mahasiswa AHS semester 6 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018) 182 Arifin, mahasiswa IQT Semester 6,wawancara langsung (16 Maret 2018) 183 Uswatun Hasanah, mahasiswi prodi AHS semester 2 STAIN Pamekasan wawancara langsung (16 Maret 2018) “Dalam perbandingan, saya menggunakan referensi lebih banyak menggunakan referensi lain karena ketidak paham terhadap kitab kuning”184 “Kalau saya sendiri lebih banyak menggunakan referensi lain, kecuali memang ada tuntutan dari dosen yang mengharuskan tugas tersebut menggunakan kitab kuning.”185 “Kalau saya lebih banyak menggunanakan referensi lain karena sulit sekali ketika menggunakan kitab kuning sebagai referensi, lagi pula ketika ada dosen mengharuskan mahasiswanya membuat makalah, bukan saya yang mengerjakan.”186 Informan mahasiswa Ekonomi Syari’ah (ES) mengatakan bahwa penggunaan kitab kuning seimbang atau sebanding dan sama-sama sering digunkan di samping referensi buku-buku biasa. Ia mengatakan: “Jika dibandingkan, penggunaan kitab kuning sebagai referensi jauh lebih baik dari pada menggunakan referensi yang lain. Hal ini dikarenkan dalam kitab kuning, penjelasan yang di dapat jauh lebih detail dan mendalam. Namun demikian, sah- sah saja jika menggunakan referensi lain hanya saja tidak akan sedetail dan sejelas yang didapat jika menggunakan kitab kuning”. 187 Rendahnya tingkat keterpakaian Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning sebagai referensi kajian keislamanEnd Match mahasiswa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN PamekasanEnd Match juga 184Nur Hayati, mahasiswi prodi HES semester 8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (24Maret 2018) 185Nafilah Zulfa, mahasiswi prodi AHS semester 2 STAIN Pamekasan wawancara langsung (16 Maret 2018) 186 Yasta, mahasiswi prodi AHS semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018) 187Siti Nabilah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (21 Maret 2018) diakui Begin Match to source 36 in source list: Nst, Wahyudin Nur, Mahariah, Mahariah. oleh beberapaEnd Match dosen Begin Match to source 36 in source list: Nst, Wahyudin Nur, Mahariah, Mahariah. yang peneliti wawancarai. Di antaranyaEnd Match adalah Begin Match to source 36 in source list: Nst, Wahyudin Nur, Mahariah, Mahariah. sebagai berikutEnd Match: “Sejauh ini tingkat penggunaan kitab kuning di STAIN Pamekasan masih rendah, kecuali memang ada mata kuliah yang mengharuskan menggunakan kitab kuning sebagai referensi, itupun tidak banyak yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi”188 “Sejauh ini tingkat penggunaan kitab kuning sebagai referensi di STAIN Pamekasan masih rendah”189 Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Bapak Zaglul Fitrian Djalal, Lc., MA yaitu: “Tingkat penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman di STAIN Pamekasan dapat dibilang masih rendah, masih sangat membutuhkan peningkatan dan perhatian khusus agar tingkat penggunaannya semakin meningkat. Mahasiswa STAIN Pamekasan masih banyak yang kesulitan dalam memahami kitab kunig, sehingga tingkat penggunaannyapun tidak terlalu tinggi (rendah)”.190 Hal serupa juga disampaikan oleh Bpak Mohammad Hefni, M.Si beliau mengatakan bahwa: “Dari mahasiswa yang sering terlibat diskusi dengan saya, mereka enggan menggunakan referensi kitab kuning, karena sekarang banyak kitab kuning yang diterjemahkan menjadi teks book atau buku teks, sehingga memanjakan mereka tidak usah susah payah membaca kitab kuning atau sering dikenal dengan sebutan (kitab gundul), mereka banyak 188 Subhan zamzami, dosen STAIN PAMEKASAN wawancara langsung (19 maret 2018). 189 Jalil, kaprodi AHS STAIN Pamekasan wawancara lewat whatsapp (20 Maret 2018) 190 Zaglul Fitrian Djalal, Lc., MA, Dosen PBA STAIN Pamekasan wawancara langsung (21 Maret 2018 jam 09:30) berpindah terhadap terjemahan atau tafsiran dari kitab kuning tersebut”.191 Bapak Ahmad Fawaid, M.Pd.I juga mengatakan hal yang sama, yaitu: “Rata-rata, terutama mahasiswa, tingkat awal penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman sangat minim, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu a) secara penugasaan, dosen tidak mengarahkan menggunakan kitab kuning, b) kelemahan mahasiswa dalam memahami kitab kuning, sehingga menyebabkan tingkat penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman sangat minim”.192 Bapak Suwantoro, M.Pd.I juga mengatakan bahwa: “Tingkat penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman di STAIN Pamekasan masih sangat rendah sekali. Kitab kuning hanya digunakan pada mata kuliah-mata kuliah tertentu, itupun masih sangat jarang. Hal ini disebabkan karena lemahnya penguasaan pemahaman terhadap kitab kuning.”193 Data yang berbeda diperoleh dari beberapa informan mahasiswa dari STAI Al-Khairat, bahwa selama ini mereka lebih banyak menggunakan kitab kuning sebagai referensi. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Al-Khairat sudah biasaEnd Match menggunakan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuningEnd Match sebagai referensi, tapi bukan untuk tugas kuliah melainkan untuk diskusi saja. Sedangkan untuk tugas kuliah masih 191 Mohammad Hefni, M.Si, Dosen PGMI STAIN Pamekasan Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. wawancara langsung (20 Maret 2018 jam 11End Match:30) 192 Ahmad Fawaid, M.Pd.I, Dosen PAI STAIN Pamekasan Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. wawancara langsungEnd Match (27 Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. Maret 2018 jamEnd Match 14:Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. 45End Match) 193 Suwantoro, Dosen MPI STAIN Pamekasan Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. wawancara langsungEnd Match (26 Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. Maret 2018 jamEnd Match 12:Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. 20End Match) menggunakan buku-buku biasa. Hal ini mereka ungkapkan sebagai berikut: “di sini memang pakai kitab kuning, cuma bukan buat referensi paling kalau diskusi saja, kalau referensi kita pakek buku-buku biasa.”194 “kalau saya dari semester 1 sampai 8 ini lebih banyak menggunakan referensi kitab kuning, apabila diskusi atau kajian-kajian bersama teman-teman dan tentumznya tergantung pada tema yang diangkat, apalagi ketika proses pembelajaran, kalau memang mata kuliah ada hubungannya dengan pembahasan kitab kuning saya menggunakan kitab kuning”195 “kalau di ekonomi, saya lebih banyak menggunakan kitab kuning karena dasar hukum yang diambil dari sana”196 Jawaban mahasiswa STAI Al-Khairat ini semakin diperkuat oleh oleh bapak Ali Ridho selaku dosen pengampu Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan yang mengatakan: “untuk Al-Khairat kami sudah memulai Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kajian- kajian wajib kitab kuning walaupunEnd Match itu Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. masih sedikitEnd Match sekali, Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning yang dikajiEnd Match di sini Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. adalah kitab adabul ‘alim wa muta’allim karyanya Kiai Haji Hasyim As’aryEnd Match”.197 Hal ini juga disampaikan oleh kaprodi pendidikan bahasa arab PBA STAI AL-Khairat yang menyatakan bahwa: “di STAI AL-Khairat ini sudah mulai menggunakan kitab kuning sebagai kajian wajib bagi mahasiswa PBA yang dikaji masih terbatas seperti kitab 194Mawardi, mahasiswa ES/4 STAI Al-Khairat, wawancara langsung(31 maret 2018) 195 Mukhidin, mahasiswa PAI semester 8 STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung ( 31 Maret 2018). 196 Anisa Feby, mahasiswi Ekonomi Syariah semester 4 STAI Al- khairat Pamekasan, wawancara langsung (31 Maret 2018). 197Ali Ridho, dosen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. adabul ‘alim wa muta’allim karyanyaEnd Match syekh K.H Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hasyim AsEnd Match’ari. Untuk PBA kitab kuning sudah menjadi kajian wajib beberapa tahun terakhir ini, kitab Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. yang dikaji adalah adabul ‘alimEnd Match wamuta’Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. allimEnd Match.”198 Demikian pula yang disamapaikan Drs. Khairul Iksan M.Pd, ketua prodi PGMI: “Tingkat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajianEnd Match studi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislaman di STAI Al-KhairatEnd Match cukup tinggi, karena mayoritas Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. mahasiswa di STAI Al-Khairat adalah alumni PesantrenEnd Match, yang notabenya mereka sudah terbiasa dalam menggunakan kitab kuning.”199 Bapak Hasyim juga mengatakan:“Tingkat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajianEnd Match studi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. keislaman di STAI Al-KhairatEnd Match cukup tinggi, karena rata-rata mahasiswa banyak yang paham kitab kuning, dan mereka mengaplikasikannya ketika mengkaji studi keislaman”200 C. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Upaya yang dilakukan STAIN Pamekasan dan STAI Al- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studiesEnd Match) Menurut hasil wawancara yang dilakukan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penelti, upaya yang ditempuh STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat diantaranya adalah menyiapkan perpustakaan yang refresentatif terkait penyediaan kitab kuningEnd Match. Dalam hal ini berikut adalah jawaban dari beberapa informan: Wawancara dengan Ahmad Husnan, mahasiswa PBS semester 10 STAIN Pamekasan mengatakan: 198Ahmad Mahfudz, kaprodi PBA STAI Al-Khairat, waawancara langsung (22 maret 2018) 199 Drs. Khairul Iksan M.Pd, Ketua Prodi PGMI di STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung (22 Maret 2018 jam 14:00) 200 Hasyim, Ketua Prodi IAT STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung, (22 Maret2018 jam 13:30) “sebenarnya STAIN Pamekasan sudah menyediakan literatur untuk digunakan sebagai referensi. Akan tetapi jika kita ingin menerapkan kitab kuning sebagai sumber referensi kajian studi keislaman di STAIN Pamekasan, maka harus benar-benar mempersiapkan diri dengan matang. Untuk ketersediaan atau koleksi kitab kuning di STAIN Pamekasan ini cukup memadai namun ada perlu tambahan-tambahan kitab karena di STAIN Pamekasna terutama di lantai tiga hanya fokus pada kitab-kitab hadits dan tafsir dan itu terlalu umum sedangkan untuk ekonomi seperti kitab-kitab fikih muamalah sangat kurang sekali.”201 Demikian pula dalam pengamatan peneliti, perpustakaan STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat sudah menyediakan berbagai referensi untuk menunjang kebutuhan mahasiswa, namun dengan jumlah mahasiswa yang setiap tahun semakin meningkat, maka masih ditemukan beberapa masalah, mulai dari pelayanan yang masih perlu ditingkatkan, hingga koleksi referensi yang masih dikatakan belum ideal jika dibandingkan dengan banyaknya mahasiswa yang ada.202 Peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Ketua I (wakil rector I) STAIN Pamekasan, Dr. H. Nor Hasan, M. Ag. Sehubungan dengan masalah upaya yang dilakukan STAIN Pamekaan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislamanEnd Match, beliau mengatakan: 201Ahmad Husnan, mahasiswa PBS/10 STAIN Pamekasan wawancara langsung (17 maret 2018) 202 Obsetvasi di Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Perpustakaan STAIN Pamekasan tanggalEnd Match 2 April Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 2018End Match