Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam Vol, 3 NoEnd Match. 2, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022, hlmEnd Match. 69-82 Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. DOI: 10End Match.1905/Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. ec.v1i1.1808 ISSN 2503-3417 (online) ISSN 2548-4311 (cetakEnd Match) ANALISIS KEPERCAYAAN DIRI PADA KORBAN BULLYING Moh. Anang Zulqurnain1*, Mohammad Thoha2 1,2 Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia *mohanangzulqurnain@gmail.com Abstract Keywords: Self Confidence, Bullying, Student Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Bullying,, Siswa Begin Match to source 3 in source list: http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/educons/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/atomThis research is motivated by the many acts of bullying among teenagers or students, this is due to the lack of teacher supervision of students against bullying so that it will have an impact on students' self-confidence. The purpose of this study was to determine the self-confidence of students who were victims of bullying at SMP Al-Hakim Sampang. Based on this, there are three research focuses that become the reference for this research study, namely: first, what is the description of bullying behavior at Al Hakim Sampang Junior High School? Second, how is the impact of bullying behavior on students' self-confidence at SMP Al Hakim Sampang? Third, have you tried to increase students' self-confidence due to bullying behavior at SMP Al Hakim Sampang?. This study uses qualitative research methods, data collection procedures used by researchers including interviews, observation, documentation. Meanwhile, the data analysis includes data reduction, data presentation, and conclusions. Then in the process of checking the validity of the research data through extended participation, persistence in the observation process, and finally through triangulation. The results of this study indicate that: First, the description of the bullying behavior of class VIII students, namely starting from continuous taunts, causing perpetrators of violence or physical bullying. The results of the questionnaire showed physical bullying behavior of 80 with a percentage of 54% more than other bullying behaviors, then verbal bullying with a score of 43 