dan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di STAI Al-KhairatEnd Match 31 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Maret 2018End Match. “ada beberapa upaya yang telah kita lakukan untuk itu. Bagi prodi-prodi yang memang concern pada studi keagaman murni maka upaya dilakukan dengan pengembangan kurikulum. Kita ketahui bahwa kurikulum di STAIN itu ada 4 kelompok: Mata Kuliah Dasar di tingkat institusi 32 SKS; Mata Kuliah Pendukung di tingkat jurusan 12 SKS; Mata Kuliah utama di tingkat prodi 90 sampai 98 SKS, dan ini yang paling banyak, dan terakhir mata kuliah pilihan 4 sampai 6 SKS. Prodi yang kajiannnya adalah murni keagamaan maka pemetaan mata kuliahnya dan silabusnya mengarah pada penggunaan kitab kuning. Sementara prodi yang umum, kitab kuning ditelaah melalui mata kuliah Qiratul Kutub.203 Sementara Dr. Abd. Mu’in, M. Pd. Ketua STAI Al- Khairat mengatakan: sebenarnya tidak upaya khusus yang dilakukan STAI Al-Khairat dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning. Di sini baik dosen, maupun mahasiswa sudah terbiasa dengan rujukan kitab kuning. Memng tidak semuanya, tetapi sebagaian besar mahasiswa adalah alumnioesantren sini (Mambaul Ulum Bata- Bata), jadi kitab kuning bagi mereka justeru lebih mudah dibandingkan buku berbahasa asing lainnya. Semenatara bagi amhasiswa dari luar, mereka akan terbiasa dengan iklim seperti ini, sehingga menjadi tertantang. Memang kami siapkan kajian umum bagi seluruh mahaiswa baik yang dari pesantren ataupun dari luar, sebuah kajian kitab yaitu kitab Adzab al- Alim wa al-mutaallim karya KH Hasyim Asy’ary. Akan 203 Dr. Nor Hasan, M. Ag. Wakil Rektor I, wawancara pada 22 Mei 2018. tetapi semangatnya bukan pembiasaan kitab kuningnya, akan tetapi lebih karena memnag kontennya kita butuhan sebagai khazanah ilmu kependidikan.204 Demikian pula jawaban bapak Ali Ridho, M. Pd.I selaku dosen pengampu Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan: “untuk Al-Khairat kami sudah memulai Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kajian-kajian wajib kitab kuning walaupunEnd Match itu Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. masih sedikitEnd Match sekali, Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning yang dikajiEnd Match disni Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. adalah kitab adabul ‘alim wa muta’allim karyanya kiai haji Hasyim As’aryEnd Match.”205 Hal ini juga dibenarkan oleh kaprodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAI AL-Khairat yang menyatakan bahwa di STAI AL-Khairat ini sudah mulai menggunakan kitab kuning sebagai kajian wajib bagi mahasiswa PBA yang dikaji masih terbatas seperti Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab adabul ‘alim wa muta’allim karyanyaEnd Match Syekh K.H Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hasyim AsEnd Match’ari: “untuk PBA kitab kuning sudah menjadi kajian wajib beberapa tahun terakhir ini, kitab yang dikaji adabul ‘alim wamuta’allim. Meski demikian masih ada mahasiswa Al- Khairat yang belum memahami kitab kuning, Sehingga perlunya penyesuaian apabila nantinya ada peraturan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. tentang penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match.”206 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan memperbanyak kajian-kajian tentang kitab kuning di luar kelasEnd Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kajian tersebut isa meliputil ilmu gramatika (nahw dan sorf) atau langsung terkait pengembangan pemahaman isi dari kitab kuning itu sendiriEnd Match. Hal ini disampaikan oleh semua mahasiswa dan dosen yang peneliti wawancarai, baik di 204 Dr. Abd. Mu’in, Ketua STAI Al-Khairat, wawancara pada 21 Maret 2018. 205Ali ridho, dosen pengembangan sumber daya manusia pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 maret 2018End Match) 206Ahmad mahfudz, kaprodi PBA STAI Al-Khairat, waawancara langsung (22 maret 2018) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN PamekasanEnd Match atau Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI AL-KhairatEnd Match. Seperti Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. yangEnd Match disampaikan oleh Uswatun Hasanah mahasiswa MPI semestrt 4 STAIN Pamekasan, yang menyatakan: “ya kita adakan kajian-kajian diluar jam kuliah sebagai reffleksi hasil pengajaran”.207 diperkuat oleh jawaban Zaini: “Kalau di AHS, dosen mengadakan ngaji kitab kuning, meski aku tidak pernah belajar kitab, setidaknya dari sana aku mendengarkan apa yang disampaikan oleh dosen, tetapi ngaji kitab itu diadakan di luar kuliah, biasanya tiap malam Selasa di masjid STAIN Pamekasan.”208 Dengan adanya kajian-kaijan di luar kelas ini, mahasiswa tidak hanya belajar kepada dosen saja, akan tetapi bisa belajar kepada teman-temannya sendiri. Hal ini seperti yang disampaikan Zaini mahasiswa PBA/4 STAIN Pamekasan: “ya kita bisa belajar kepada teman kita yang lebih tau, jadi tidak harus di kelas dan sama dosen terus gitu.”209 Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad mahasiswa MPI/8 STAI AL- Khairat: “menurut saya memperbanyak kajian kitab kuning di luar kampus itu sangat membantu terhadap perkembangan pengetahuan mahasiswa apalagi buat yang mahasiswa yang bukan lulusan pesantren itu bagus sekali”210. Kajian kitab kuning ini bahkan pernah diterapkan di STAIN Pamekasan, hal ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan “Kalau dari saya tidak ada, namun kalau dari STAIN dulu ada kajian kitab kuning kalau tidak salah setiap malam Selasa, dan saya rasa STAIN sudah 207Uswatun hasanah, mahasiswa MPI/4 STAIN Pamekasan, wawancara melalui WhatsApp (31 maret 2018) 208 Zainal, mahasiswi prodi AHS semester 6 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (15Maret 2018) 209Ahmad zaini, mahasiswa PBA/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (26 maret 2018) 210Ahmad, mahasiswa MPI/8 stai al khairat (22 maret 2018) memberikan fasilitasnya kepada mahasiswa namun tergantung pada kemauan mahasiswanya.”.211 Sementara di STAI AL-Khairat Begin Match to source 61 in source list: https://ptiq.ac.id/2022/06/13/institut-ptiq-jakarta-membuka-program-studi-di-luar-kampus-utama-di-maluku-utara/untuk prodi Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir (IATEnd Match) kajian kitab kuning sudah dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis tiap sore. Hal ini disampaikan oleh bapak Ali Ridho dosen STAI AL-Khairat: “ya ada kajian itu. Jadi setiap Senin dan Kamis itu memang untuk semua prodi dipersilahkan mengikuti kajian di laboratorium IAT. Di sana tidak hanya mahasiswa IAT saja melainkan untuk semua mahasiswa Al-Khairat. Kalau gak salah kitab tafsirnya mafatihul gharib”212 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Upaya lain yang ditempuh STAI Al-Khairat dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman adalah dengan memberikan akselerasi dan inovasi belajar. Seperti inovasi belajar cepat membaca kitab kuning seperti iktisyaf, amtsilati, nubdatul bayan, dan sebagainya. Selain inovasi metode cepat belajar kitab kuning, diadakan juga kajian metode cepat memahami isi dari kitab kuning yakni kajian kontekstualEnd Match.213 Hal senada juga disampaikan oleh salah sebagian mahasiswa yang mengatakan: “Salah satu upaya yang dapat saya lakukan dalam memaksimalkan kitab kuning sebagai referensi adalah dengan diadakannya kegiatan kajian-kajian mengenai kitab kuning tersebut.”214 Hal itu akan lebih bagus jika ada kesadaran mahasiswa itu sendiri, seperti ungkapan berikut: 211 Subhan zamzami, dosen STAIN PAMEKASAN, wawancara langsung (19 maret 2018). 212Ali Ridho, dosen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) 213 Ali Ridho, dosen Pengembangan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Sumber Daya ManusiaEnd Match Pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (21 April 2018) 214Ulfatur Rohmah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung(22 Maret 2018) “Salah satu upaya yang saya lakukan untuk memaksimalkan penggunaan kitab kuning adalah dengan menerapkannya dalam keseharian saya di sini. Misalkan ketika saya mendapat tugas makalah yang mengkaji tentang studi keislaman, maka saya akan menjadikan kitab kuning sebagai referensi makalah saya. Jika saya merasa kesulitan mengenai tugas studi keislaman, maka saya akan mencari jawabannya di dalam kitab kuning.”215 D. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala yang dihadapi STAIN Pamekasan dan STAI Al- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studies)dan upaya menanggulanginyaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Salah satu kendala mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referansi kajian keislaman di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat adalah faktor sumber daya manusia (SDM) baik dari mahasiswa, maupun dari dosenEnd Match. Begin Match to source 33 in source list: Munardji, 195412181986021001, Iffatin Nur, 197301111999032001. Hal ini seperti yangEnd Match disampaikan Begin Match to source 33 in source list: Munardji, 195412181986021001, Iffatin Nur, 197301111999032001. oleh ImamEnd Match Basofi, Begin Match to source 33 in source list: Munardji, 195412181986021001, Iffatin Nur, 197301111999032001. mahasiswaEnd Match MPI Begin Match to source 33 in source list: Munardji, 195412181986021001, Iffatin Nur, 197301111999032001. STAINEnd Match Pamekasan: “kendala yang dihadapi dalam penggunaan kitab kuning ini adalah dari mahasiswa itu sendiri. SDM mahasiswa itu sebagian besar adalah alumni non pesantren atau alumni pesantren yang tidak mendalami kitab kuning, sehingga untuk menerapkan kitab kuning seabgai sumber rreferensi ini sangat sulit sekali. Selain itu proses input mahasiswa di STAIN Pamekasan ini tidak efektif. Banyak mahasiswa yang memperdalam prodi keislaman justru sangat tidak ahli dibidangnya”216 215Siti Nabilah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (21 Maret 2018) 216Imam Basofi, mahasiswa MPI/8 STAIN Pamekasan wawancara langsung (20 maret 2018) Hal serupa disampaikan oleh Baiturrahman, yang mengatakan “sejauh ini yang menjadi kendala utamanya adalah karena Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kurangnya minatEnd Match mahasiswa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. dalam menggunakan kitab kuningEnd Match dengan alasan tidak bisa dan tidak paham terhadap kitab kuning itu sendiri”217 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Selain faktor SDM, kendala lain yang dihadapi oleh mahasiswa adalah terkait dengan koleksi kitab kuning yang kurang memadaiEnd Match. Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Husnan, mahasiswa Perbankan Syari’ah (PBS) semester 10: (kendala) “yang pertama pastinya pemahaman civitas akademika, entah dosen atau mahasiswanya, di mana hal ini akan merembet pada sumber daya manusia itu sendiri. Yang kedua adalah masalah fasilitas yaitu kurangnya bahan pustaka tentang kitab kuning dan terjemahannya. Kedua hal ini yang sering menjadi kendala untuk penerapan kitab kuning sebagai sumber referensi”218 Demikian pula jawaban yang diberikan oleh Uswatun Hasanah, mahasiswa MPI semester 4 yang mengatakan bahwa: “di Pamekasan ini kesulitan pemesanan kitab. Salain itu juga kesulitan toko kitab di Pamekasan biasanya yang jual ya toko-toko pesantren, selain itu juga kurangnya motivasi belajar terhadap kitab kuning”219 Ziyadz Ifdhol juga mahasiswa MPI menyatakan: “kalau penggunaan kitab kuning diterapkan, maka banyak sekali kendalanya, salah satunya adalah 217Ibid 218Ahmad Husnan, mahasiswa PBS/10 STAIN Pamekasan wawancara langsung (17 maret 2018) 219Uswatun Hasanah, mahasiswa MPI/4 STAIN Pamekasan wawancara melalui WhatsApp (31 maret 2018) kemauan mahasiswa karena akan ada banyak gelombang protes dengan kebijakan baru yang ditawarkan atau telah ditetapkan oleh pimpinan. Demo dan segala macamnya, melihat mahasiswa Pamekasan harus diakui memang sangat rendah secara akademis entah karena rendah membaca atau rendah literasi. Yang kedua karena ketidakpahaman mahasiswa terhadap kitab kuning bahkan sebagian dosen saja banyak yang tidak mampu menerapkan nilai-nilai keislaman terhadap peserta didiknya sehingga mereka berfikir bahwa kitab kuning sudah tidak relevan padahal mereka tidak paham dengan isinya.”220 Beberapa informan mengatakan bahwa koleksi kitab Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kuning yang betul-betul sesuai dengan disiplin keilmuan semua prodi, masih menjadi kendalaEnd Match. Hal ini dituturkan oleh beberapa informan mahasiswa syari’ah diantaranya. Zainal, mahasiswa AHS semester 6 STAIN Pamekassan mengatakan: “perpustakaan STAIN memang sudah memiliki referensi berupa kitab kuning, sehingga kita mudah dalam menemukan kitab kuning sebagai rerensi, namun karena mahaiswa STAIN yang begitu benyak, tentu sangat perlu adanya penambahan kitab untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.”221 Yasta, nahasiswa lain juga menuturkan: “Koleksi kitab kuning sudah banyak di perpus, namun masalahnya tidak untuk dipinjamkan. Hanya untuk dibaca otomatis di sana akan ada banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas dan membawa laptop, dengan banyaknya mahasiswa dan 220 Ziyadh Ifdhal, mahasiswa MPI semester 8 STAIN PamekasanWawancara pada tanggal 20 maret 2018 221 Zainal, mahasiswa AHS semester 6 STAIN Pamekassan, wawancara langsung ( 15 Maret 2018) ruangan di lantai 3 yang terbilang sempit, otomatis perlu pembenahan ruangan lantai 3 untuk menampung banyaknya mahasiswa.”222 Beberapa informan mahasiswa mengatakan bahwa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. koleksi kitab kuning tidak diperbaharui seperti buku-buku referensi umum lainnya. Koleksinya betul-betul klasik dan tidak mengikuti perkembangan terkiniEnd Match. Ini sesuai dengan jawaban Siti Nabilah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, yang mengatakan: “Selain kurangnya kemahairan mahasiswa dalam penggunaan kitab kuning, ketersediaan kitab kuning ini juga semakin langka. Di sini, koleksi kitab kuning hanya sekadar ada, namun tidak terlalu lengkap mahasiswa di sini sangat jarang menggunakan kitab kuning sebagai referensi. Mungkin, itu menjadi alasan pihak perspustakaan tidak menambah koleksi kitab kuning tersebut”.223 Demikian pula jawaban Ulfatur Rohmah yang mengatakan: “Gambaran ketersediaan koleksi kajian keislaman yang berupa kitab kuning di sini, ada namun tidak banyak. Tidak sebanyak koleksi yang ada di pondok- pondok pesantren. Hal ini karena tenaga pengajar di sini tidak selalu merujuk pada kitab kuning, melainkan menggunakan referensi lain seperti buku. Berbeda dengan pondok-pondok pesantren yang dominan 222 Yasta, mahasiswa AHS semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (15 Maret 2018). 223 Siti Nabilah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (21 Maret 2018) menggunakan kitab kuning sebagai rujukan / referensinya”.224 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Bagi mahasiswa pada program studi yang kajiannya fokus pada studi keislaman murni, seperti IQT, AHS, dan PBA, kekurangan koleksi tersebut sangat dirasakanEnd Match. Mislanya jawaban Ahmad Zaini mahasiswa PBA semester 4 yang menuturkan: “koleksi kitab kuning untuk PBA sangat kurang sekali apalagi sekarang sudah mulai masuk materi-materi khusus yang rata-rata semua referensinya menggunakan Bahasa Arab, seharusnya di perpus itu ditambah koleksi kitab kuningnya, apalagi nanti skripsi ya wajib menggunakan Bahasa Arab dan itu akan kita temukan di kitab kuning bukan buku-buku umum”225 Kurangnya variasi koleksi bahan pustaka berbahasa Arab (kitab kuning) juga iakui oleh pustakawan STAIN Pamekasan, seperti Hairul Agust Cahyono, S.IPI, M.HUM, salah satu pustakawan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di Perpustakaan STAIN PamekasanEnd Match, mengatakan bahwa: “Koleksi kitab kuning di perpustakaan STAIN Pamekasan masih sangat terbatas, karena memang kami menyediakan koleksi kitab kuning disesuaikan dengan minat dan tingkat penggunaannya. Di STAIN Pamekasan itu sendiri tingkat penggunaan kitab 224 Ulfatur Rohmah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan wawancara 22 Maret 2018 225Ahmad zaini, mahasiswa PBA/4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (26 maret 2018) kuning sebagai referensi kajian studi keislaman sangat minim sekali”.226 Menurut sebagian informan, kendala keterbatasan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. koleksi kitab kuning diEnd Match perpustakaan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN PamekasanEnd Match, bisa diatasi dengan adanya laboratorium program studi. Setidaknya hal ini dicontohkan oleh program studi Ilmu dan Qur’an (IQT) STAIN Pamekasan yang memiliki koleksi kitab kuning sesuai dengan kebutuhan bidang kajian mahasiswa prodi tersebut. Ha ini digambarkan dalam beberapa wawancara berkut ini: Nafilah Zulfa, mahasiswa IQT semester 4 STAIN Pamekasan mengatakan: “koleksi perpustakaan sejauh ini sudah memenuhi, selain itu sudah tersedia di lab IQT, sehingga kalau kitab kuning saya rasa di STAIN sangat memenuhi, tinggal bagaimana mahasiswa itu mencarinya”.227 Demikian pula jawaban dari beberapa dosen seperti Bapak Subhan Zamzami dosen Tafsir yang mengatakan: “koleksi kitab kuning di STAIN sudah tersedia, ditambah dengan adanya lab IQT, namun sejauh ini tidak banyak mahasiswa yang menggunakannnya sebagai referensi, karena permasalahannya kembali kepada pemahaman mereka mengenai kitab kuning, namun tidak banyak di antara mereka yang tahu mengenai lab IQT, karena kebanyakan mereka berfikir lab tersebut diperuntukkan mahasiswa IQT saja”228 Di samping koleksi kitab kuning yang masih dirasa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kurang, kendala utama penggunaan kitab kuning di STAIN Pamekasan adalah tingkat penguasaan mahasiswa dan dosenEnd Match 226 Hairul Agust Cahyono, S.IPI, M.HUM, Pustakawan di Perpustakaan STAIN Pamekasan wawancara langsung, (31 Maret 2018 jam 09:30) 227 Nafilah Zulfa, mahasiswa IQT semester 4 STAIN Pamekasan wawancara langsung (16 Maret 2018). 228 Subhan Zamzami, dosen STAIN PAMEKASAN wawancara langsung (19 maret 2018). terhadap pemahaman kitab kuning yang relatif rendah. Beberapa dosen yang menjadi informan penelitian ini juga sepakat bahwa tingginya penggunaan kitab kuning sebagai refrensi tergantung kepada tingginya mahasiswa dalam memahami kitab kuning. Dalam hal ini informan dosen mengatakan: “Tentu ada (kendala), karena selama ini kendala saya mengajar mengapa mereka jarang menggunakan kitab kuning ya memang mereka tidak memahami kitab kuning, jadi untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi perlu pemahaman mengenai kitab kuning itu sendiri, kalaupun ada mata kuliah yang mengharuskan mereka untuk menggunakan kitab kuning, mereka masih mencari alternatif lain. Jadi bisa disimpulkan bahwa banyaknya penggunana referensi kitab kuning tergantung dari seberapa banyak mahasiswa yang memahami kitab kuning”.229 “Tentu ada (kendala), karena mahasiswa kita tidak menggunakan kitab sebagai referensi karena mereka tidak bisa memahami kitab kuning itu sendiri, andaikan banyak mahasiswa yang memahami kitab kuning maka mereka akan menggunakan kitab kuning tersebut sebagai referensi, jadi tingkat kemampuan pemahaman kitab kuning akan bergantung pada tingkat penggunaan kitab kuning sebagai referensi”.230 Fenomena rendahnya penggunaan kitab kuning Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. sebagai referensi kajian keislaman di STAIN Pamekasan, sebenarnya tidak saja dipengaruhi oleh rendahnya kemampuan mereka terhadap kitab kuning. Akan tetapi faktor lain yang ditemukan peneliti adalah pola pikirEnd Match 229 Subhan zamzami, dosen STAIN PAMEKASAN wawancara langsung (19 maret 2018). 230 Abd. Jalil, kaprodi AHS STAIN Pamekasan wawancara lewat whatsapp (20 Maret 2018) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. pragmatis mahasiswa dalam mencari referensi. Mereka enggan untuk menggunakan kitab kuning karena dianggap merepotkan, ribet dan tidak instanEnd Match. Hal ini seperti tersirat dalam hasil wawancara berikut: Suwantoro salah satu dosen prodi PAI mengatakan: “Berbicara masalah ada atau tidaknya linieritas antara kemmpuan menguasai kitab kuning dan tingkat pemakaiannya sebagai referensi, maka harus melihat realita yang terjadi terhadap siviitas akademika. Yang mana mahasiswa yang lulusan pesantren yang notabennya mereka paham tentang kitab kuning, mereka masih jarang menggunakan kitab kuning sebagai referensi dalam kajian studi keislaman, apalagi mahasiswa yang bukan lulusan pesantren”231 Salehoddin, salah satu mahasiswa pascasarjana STAIN Pamekasan mengatakan: “Tidak ada linieritas, sebab mahasiswa STAIN Pamekasan rata-rata enggan menggunakan kitab kuning sebagai referensi kajian studi keislaman, meski beberapa diantara mereka ada yang memang benar- benar memahami kitab kuning, akan tetapi mereka tetap enggan menggunakannya. Dengan kata lain mahasiswa yang memahami kitab kuning belum tentu menggunakan kitab kuning sebagai referensi dalam kajian studi keislaman. Hal ini disebabkan karena beberapa hal 1) lebih mudah menggunakan referensi non kitab kuning dalam mengkaji studi keislaman, 2) lebih cepat menyelesaikan tugas dengan menggunakan referensi yang bukan kitab kunig.”232 231 Suwantoro, Dosen prodi PAI STAIN Pamekasan wawancara langsung, (26 Maret 2018 jam 12:20) 232 Salehoddin, Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Pamekasan Semester 2, wawancara langsung, (23 Maret 2018) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Berbeda dengan STAIN Pamekasan, STAI Al-Khairat untuk koleksi kitab kuning di perpustakaan memang belum memadai. Dalam pengamatan peneliti, di ruang koleksi khusus kitab kuning, di perpustakaan STAI Al-Khairat hanya ada sekitar 6 rak lemari, dan koleksinya juga kitab-kitab klasik seputar fiqih, tafsir, aqidah dan ilmu-ilmu pokok keislaman lainnya. Tidak banyak ditemukan kitab kuning atau referensi berbahasa Arab yang membahas ilmu-ilmu kependidikan, psikologi, filsafat dan sebagainyaEnd Match.233 Hal ini juga diungkapkan oleh beberapa mahasiswa STAI Al-Khairat seperti wawancara berikut: “untuk koleksi kitab kuning masih kurang memadai, karena perpustakaan yang ada masih minim menyediakan koleksi, ditambah dengan referensi yang lainnya, tentu masih perlu ditambah lagi mengenai koleksi, sejauh ini masih kurang karena perpustakaan hanya menyediakan beberapa saja, kecuali memang dosen menyediakannya”234 “Koleksi yang berupa kitab kuning di sini masih terbatas, hanya ada beberapa kitab kuning di sini, koleksi kitab kuning lebih banyak di pondok saya (pondok pesantren Bata-Bata). Ketika saya tidak menemukanan referensi kitab kuning di kampus, saya mencarinya di pondok pesantren”235 “Untuk ketersediaan koleksi kitab kuning di STAI AL- Khairat ada tapi tidak banyak. Bisa dikatakan persediaan koleksi kitab kuning di sini sangat rendah, 233 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Observasi di perpustakaan STAI Al-KhairatEnd Match 2 April 2018. 234 Mukhidin, mahasiswa PAI semester 8 STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung ( 31 Maret 2018). 235 Erfan Nawawi, Mahasiswa STAI Al-Khairat Pamekasn semester 2, wawancara langsung, (22 Maret 2018 jam 14:30) karena bisa dilihat sendiri kondisi kampus kami masih banyak yang harus dibenahi:.236 Koleksi kitab kuning di perpustakaan al-Khairat menurut saya selaku mahasiswa di sini masih terbilang belum memadai”.237 Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Abd Latif Begin Match to source 70 in source list: Irfan, Abubakar, Idris, Hemay, Junaidi, Simun, Rita, Pranawati, Abdul, Malik, Kamilia, Hamidah, Siti, Tarawiyah. salah satuEnd Match staf perpustakaan Begin Match to source 70 in source list: Irfan, Abubakar, Idris, Hemay, Junaidi, Simun, Rita, Pranawati, Abdul, Malik, Kamilia, Hamidah, Siti, Tarawiyah. diEnd Match STAI Begin Match to source 70 in source list: Irfan, Abubakar, Idris, Hemay, Junaidi, Simun, Rita, Pranawati, Abdul, Malik, Kamilia, Hamidah, Siti, Tarawiyah. AlEnd Match-Khairat, beliau mengatakan: “Sejauh ini koleksi yang berupa kitab Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kuning di Perpustakaan STAI Al-KhairatEnd Match masih Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. sangatEnd Match terbatas, karena memang keterbatasan anggaran.”238 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala dari sisi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), di STAI Al-Khairat tidak begitu besar. Hal ini dikarenakan sivitas akademikian di sana, baik dosen maupun mahasiswa kebanyakan adalah alumni pesantren yang sudah terbiasa dengan kitab kuningEnd Match. Begin Match to source 63 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/4655/1/DISERTASI Wahyudi Buska.pdfHal ini sesuai denganEnd Match apa Begin Match to source 63 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/4655/1/DISERTASI Wahyudi Buska.pdfyang disampaikan oleh dosenEnd Match STAI Al-Khairat, Begin Match to source 63 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/4655/1/DISERTASI Wahyudi Buska.pdfbapakEnd Match Ali Ridho: “kalau di sini, gini kalau diajarkan kitab seperti di pesantren itu jelas bosan. Yang paling enak bagaimana referensi ini hanya sebagai wahana berfikir kontekstual saja, bukan diajarkan membaca lagi karena memang 80% mahasiswa di sini alumni pesantren. maka untuk SDM di STAI AL-Khairat ini sudah memadai, hanya saja mereka belum mampu menguraikan suatu kalimat menjadi pemahaman yang utuh. Cuma untuk menyimpulkan sebuah tatanan kalimat menjadi kalimat yang utuh mereka 236Akhmad Rofiq, mahasiswa PBS/4 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) 237 Maria Ulfa, mahasiswa ES/8 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match) 238 Abd Latif, Staf Perpustakaan di STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung, (31 Mret 2018) masih kesulitan, ya... karena masih terbawa oleh basic kepesantrenan yang masih bersifat klasikal”239 Namun demikianm beberapa informan mengatakan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. bahwa rendahnya penggunaan kitab kuning dikarenakan tidak adanya sistem perkuliahan yang menekankan atau mewajibkan penggunaan kitab kuning sebagai referensi dalam setiap kajian. Mahasiswa masih diberi kebebasan. Dan tidak adanya penghargaan atau perlakuan istimewa bagi mahasiswa yang menguasai kitab kuning, menjadi penyebab semakin menurunnya ketertarikan mahasiswa pada kitab kuningEnd Match. Hal ini setidaknya tercermin dalam wawancara beikut: Mukhidin, mahasiswa STAI Al-Khairat mengatakan: “Menurut saya tidak ada hubungannya antara kemampuan menguasai kitab kuning dengan kecenderungan mahasiswa menggunakannya sebagai referensi. Bisa saja mereka menggunakan kitab kuning karena diwajibkan oleh dosen pengampu, atau sesuai dengan kebutuhan mata kuliah yang dijalani. Ada mereka yang paham tapi tidak menggunakan kitab kuning sebagai referensi, karena tidak diwajibkan oleh dosen atau karena mata kuliahnya tidak ada hubungannya dengan kitab kuning itu sendiri”.240 Demikian pula jawaban yang diperoleh dari dosen. Beberapa dosen yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka jarang atau hampir tidak pernah mewajibkan mahasiswa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. menggunakan kitab kuning sebagai referensiEnd Match tugas perkuliahan. Kalaupun Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. adaEnd Match itu pada mata kuliah yang memang buku wajibnya berbahasa Arab, seperti matak kuliah 239Ali Ridho, dosen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara langsung (Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 maret 2018End Match) 240 Mukhiddin, mahasiswa PBS Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI Al-KhairatEnd Match, wawancara Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. 31 Maret 2018End Match. bahasa Arab itu sendiri. Hal ini seperti petikan wawancara dengan beberapa dosen berikut: “Kalau saya tidak mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan kitab kuning, namun untuk mata kuliah tertentu yang mengharuskan kitab kuning seperti halnya bahasa Arab yang pernah saya ampu di HES, kemampuan mereka sangat rendah kecuali di IQT yang kebanyakan alumni pondok, jadi saya tidak ada trategi apapun, semua tergantung kepada mereka mau belajar atau tidak”.241 Informan lain mengatakan: “Tidak ada aturan yang mengikat, saya sendiripun tidak mewajibkan mahasiswa saya untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi, saya hanya menganjurkan saja.”242 Bapak Zaglul Fitrian Djalal Begin Match to source 57 in source list: https://mutiarazuhud.wordpress.com/tag/hukum-asal-dalam-ibadah-adalah-haram/juga menyampaikan hal yang sama, beliau mengatakan bahwa: “Tidak adaEnd Match, selama ini di STAIN Pamekasan tidak ada aturan yang mengikat penggunaan kitab kuning sebagai referensi.”243 Selain itu, mahasiswa juga memberikan jawaban yang sama dengan jawaban dosen bahwa tidak ada keharusan menggunakan kitab kuning sebagai referensi perkuliahan. Beberapa mahasiswa diantaranya adalah mahasiswa Ekonomi Syaria’ah (ES) mengutararkan pendapatnya yakni: “Mengenai tentang aturan penggunaan kitab kuning, di sini tidak aturan yang mengikat tentang penggunaannya. Kebanyakan mahasiswa menggunkan buku sebagai referensi. Bahkan, ada 241 Subhan zamzami, dosen STAIN Pamekasan, wawancara langsung (19 maret 2018). 242 Mohammad Hefni, M.Si, Dosen PGMI STAIN Pamekasan, Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. wawancara langsung, (20 Maret 2018 jam 11End Match:30) 243 Zaglul Fitrian Djalal, Lc., MA, Dosen PBA STAIN Pamekasan, Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. wawancara langsungEnd Match, (21 Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. Maret 2018 jamEnd Match 09:Begin Match to source 13 in source list: efendy, hafid, Anisyah, Siti. 30End Match) mahasiswa yang tidak tahu cara menggunkan kitab kuning ini.”244 Mahasiswa lainnya mengatakan: “Tidak adanya aturan yang mengikat, menjadikan mahasiswa semakin minim memahami kitab kuning tersebut. Setiap kali mendapat tugas, yang dijadikan referensi hanyalah buku biasa bukan kitab kuning.”245 Demikian pula informan ketiga: “Disini, tidak ada aturan yang mengikat mengenai penggunaan kitab kuning. Karena para dosen tidak menekankan atau mengharuskan untuk merujuk pada kitab kuning. Alhasil, para mahasiswa lebih memilih buku lain sebagai referensi.”246 Informana keempat: “Para dosen tidak pernah mengadakan pengaturan yang mengikat mengenai penggunaan kitab kuning. Beliau-beliau selalu memberi kebebasan bagi para mahasiswanya untuk merujuk pada referensi lain sesuai tugas masing-masing individu.247 Informan kelima: “tidak Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. semua dosenEnd Match mengharuskan Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. untuk menggunakan kitabEnd Match kuninng sebagai Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. referensiEnd Match, hanya sebagian Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. mata kuliah yang menggunakanEnd Match referensi Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. kitab kuningEnd Match tapi juga ada Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. yangEnd Match menggunkan buku-bukku tertentu”.248 244Siti Nabilah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (22 maret 2018) 245Ulfatur Rohmah, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung(22 Maret 2018) 246Cahayu Diningrat, mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (22 Maret 2018) 247Rizky Amelia Z.A,mahasiswa ES/4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (22 maret 2018) 248Maria Ulfa, mahasiswa ES/8 STAI AL-Khairat, wawancara langsung (31 Maret 2018) Informan keenam: “Tidak ada aturan yang mengikat, semua masih tergantung mah2asiswa dalam penggunaan referensi pembelajaran disetiap harinya”.249 Informan ketujuh: “Tidak pernah menggunakan kitab kuning, selama ini tidak ada aturan yang mengikat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. menggunakan kitab kuning sebagai referensiEnd Match, kalaupun nanti Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. adaEnd Match aturan yang megikat tentu baik bagi saya karena sebagai motivasi. Nantinya saya akan belajar kepada teman-teman yang alumni pondok untuk mempelajari kitab kuning”250 Informan kedelapan mengatakan: “Selama saya kuliah tidak pernah ada dosen yang mewajibkan untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi, hal ini karena mungkin banyak mahasiswa khususnya mahassiswa HES belum memahami kitab kuning, sehingga tidak ada dosen yang mewajibkan. Kitab kuning digunakan sebagai referensi ketika ada diskusi dalam kelas, itupun bagi sebagian orang di kelas. Itupun kalau di kelas hanya 2 orang yang menggunakan kitab kuning tersebut sebagai referensi, hal tersebut juga digunakan bukan untuk makalah akan tetapi hanya digunakan di dalam diskusi”.251 Meskipun demikian menurut beberpa mahasiswa STAINPamekasan, ada beberapa dosen yang memang mewajibkan mahasisewaa untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi, namun pada mata kuliah tertentu. Hal ini sesuai dengan wawancara berikut: 249Akhmad Rofiq, mahasiswa PBS/4 STAI AL-Khairat, wawancara langsung (31 Maret 2018 250Aniq, mahasiswi prodi KPI semester2 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (25 Maret 2018) 251Nur Hayati, mahasiswi prodi HES semester 8 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (24 Maret 2018) “Ada, selama ini ada dosen yang mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama ataupun referensi sampingan, namun karena prodi IQT ini tidak semua mahasiswanya bisa memahami kitab kuning apabila dalam suatu tugas masih ada referensi lain, jadi mereka lebih utama menggunakan referensi lain”252 “Kalau aturan tidak ada tapi prodi IQT mau tidak mau, siap tidak siap harus faham memahami kitab kuning, harus bisa membaca kitab kuning, karena prodi IQT memang bidangnya Al-Quran, semua mengkaji tentang Al-Quran otomatis harus bisa memahami isi Al-Quran. Jadi mau tidak mau harus bisa memahmi kaedah-kaedah yang ada”.253 “Kalau dari kaprodi AHS oleh pak jalil diwajibkan, namun kembali lagi pada mahasiswa AHS yang heterogen, jadi tidak banyak yang menggunakannya sebagai referensi, ketika ada tugas yang mengharuskan menggunakan kitab kuning maka yang mengerjakan adalah teman yang bisa memahami kitab kuning, atau mereka menggunakan kitab kuning yang ada terjemahannya”.254 Jawaban mahasiswa AHS tersebut juga sesuai dengan jawab kaprodinya, Bapak Abd. Jalil yang mengatakan:“Kalau untuk prodi AHS saya wajibkan karena memang untuk mengkaji hukum Islam dibutuhkan itu, terlepas dari begitu 252Nafilah Zulfa, mahasiswi prodi IQT semester 4 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (16 Maret 2018) 253 Arifin, mahasiswi prodi IQT semester 6 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (16 Maret 2018) 254 Zainal, mahasiswi prodi AHS semester 6 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (15 Maret 2018) heterogennya mahasiswa AHS, kalau diwajibkan mereka akan berusaha untuk belajar”.255 Beberapa mahasiswa menyatakan kesiapannya dan merespon baik apabila ada kebijakan menjadilan kitab kuning sebagai referensi wajib dalam berbagai macam tugas akademis mahasiswa, baik tugas penyusunan karya ilmiah makalah maupun skripsi dan tesis. Hal ini seperti yang dikatakan mahasiswa MPI semester 8 STAIN Pamekasan: “juga dengan mewajibkan kitab kuning sebagai sumber referensi dan menjadikannya persyaratan untuk bisa lulus dalam tiap tugas mulai dari makalah sampai pada skripsi untuk kajian studi keislaman. Selanjutnya dengan menjadikan persyaratan wajib 50% skripsi dengan menggunakan bahasa asing 25% bahasa Arab 25% bahasa Inggris dan 50% berbahasa Indonesia.”256 Sebenarnya di STAI Al-Khairat juga tidak aturan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. tentang kewajiban menggunakan kitab kuning sebagai referensi. Kebijakan tersebut dikemabalikan pada masing- masing dosen. Akan tetapi selama ini menurut beberapa informan yang diwawancarai, mengatakan bahwa banyak dosen yang menerapkan keharusan penggunaan kitab kuning dalam setiap tugas perkuliahanEnd Match. Hal ini disampaikan oleh Drs. Khairul Iksan M.Pd, yang mengatakan: “Di STAI Al-Khairat sudah ada aturan yang mengikat Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. penggunaan kitab kuning sebagai referensiEnd Match, salah satunya yaitu Begin Match to source 35 in source list: Sofyan, Sofyan. diEnd Match Prodi Begin Match to source 47 in source list: Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT), Pendidikan Bahasa Arab (PBAEnd Match), dan Begin Match to source 47 in source list: Pendidikan Agama Islam (PAIEnd Match).”257 255 Abd. Jalil, kaprodi AHS STAIN Pamekasan, wawancara lewat whatsapp (20 Maret 2018) 256Ziyadh ifdhal, mahasiswa MPI/8 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (20 maret 2018) 257 Drs. Khairul Iksan M.Pd, Ketua Prodi PGMI di STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung, (22 Maret 2018 jam 14:00) Bapak Hasyim juga mengatakan: “Sudah ada aturan yang mengikat penggunan kitab kuning sebagai referensi, akan tetapi tidak untuk semua prodi”258 Informan mahasiswa STAI Al-Khairat juga memberikan jawaban tidak adanya aturan yang mengikat tentang penggunaan kitab kuning. Akan tetapi mahasisw sendiri yang menyesuaikan referensi yang digunakan dengan topic kajian yang dibahas. Salah satu mahasiswa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI AL-Khairat jugaEnd Match mengatakan: “selama ini tidak ada aturan yang mewajibkan penggunaan kitab kuning sebagai referensi, namun apabila ada matakuliah yang mengharuskan saya untuk menggunakan kitab kuning sebagai rujukan, upaya yang saya lakukan bersama teman-teman biasanya mengaji kitab kuning kepada teman kelas yang lebih memahami kitab kuning kuning itu sendiri”259 Demikian pula informan kedua, mengatakan:“selama ini memang tidak ada aturan, tergantung mahasiswanya menggunakan kitab kuning atau tidak sebagai referensi, karena tergantung mata kuliahnya juga, kalau upaya saya biasanya mengkaji bersama teman-teman, sharing dan saling berbagi ilmu itu.”260 Dari sekian banyak kendala yang Begin Match to source 20 in source list: Erfan, Erfan. disebutkan di atas ada beberapa upaya yang bisa dilakukanEnd Match untuk bisa mengaktualisasikan penerapkan kitab kuning sebagai sumber 258 Hasyim, selaku Ketua Prodi IAT STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung, (22 Maret 2018 jam 13:30) 259 Anisa Feby, mahasiswi Ekonomi Syariah semester 4 STAI Al- khairat Pamekasan, wawancara langsung (31 Maret 2018) 260 Mukhidin, mahasiswa PAI semester 8 STAI Al-Khairat Pamekasan, wawancara langsung ( 31 Maret 2018). referensi. Diantaranya seperti yang disampaikan Ziyadh Ifdhal adalah: “satu memperbaiki seleksi input mahasiswa baru setiap tahun, dengan menjadikan kitab kuning sebagai materi wajib tes seleksi masuk. Dengan ini pengelola mampu mengetahui mahasiswa yang bisa dan tidak bisa dalam penguasaan kitab kuning. Setelah mengadakan seleksi nanti diadakan juga yang namanya kelas-kelas khusus untuk yang bisa dan yang tidak bisa dalam penguasan kitab kuning sehingga proses bimbingannya lebih mudah. Yang kedua saya pikir pemahaman bahasa Arab itu perlu, kalau perlu dijadikan mata kuliah wajib dalam tiap semester dengan beberapa tahapan. Bisa diterapkan dengan kita meniru konsepnya UIN Maliki yakni dengan mewajibkan setiap mahasiswa baru untuk tinggal di asrama selama satu tahun atau dua semester, sehingga di asrama itu mahasiswa bisa digodok dengan pemahaman dasar-dasar keislaman, itu merupakan program di luar perkuliahan namun tetap di bawah naungan kampus”261 Cara lain untuk mengatasi kendala aktualisasi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penguanaan kitab kuning adalah dengan menambahkan koleksi kitab kuning, baik di di STAIN Pamekasan maupun di STAI AL-Khairat. Sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam memperoleh referensi kitab kuningEnd Match. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ahmad Husnan: “yang pertama yaitu perlu adanya kajian intensif yang diberikan oleh dosen terhadap mahasiswanya atau melalui kajian kajian yang diadakan oleh ormawa- ormawa. Yang kedua perlu adanya penambahan- 261Ziyadh Ifdhal, mahasiswa MPI/8 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (20 maret 2018) penambahan kitab terjemahan sehingga nanti bisa dikombinasikan antara pemahaman kitab klasik dengan kitab terjemahanan. Dan diperbanyak lagi mata kuliah yang menggunakan referensi kitab klasik/kitab kuning”262 E. Analisa Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfdan Pembahasan Kitab kuning merupakan kitab yang digunakan oleh ulama-ulama dan salafussholih pada zaman dahulu, sekaligus menjadi rujukan-rujukan studi keislaman, tidak jarang kitab kuning juga disebut sebagai kitab suci ketiga setelah al-quran dan hadits. Pengarang/penulis kitab kuning merupakan orang-orang yang ‘alim bahkan ‘allamah. Penulisan kitab kuning juga melalui ijtihad yang luar biasa, dilakukan tidak hanya sekedar menggunakan akal saja melainkan dengan cara taqorrub dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Hal ini ini yang mendukung keabsahan kitab kuning jika dijadikan sumber referensi studi keislaman. Jika melihat sejarah kita pasti akan mengamini bahwa sejarah keilmuan islam itu berasal dari timur tengah di mana bahasa yang digunakan merupakan Bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Quran. Hal ini menjadi penting untuk menjadikan kitab kuning sebagai sumber referensi studi keislaman di perguruan tinggi keagamaan islam termasuk di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat yang merupakan perguruan tinggi berlabel islam, akan tetapi pergeseran waktu merubah banyak hal dalam kehidupan ini, termasuk tentang penggunaan kitab kuningEnd Match. Berdasrkan data Begin Match to source 8 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/229879053.pdfpenelitianEnd Match yang telah dipaparkan si atas, peneliti dapat menganalisa berbagai dinamika Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi dan dampaknyaEnd Match 262Ahmad husnan, mahasiswa PBS/10 STAIN Pamekasan, wawancara langsung (17 maret 2018) pada kajaian keislaman distain Pamekasan dan STAI Al- Kahirat, sebagaimana berikut: 1. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Gambaran penggunaan kitab kuning sebagai referensi dan dampaknya terhadap efektifitas kajian keislaman (islamic studies) di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat PamekasanEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Dalam pengamatan peneliti STAIN Pamekasan yang merupakan perguruan tinggi keislaman hampir tidak ditemukan mahasiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai sumber referensi kajian mereka. Walaupun ada beberapa program studi (prodi) yang masih menggunakan rujukan materi kuliah dari kitab kuning, seperti prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Ilmu Quran Dan Tafsir (IQT), dan Ahwal Al-Syaksyiyah (AHS), di mana materi yang dipelajari memang mutlak menjadikan kitab kuning sebagai referensinya, namun jumlah penggunanya tidak banyak. Meskipun demikian hal ini masih lebih baik dibandingkan dengan prodi-prodi lain yang memang referensinya menggunakan buku-buku umum. Pada prodi umum tersebut hampir tidak pernah peneliti jumpai masahsiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai rujukan dalam pembelajaran maupun dalam penyelesaian tugas perkuliahan lainnyaEnd Match. Sebenarnya perkuliahan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. padaEnd Match semester-semester awal yakni semester 1 dan 2 di STAIN Pamekasan, pemetaan mata kuliah masih berkisar pada Mata Kuliah Dasar (MKD). Komposisi kelompok mata kuliah ini sebagian besar adalah mata kuliah keislaman, akan tetapi dalam pengamatan peneliti, sedikit sekali Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. mahasiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai referensiEnd Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hal ini berbeda denganEnd Match pembelajaran di Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAI AlEnd Match-Kahirat di mana Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. rata-rata mahasiswa baru sudahEnd Match terlihat Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. menggunakan kitab kuning sebagai rujukanEnd Match diskusi-Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. diskusiEnd Match mereka. Peneliti menemukan jawaban dari hampir semua mahasiswa yang diwawancarai Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. baik di STAIN Pamekasan, maupun di STAI AlEnd Match-Kahiarat yang setuju, bahwa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagaiEnd Match sumber Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. referensiEnd Match merupakan sesuatu Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. yangEnd Match urgen (penting). Akan tetapi pada kenyataanya, berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, peneliti beranggapan bahwa hal Ini menunjukkan adanya pergeseran dalam hal pembelajaran Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. SebagaiEnd Match sampel, minat mahasiswa STAIN Pamekasan sendiri terhadap kitab kuning yang terus menurun, sehingga penting adanya upaya agar kitab kuning masih tetap eksis dan lestari untuk tetap digunakan di kalangan sarjana muslim itu sendiri. Di STAIN Pamekasan, pergeseran tersebut paling dirasakan pada program studi-program studi (prodi) komposisi kajiaannya memang lebih umum, seperti Begin Match to source 31 in source list: https://adoc.pub/laporan-akuntabilitas-kinerja-instansi-pemerintah-lakip-stai.htmlManajemen Pendidikan Islam (MPI), Ekonomi Syari’ah (ESEnd Match, Akuntansi Syari’ah (AS), Perbankan Syariahan (PBS), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan sebagainya. Sementara pada prodi-prodi keislaman murni, pergeseran tersebut juga terjadi, meskipu tidak terlalu jauh. Mereka masih tetap menggunakan Begin Match to source 65 in source list: Dewi Sinta, Fathor Rozi, Syaifur Rizal. kitab kuningEnd Match, setidaknya Begin Match to source 65 in source list: Dewi Sinta, Fathor Rozi, Syaifur Rizal. sebagai referensi utama dalamEnd Match silabus Begin Match to source 65 in source list: Dewi Sinta, Fathor Rozi, Syaifur Rizal. mata kuliahEnd Match. Misalnya perkuliahan di prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA, Ahwal Al-Syakhsiyah (AHS), dan Ilmu Quran dan Tafsir (IQT). Bahkan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. informan dari jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam (EBIS) yang meliputi prodi PBS, ES, dan Akuntansi Syariah, semuanyaEnd Match menjawab Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. tidak pernah bersinggung dengan kitab kuning, baik dalam perkuliahan di kelas, maupun dalam kegiatan belajar mandiriEnd Match. Fenomina makin bergesernya penggunaan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuning diEnd Match kalangan mahasisw Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Perguruan Tinggi KeagamaanEnd Match Islaam (PTKI) tersebut, secara jujur sejatinya telah menggugurkan espektasi dan kebanggaan umat islam. Karena sejatinya keberadaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) oleh masyarakat muslim di Indonesia dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan pesantren dalam mengkaji ilmu-ilmu keislaman. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Oleh karena pengkajian kitab kuning (termasuk di perguruan tinggi keagamaan islam) masih dipandang sebagaiEnd Match taradisi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. agung (greatEnd Match tadition).263 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Hal ini dikarenakan, pada perkembangannya, kajian kitab kuningEnd Match akan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. melahirkan tradisi menulis, meskipun tidak dalam bahasa Arab sebagai mana rujukan aslinyaEnd Match. Inilah yang telah dibuktikan oleh sarjana-sarjana muslim pada masa terdahulu. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Tulisan hasil resensi atau analisa tersebut di Nusantara muncul dalam berbagai bahasa daerah maupun dalam bahasa nasional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kitab kuning senantiasa menjadi referensi otoritatif yang terus dikaji oleh pemikir muslim sampai saat iniEnd Match.264 Namun dengan fenomina bergesernya pola kajian keislaman sarjana muslim saat ini, masihkan harapan itu akan terwujud? Sebuah pertanyaan besar yang harus kita pertanggung jawabkan. Harapan itu sedikitnya maih tersisa, kalau melihat fenomina kajian studi keislaman di STAI Al-Kahirat, di mana rata-rata mahasiswa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. sudah terbiasa menggunakan kitab kuning sebagai rujukanEnd Match diskusi-Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. diskusiEnd Match mereka. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Penggunaan kitab kuning di STAI AlEnd Match-Kahiarat dilakukan karena adanya beberapa factor pendukung: 1) sumber dDaya Manusia (SDM) dosen dan mahasiswa memang memiliki kemampuan dalam penguasaan kitab kuning, karena memang berbasis tradisi pesantren; 2) dukungan iklim pesantren yang menyiapkan koleksi kitab kuning, tidak sebatas di perpustakaan kampus. Sehingga dalam pengamatan peneliti Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. mahasiswa sudah terbiasaEnd Match berargumentasi Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. denganEnd Match rujukan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kitab kuningEnd Match, justeru dalam diskusi-diskusi non formal di luar kelas. 263 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (Yogyakarta: Gading Publishing, 2012),, hlm. 85End Match. 264 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Ibid, hlm. 88End Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Adanya distingsi pengunaan kitab kuning anatara mahasiswa prodi keagamaan dengan prodi umum di STAIN Pamekasan, sebenarnya menunjukkan kegagalan integrasi kurikulum PTKI yang diharapak dapat melahirkan sarjana muslim yang otoritatif sebagai generasi emas dalam menyelesaikan permasalahan kebangsaan, sebagaimana yang diharapkan. dalam bahasa idealnya Kurikulum PTKIN mengintegrasikan hazanah keislaman dengan metodologi dan sains modern. Dengan demikian PTKIN diharapkan menjadi transimisi integrasi keilmuan antara kajian keislamanEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. dengan keilmuan yang provan dengan ditopang metodologi yang baik, akan melahirkan khazanah keilmuan modern yang mampu menjawab permasalahan keumatanEnd Match.265 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Oleh karena pengkajian kitab kuning (termasuk di perguruan tinggi keagamaan islam) masih dipandang sebagai taradisi agung (great taditionEnd Match).266 2. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Upaya yang dilakukan STAIN Pamekasan dan STAI Al- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studiesEnd Match) Berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebagaimana dijabarkan di atas, Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. upaya yang ditempuh STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat diantaranya adalah menyiapkan perpustakaan yang refresentatif terkait penyediaan kitab kuningEnd Match. Perpustakaan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN Pamekasan dan STAI Al-KhairatEnd Match sudah menyediakan berbagai referensi untuk menunjang kebutuhan mahasiswa, namun Begin Match to source 15 in source list: https://core.ac.uk/download/pdf/198220270.pdfdengan jumlah mahasiswa yang setiap tahun semakin meningkatEnd Match, maka masih ditemukan beberapa masalah, mulai dari pelayanan yang masih perlu ditingkatkan, hingga koleksi referensi yang 265 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara”, hlm 133End Match. 266 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (Yogyakarta: Gading Publishing, 2012),, hlm. 85End Match. masih dikatakan belum ideal jika dibandingkan dengan banyaknya mahasiswa yang ada. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Upaya lain ditempuh denganEnd Match pengemnbangan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. kurikulum. Prodi-prodi yang memang concern pada studi keagaman murni maka upaya dilakukan dengan pengembangan kurikulum. Kurikulum STAIN itu ada 4 kelompok: Mata Kuliah Dasar di tingkat institusi 32 SKS; Mata Kuliah Pendukung di tingkat jurusan 12 SKS; Mata Kuliah utama di tingkat prodi dengan komposisi paling banyak 90 sampai 98 SKS, dan terakhir mata kuliah pilihan 4 sampai 6 SKS. Prodi yang kajiannnya adalah murni keagamaan maka pemetaan mata kuliahnya dan silabusnya mengarah pada penggunaan kitab kuning. Sementara prodi yang umum, kitab kuning ditelaah melalui mata kuliah Qiratul Kutub sebagai mata kuliah wajib. Di STAI Al-Khairat ada kajian-kajian wajib kitab kuning walaupun masih sedikit. Kitab kuning yang dikaji adalah kitab adabul ‘alim wa muta’allim karyanya kiai haji Hasyim As’ary. Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan memperbanyak kajian-kajian tentang kitab kuning di luar kelas baik d STAIN maupun di STAI Al-Khairat. Kajian tersebut isa meliputil ilmu gramatika (nahw dan sorf) atau langsung terkait pengembangan pemahaman isi dari kitab kuning itu sendiri. Upaya lain yang ditempuh STAI Al-Khairat dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman adalah dengan memberikan akselerasi pembelajaran dan inovasi belajar. Seperti inovasi belajar cepat membaca kitab kuning seperti iktisyaf, amtsilati, nubdatul bayan, dan sebagainya. Selain inovasi metode cepat belajar kitab kuning, diadakan juga kajian metode cepat memahami isi dari kitab kuning yakni kajian kontekstual. Gambaran upaya yang dilakukan oleh STAIN Pamekasan dan STAI AL-Khairat, dengan memperbanyak akses sivitas akademikia pada kitab kuning, baik melalui penyesian bahan pustaka yang memadai dan berfariasi, atau dengan upaya mengakaji kembali kitab kuninh di kegiatan- kegiatan akademis di dalam dan di luar kelas, serta membekalai mahasiswa dengan keterampilan gramatika Bahasa Arab, telah menunjukkan kesadaran pengelola kedua PTKI tersebut terhadap peran sentral PTKI sebagai pusat studi keislaman sebagaimana tujuan didirikannya. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam diharapkan tumbuh berkembang menjadi pusat riset ilmu pengetahuan di Indonesia. Hal ini cukup beralasan jika dikaitkan dengan jumlah pesantren yang menembus puluhan ribu sebagai penyangga utama. Perlu diingat kemajuan Islam masa pertengahan, bisa terwujud karena terutama ditopangEnd Match bdaya Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. riset dan ilmu pengetahuan. Jika PTKI tersebut kembali mampu menjadi pusat riset ilmu pengetahuan sebagaimana pada abad pertengahan tersebut, makaEnd Match pengaruh Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. sekaligus perannya akan melebihi Baitul Hikmah saat itu, dan dampaknya dapat meluas ke seluruh duniaEnd Match.267 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Dengan begitu, kemajuan Islam dapat diraih kembaliEnd Match.268 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Integrasi dan interkoneksitas ilmu termanifestasikan pada individu ilmuwan, sebagaimana pada masa kejayaan islam yang melahirkan banyak sekali ilmuwan muslim yang karya karyanya diakui tidak hanya di dunia Islam tetapi juga di Barat. Misalnya, sebut saja, Jabir Ibnu Hayyan-orang Barat menyebutnya Gebert-yang hidup antara tahun 721- 815. Dia adalah seorang tokoh Islam pertamaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. yang mempelajari dan mengembangkan Alchemi di dunia Islam. Ilmu ini kemudian berkembang dan kita kenal sebagai ilmu kimia, dan lain- lainEnd Match.269 267 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Sri Haningsih, “Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia” dalam el-Tarbawi, Jurnal Pendidikan Islam edisi Vol. 1, No. 1, 2008.hlmEnd Match. 268 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Andik Wahyun Muqoyyidin “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara”, hlm 133End Match. 269 Ibid, hlm 132. 3. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala yang dihadapi STAIN Pamekasan dan STAI Al- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studies), dan bagaimana upaya menanggulanginyaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Mengembalikan kitab kuning ke dalam tradisi pendidikan tingkat perguruan tinggi keagamaan islam, memang tidak mudah. Apalagi perguruan tinggi yang input mahasiswanya sangat heterogenEnd Match. Ada Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. beberapa kendala yang akan dihadapi dalam penggunaan kitab kuning bagi mereka. Salah satunya adalah faktor sumber daya manusia (SDM) baik dari mahasiswa, maupun dari dosen. Di STAIN Pamekasan sebagian besar mahasiswa adalah alumni non pesantren atau alumni pesantren yang tidak mendalami kitab kuning, sehingga untuk menerapkan kitab kuning seabgai sumber referensi sangat sulitEnd Match. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala lain adalah proses input mahasiswa di STAIN Pamekasan tidak selektif. Banyak mahasiswa yang memperdalam prodi keislaman justru justru tidak memiliki bekal yang cukup tentang keterampilan penguasaan kitab kuning, sehingga menyebabkan kurangnya minat mereka dalam menggunakan kitab kuning. Selain itu, kendala lain menurut bebapa informan adalah terkait dengan koleksi kitab kuning yang kurang memadai karena ketrbatasna judul dan variasi topik bahasan. Koleksi kitab kuning yang betul-betul sesuai dengan disiplin keilmuan semua prodi, masih menjadi kendala. Selain itu di perpustakaan STAIN Pamekasan koleksi kitab kuning tidak diperbolehkan dipinjam untuk dibawa keluar. Pengunjung hanya boleh membaca di dalam. Hal ini membatasi kesempatan mahasiswa untuk lebih luas lagi mendalami materi yang dibutuhkan. Kendala lain adalah koleksi kitab kuning tidak diperbaharui seperti buku-buku referensi umum lainnya. Koleksinya betul-betul klasik dan tidak mengikuti perkembangan terkini. Meskipun STAIN Pamekasan telah memberikan kebijakan pembukaan laborotorium bagi tiap- tiap prodi sesuai disiplin keilmuannya, namun kebijakan ini tidak banyak mengurangi kendala kemutakhiran referensin kitab kuning yang dibutuhkan. Sementara di STAI Al-Khairat solusi yang ditempuh adalah memaksimalkan perpustakaan pesantren yang koleksi kitab kuningnya relatif lebih lengkab. Kendala lain yang ditemukan peneliti adalah pola pikir pragmatis mahasiswa dalam mencari referensi. Mereka enggan untuk menggunakan kitab kuning karena dianggap merepotkan, ribet dan tidak instan. Selain itu, kendala lain adalah tidak adanya sistem perkuliahan yang menekankan atau mewajibkan penggunaan kitab kuning sebagai referensi dalam setiap kajian. Mahasiswa masih diberi kebebasan dalam memilih referensi. serta tidak adanya penghargaan atau perlakuan istimewa bagi mahasiswa yang menguasai kitab kuning. Di STAIN PAmekasan hanya adaEnd Match bebrapa Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. mata kuliah yang dosennya mewajibkan referensi kitab kuning, itupun sebatas pada mata kuliah dan prosi yang betul-betul referensinya hanya berbahasa Arab. Sementara di STAI Al-Khairat dosen-dosen prodi keagamaan murni yang alumni timur tengah, mewajibkan mahasiswa untuk menggunakan referensi kitab kuning selama itu masih tersedia, baik di perpustakaan kampus maupun di perpustakaan pesantren. Melihat fenomena perkualiahan yang terjadi di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Kahirat, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman belum maksimal. Bahkan di STAIN Pamekasan bisa dibilang belum menjadi tradisi, meskipun tidak semuanya. Semsntara di STAI Al-Khairat lebih baik, mengingat mahasiswa dan dosen ada yang sudah menjadikan kajian kitab kuning sebagai tradisi dan budaya akademik. Dengan demikian mahasiswa di kedua PTKI tersebut, sebagai generasi emas pemerhati studi keislaman sudah kurang bergairah dalam mengkaji kitab kuning. Padahal, untuk mencapai kemajuan yang sebenaranya sebagai muslim unggulan (muslim progressive), penguasaan tradisi keislaman, termasuk pergumulan dengan kitab kuning mutlak dibutuhkan. Kurangnya minat tersebut akan berakibat pada lemahnya mutu lulusan kedua PTKI itu sendiri. Dalam pandangan Omid Safi, lahirnya sarjana muslim yang tidak bisa melestarikan kecemerlangan ilmuwan terdahulu, disebabkan beberapa faktor, diantaranya: penguasaan materi keislaman dan metode studi yang lemah; keterlibatan yang lemah dalam tradisi keislaman; sikap apologis yang tinggi; tidak adanya keselarasan antara keinginan dan upaya yang riil; serta kegagalan mengkomunikasikan sumber keilmuan klasik (kitab kuning) dengan perkembangan zamanEnd Match.270 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Seorang Muslim progresif sangat menghormati tradisi. Oleh karena itu ia harus memiliki pondasi bangunan keilmuan agama (‘ulum al-din) yang bagus dan kokoh sebagai bagian dari tradisi keislaman, namun demikian tradisi itu juga harus dikritisi. Jangan sampai didogmakan sehingga tidak bisa dirubah sedikitpun dari bentuk aslinya. Kondisi kekinian, zaman dan problematika umat islam akan senantiasa menggiring tradisi keislaman tersebut beradptasi dengan umat islam itu sendiri. Namun demikian muslim progresif juga tidak setuju dengan paham skuler yang ingin mencerabut dan menghilangkan tradisi keislaman tersebut. Muslim progresif memandang tradisi sebagai a tradition-in-becoming, sebuah tradisi yang akan terus berkembang dan mencari bentuk yang sesuai dengan zamannyaEnd Match.271 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di sisni mahasiswa STAIN Pamekasan masih lemah, bahkan belum sama sekaliEnd Match. 270 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Omid Safi, “I and Thou in A Fluid Word: Beyond Islam Versus The West” dalam Vincent Cornell and Omid Safi (ed), Voice of Change (Westport: Praeger Publisher, 2007), hlm. 5-9End Match. 271 Ibid, hlm.5-9. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Sementara di STAI AL-Khairat lebih baik, meskipun tidak semua mahasiswanya bisa melakukannya. Sarjana muslim harus menyadari bahwa untuk menjawab permasalahan yang sangat rumit dan komplek diperlukan ijtihad, dan bahkan mungkin jihad intelektual yang sungguh-sungguh untuk mengatasi permasalahan kontemporer berlandaskan tradisi islam yang kaya, plural dan majemukEnd Match.272 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Mahasiswa saat ini tidak mampu untuk melakukan itu. Mereka oleh Omid Safi disebut dengan kaum pragmatis atau dengan bahaasa yang ebih menohok diebut dengan sebutan “Islam Pamflet”, karena hanya berupaya menyelesaikan masalah yang sangat rumit dengan cara yang pragmatis dan merujuk kepada dalil ajaran islam yang sangat sedernaha dan monolitik. Mereka sering berkata” dalam ajaran islam disebutkan……” atau “ Islam mengatakan……atau sering juga, menurut al-Qur’an…… dsbEnd Match. 272 Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Disarikan dari pemikiran Omid Safi dalam, Omid Safi, “Progressive Islam In America” transkrip wawancara dengan Krista Tippet dalam Speakingof Fath, 28 Juli 2005, hlm.2End Match. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Gambaran penggunaan kitab kuning sebagai referensi danEnd Match dampaknya terhadap efektifitas kajian keislaman (islamic studies) di STAIN Pamekasan dan STAI Al-Khairat Pamekasan? a. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAIN Pamekasan: a) sangat sedikit mahasiswa yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman: b) dari 16 prodi S1 dan 2 Prodi S2, hanya 3 Prodi (AHS, IQT dan PBA) yang kurikulumnya menuntut eksplorasi materi di kitab kuning, itupun sedikit sekali mahasiswa yang sungguh-sungguh menjalankannya; c) semua informan sepakat bahwa kitab kuning adalah rujukan yang otoritatif dalam studim keislaman, namun mahsiswa di prodi umum rata-rata mengatakan sangat jarang menggunakannya; d) seluruh informan dari jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam (EBIS) yang meliputi prodi PBS, ES, dan Akuntansi Syariah, semuanya mengaku tidak pernah bersinggung dengan kitab kuning, baik dalam perkuliahan di kelas, maupun dalam kegiatan belajar mandiriEnd Match; b. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Al-KhairatEnd Match: rata-Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. rata mahasiswa termasuk mahasiswa baru sudah terbiasa menggunakan kitab kuning sebagai rujukan baik dalam diskusi-diskusi di kelas maupun di luar kelasEnd Match 2. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Upaya yang dilakukan STAIN Pamekasan dan STAI AlEnd Match- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studies) adalah sebagai berikut: a. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAIN Pamekasan: a) Perpustakaan kampusEnd Match menyiapkan ruangan tersendiri untuk koleksi kitab kuning; b perpustakaan terus menambah koleksi kitab kuning, meskiupun belum bisa seimbang dengan jumlah mahasiswa; c) pengembanagn kurikulum yang mewajibkan mata kuliah Qiratul Kutb untuk semua prodi; d) memperbanyak kajian kitab kuning di luar perkuliahan b. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Al-Khairat: a) Memberikan akselerasi pembelajaranEnd Match dan inovasi belajar bagi mahasiswa yang lemah dalam penguasaan kitab kuning; b) melakukan kajian kitab adab al-alim wa al- muta’aalim secara wajib bagi seluruh mahasiswa di semua prodi; c) bebrapa dosen, terutama alumni Timur tengah mewajibkan penggunaan referensi kitab kuning dalam penugasan karya ilmiah mahasiswa. 3. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Kendala yang dihadapi STAIN Pamekasan dan STAI AlEnd Match- Khairat Pamekasan dalam mengaktualisasikan penggunaan kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman (islamic studies), dan bagaimana upaya menanggulanginya adalah sebagai berikut: a. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. KendalanyaEnd Match: 1) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAIN Pamekasan: a) kemampuan mahasiswa dalamEnd Match penguasaan kitab kuning yang lemah; b) proses input mahasiswa yang tidak memberikan persyaratan penguasaan kitab kuning, termasuk pada prosi-prosi keislaman murni; c) koleksi kitab kuning tidak menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir dan kurang sesuai dengan berbagai variasi kajian keilmuan mahasiswa; d) koleksi kitab kuning di perpustakaan tidak bisa dipinjam ke luar; e) pola pikir mahasiswa yang pragmatis, sehingga lebih cenderung menggunakan hasil tarjemahan dibandingkan langsung merujuk pada kitab kuning aslinya; f) tidak ada kewajiban yang mengikat terhadap penggunaan kitab kuning 2) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Al-Khairat: a) Koleksi terbatas (kurang) dan klasikEnd Match; b) koleksi kitab kuning tidak menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir dan kurang sesuai dengan berbagai variasi kajian keilmuan mahasiswa; c) hanya terdapat sedikit dosen yang mewajibkan penggunaan kitab kuning dalam karya ilmiah mahasiswa b. Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Cara mngatasinyaEnd Match: 1) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Pamekasan: a) mengefektifkan Laboratorium Prodi-prodi yang concern pada kajian keislaman; b) pernah ada kajian kitab di masjid kampus, tafsir ruhul ma’aniEnd Match. 2) Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. Di STAI Al-Khairat: a) memaksimalakan perpustakaan pesantren; b) dosen memberikan pinjaman kitab kuning untuk digandakanEnd Match B. Rekomendasi 1. Kepada Pimpinan Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. STAIN Pamekasan dan STAI Al-KhairatEnd Match a. Melahirkan regiulasi perkuliahan yang mengikat kepada seluruh sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) tantang Begin Match to source 1 in source list: Thoha, Mohammmad. penggunaan kitab kuning sebagai referensi dalam setiap kajianEnd Match keislaman, termasuk dalam penyusunan makalah, skripsi dan tesis, dengan menyesuaikan porsinya dengan konsentrasi keilmuan setiap prodi b. Memberlakukan kitab kuning sebagai salah satu instrument ujian pada seleksi penerimaan mahasiswa baru, khususnya pada prodi studi keislaman murni c. Mengalokasikan anggaran pada penambahan koleksi kitab kuning di perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan keilmuan dan variasi kajian d. Memberikan penghargaan bagi sivitas akademika yang berprestasi dalam penguasaan kitab kuning 2. Kepada Dosen a. Menjadikan kitab kuning sebagai bagian dari daftar rujukan dalam penyusunan perangkat pembelajaran (silabus, RPs dan SAP) b. Memberikan contoh penggunaan kitab kuning dalam pembelajaran c. Memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan penguasaan kitab kuning d. Mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan penguasaan kitab kuning 3. Kepada mahasiswa a. Memanfatkan koleksi kitab kuning sebagai referensi kajian keislaman b. Menambah keterampilan penguasaan kitab kuning dengan berbagai cara c. Menjadikan kitab kuning sebagai tantang khazanah keilmuan yang harus dikuasai. Daftar Pustaka 1. Referensi Buku: Ahmad, Khursid. "Sifat Kebangkitan Islam" dalam Dinamika Kebangkitan Islam: Watak, Proses dan Tantanga ed. John L. Esposito. Terj. Bakri Siregar. Jakarta: Rajawali Press, 1987. Al- Suyuti, Imam. al-Jami' al-Shaghir, vol. II. Mesir: Mustafa al- Bab al-Halbi wa Suluduh, tt. Al-Faruqi, Ismail Raji. " Is The Muslim Definable in Terms of His Economic Pursuits", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979. al-Mawdudi, Abul A'la. The Islamic Law and Contitution. Lahore: Islamic Publication Ltd, 1976. Al-Nadwi, Abu Hasan. Islam and The World terj. Muhammad Asif Kidwai. Lucknow: Akademy of Islamic Research and Publiction, 1980. Ashur, Sa'id Abd Fattah. al-Harakah al-Salibiyah. Kairo: Maktabah Anglo al- Mishriyah, 1971. Azhari, Muhammad Tahir. Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip- Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Jakarta: Bulan Bintang, 1992. Badawi, Abdurrahman. Ensklopedi Tokoh Orientalis, terj. Amroeni Drajat. Jogyakarta: LKiS, 2003. Bennabi, Malek. Islam in History and Society. Islamabad: Islamabad Research Institute, 1987. Bodgan, RC. dan S.J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences. New York: John Wiley and Sons. Inc.1985. Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Yogyakarta: Gading Publishing, 2012. Chapra, M. Umar " The Islamic Welfar State and Its Role in the Economy", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la Mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979. Cummings, Jhon Thomas, Hussein Askari dan Ahmad Mustafa, "Islam dan Perubahan Ekonomi Modern" dalam Identitas Islam pada Perubahasan Sosial Politik, ed. Jhon L. Esposito, terj. A. Rahman Zainuddin. Jakarta: Bulan Bintang, 1986. Dahlan, Abdul Aziz (et.al) Suplemen Ensiklopedi Islam. Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve. 2002. Djaelani, Abdul Qadir. Peran Ulama dan Santri, dalam Perjuangan Politik Islam di Indonesia. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1994. Eaton, Charles Gai. Islam and Distiny of Man. USA: State University of New York Press, 1985. Esposito Jon L. dan John O Voll, Tokoh-tokoh Gerakan Islam Kontemporer. Terj. Sugeng Haryanto dkk. Jakarta: Raja Greapindo Persada, 2002. Gauhar, Altof. What Chance Succes for Distiny Built on the Past?. Manchester: The Guardian, 1979. Gibb, H.A.R. Whither Islam. London; (?), 1932. Hasan, M. Ali. Studi Islam: Al-Qur'an dan As- Sunnah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000. Hitti, Philip K. History of The Arabs. London: The MAcmilan Press, tt. Hudgson, Michel C. "Islam dan Perkembangan Politik" dalam Identitas Islam pada Perubahasan Sosial Politik, ed. Jhon L. Esposito, terj. A. Rahman Zainuddin. Jakarta: Bulan Bintang, 1986. Jalal, Abdul Fatah. Azaz-azaz Pendidikan Islam, terj. Herry Noer Ali. Bandung: Diponegoro, 1988. Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1996. Lapidus, Ira M. A History of Islamic Societies. Cambrige: Cambrige University Press, 1990. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006. Moosa, Ebrahim. “Transitions In The Progress of Civilization: Theorizing History, Practie, and Tradition”, dalam Vincent Cornell dan Omid Safi (ed). Vices of Change. Westport: Praeger Publisher, 2007, Muchtar, A. Latif Gerakan Kembali Ke Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998. Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, edidi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002. Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik-Kualititif. Bandung: Tarsito, 1992. Nawawi, H. Hadari. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UGM University Press,1994. Safi, Omid. “Challeges and Oppuortunities for The Progressive Muslim in Nort America” dalam Muslim Public Affairs Journal, edisi Januari 2006. Safi, Omid. “I and Thou in A Fluid Word: Beyond Islam Versus The West” dalam Vincent Cornell and Omid Safi (ed), hlm. Voice of Change. Westport: Praeger Publisher, 2007. Safi, Omid. “Progressive Islam In America” transkrip wawancara dengan Krista Tippet dalam Speakingof Fath, 28 Juli 2005. Said, Edward. Covering Islam: Hqw The Media and The Expers Ditermine How We See The Rest of The World. New York: Pantheon Books, 1981. Salabi, Ahmad Perang Salib terj. Ahmad Semait. Singapura: Pustaka Nasional, 1975. Sardar, Ziauddin. Tantangan Dunia Islam Abad 21 terj. Efendi. Bandung: Mizan, 1993. Sardar, Ziauddin. Est-West University: Islamic Studies. London dan New York: Mansell Publishing Limited, 1984. Sayeed, Khaled Bin. Western dominance and Political Islam: Challenge and Response. New York: State Unversity Of New York, 1995. Siddiqi, Muhammad Najatullah "Tawhid: The Concept and The Process", dalam Islamic Perspectives: Studies In Honour of Mawlana Sayyid Abul A'la Mawdudi, ed. Khursid Ahmad. et.al. Jeddah: Saudi Publishing Hous, 1979. Stoddard, L. Dunia Baru Islam, ter. Burhanuddin. Jakarta: tt. 1966 Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009. Voll, John O. Islam Contonuity and Change in The Modern World. England: Westview Press, tt. Watt, W.M. Islamic Fundamentalism and Modernity. London: and New York: Routledge, 1989. Watt, W.M. The Majesty That was Islam. London: Sidgwek and Jackson, 1994. Watt, William Montgomery. Islamic Fundamentalism And Modernity. London dan New York: Routledge, 1988. William, Jhon Alden. Islam. New York: George Braziller, 1962. Zuhdi, Masyfuk. Studi Islam, vol. 3. Jakarta: Rajawali Press, 1988. 2. Referensi Jurnal Terakreditasi, Tesis dan Disertasi: Faiqoh. “Pengajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Roudlotul ‘Ulum Cidahu Pandeglang” dalam jurnal MIMBAR, Vol. 28, No. 2 (Desember, 2012), hlm. 219-227 Haningsih, Sri, “Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia” dalam el-Tarbawi, Jurnal Pendidikan Islam edisi Vol. 1, No. 1, 2008. Hasan. Muhammad, “Inovasi Dan Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren” dalam Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman Vol. 23 No. 2, Desember 2015: Kholis, Nor. “Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Bagi Anak Usia 7-12 Tahun (Studi Tentang Program Akselerasi baca kitab kuning di Maktab Nubdzatul Bayan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Maktuba) Panaan Palengaan Pamekasan)”. Tesis Program Magister Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2013. Muqoyyidin, Andik Wahyun. “Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara” dalam Ibda’: Jurnal Kebudayaan Islam Vol. 12, No. 2, Juli - Desember 2014. Raihani, dkk, “Delivering Islamic Studies And Teaching Diversity In Southern Thai Islamic Schools” dalam jurnal Al Jami’ah vol. 54. No.1, 2016M/1437H Rakhmawati, Rani,“Syawir Pesantren Sebagai Metode Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo- Jawa Timur” dalam AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016. SA, Nurul Huda. “Tradisi Menulis Populer di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Yogyakarta” dalam Jurnal Islam-Indonesia. Vol. 01, No 01, 2009. Supandi, “Implementasi Program Akselerasi Pembelajaran Kitab Kuning Bagi Anak Usia 7-12 Tahun” (Studi Komparatif Maktab Nubdzatul Bayan Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan dan Maktab Nubdzatul Bayan al- Majidiyah Palduding Plakpak Pegantenan Pamekasan).Tesis Pascasrjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012 Zuhriy, M. Syaifuddien, “Budaya Pesantren Dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf” dalam jurnal: Walisongo, Volume 19, Nomor 2, November 2011. Daftar Riwayat Hidup A. IDENTITAS DIRI Nama : Dr. MOHAMMAD THOHA, M. Pd.I NIP : 197605062006041002 Alamat Rumah/HP. : Dsn Berjateh laok Bungbaruh Kadur Pamekasan/08175023787 Pangkat/Golongan :Pembina/Iva Bidang Keahlian :Manajemen Pendidikan Islam Unit Kerja :Prodi MPI IAIN Madura No HP/email :08175023787/thohasumberjati@gmail.co m B. RIWAYAT PENDIDIKAN Karya Ilmiah / Penelitian/ Buku/Modul 1. S1 IAIN Sunan Ampel Surabaya lulus tahun 2001 2. S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya Lulus tahun 2004 3. S3 UIN Sunan Ampel Surabaya Lulus tahun 2015 1. Manajemen Peningkatan Mutu Ketenagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Madrasah Aliyah Negeri Pamekasan. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, ISSN 2502-9223: E-ISSN 2503-4383,Vol. 02 No 1 Juli2017 2. Aktualisasi Nilai-Nilai Kecerdasan Emosional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi (Buku ISBN), Yogyakarta: Duta Media, 2016) 3. Manajemen Pendidikan Islam: Konseptual dan Operasional (Buku ISBN), Surabaya: Radja, 2016. 4. Perilaku Vandalisme Siswa di Lembaga Pendidikan Islam, Jurnal Tadris Volume 9 Nomor 2 Desember 2014. 5. Politik Dalam Peta Kajian Islam, Jurnal Kasyaf el-Fikr, Vol 1 No.1 Juni 2014 6. Libralismen Dalam Wacana Keislaman (Kajian Hukum, Politik, dan Pendidikan, Jurnal Urwatul Wutsqo, Vol. 3 No. 1 Maret 2014 7. Upaya Menekan Perilaku Fandalisme Siswa di Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus di M. Ts.N. Kadur) penelitian Individu, DIPA 2014 STAIN Pamekasan 8. Ulama Sebagai Institusi Elit Agama: Studi Tentang Gelar, Penghasilan dan Kedudukan Sosial Ulama Pada Masa Pertumbuhan dan Kejayaan Islam Serta Kasus Di Madura. Jurna Empirisma Vol. 23 No 1 Januari 2014. 9. Paradigma Baru Fiqh Perempuan: Studi Analisis Gender Mainstream Omid Safi dalam Agenda Muslim Progressive. Jurna al-Ihkam Vol.8 No. 2 Desember 2013. 10. HORIZON PENDIDIKAN ISLAM (Buku). Surabaya: Pena Salsabila 2013. 11. Politik Pendidikan Islam (Potret Sejarah Periode Klasik Sampai Abad Pertengahan) Jurnal Tadris Vol 8 No 1 Juni 2013 ISSN 1907-672X 12. Standar Kompetensi Madrasah Mu’adalah Pondok Pesantren Al- Hamidy Palengaan Pamekasan, Penelitian DIPA STAIN Pamekasan tahun 2013 13. Orientasi Santri dalam Menempuh Pendidikan Pesantren di Pamekasan. Jurnal NUANSA. Vol. 10 No 01 Januar- Juni 2013. ISSN 1907-7211 14. Kontribusi Islam Pada Sains dan Teknologi jurnal Urwatul Wutsqo, vol 1 No 2 September 2012. hal. 23-39 ISSN:2252-6099 15. Kesetaraan Laki-laki dan perempun dalam Bidang Politik Jurnal: Edu- Islamika, Vol 4. No 2 September 2012: 16. Peran Pesantren Sebagai Agen Sumber Daya Manusia Profesional Berkualitas, Jurnal ‘anil Islam, Vol. 5 No 1 Juni 2012: 17. Oreintasi Santri dalam menempuh Pendidikan Pesantren di Pamekasan, Penelitian DIPA STAIN Pamekasan tahun 2012 18. Pembelajaran Bahasa Arab dengan Pendekatan Manajemen Berbsis Sekolah, Jurnal OKARA, vol I Tahun VII Mei 2012 19. قيمعت يف ةييبرعلا ةغللا دعاوق ةئافك ةيمها ةينيدلا مولعلاJurnal OKARA, vol II Tahun VI Mei 2011: 20. Tawaran Konsep Manajemen Kesiswaan dalam Pendidikan Islam (buku ISBN) Surabaya, CV Lima-lima, 2010 21. Sejarah Pendidikan Islam ISBN, 2009 22. Dimensi Kemanusiaan dalam Pendidikan Islam (Persfektif al-Qur'an) ISSN : Dimensi Kemanusiaan dalam Pendidikan Islam (Persfektif al-Qur'an) ISSN : 1907-672X, Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 5 No.1 2008 23. Menyoal Kurikulum Pendidikan Kita: Telaah atas Gagalnya Misi Pendidikan sebagai Pusat Pengembangan Kemampuan Nilai, Dan Etika, al- Khairat:Juranal Pendidikan dan Studi Keislaman, Vol 1 No 1 April 2008 24. Islam Bicara tentang Gender: Telaah Atas Kesetaran Kaum Perempuan Dalam Hak Politik Dan Pendidikan, al- Khairat:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Vol 3 No 3 Pebruari 2010 25. Perkembangan Kebijakan Pendidikan: Studi Tentang Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2 No.1 2007 26. Pemetaan Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Pamekasan 2006 27. Memahami Makna “Kebebasan” dalam Pendidikan, (Nizamia: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, Vol 6 No 1, 2003 28. Dll 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143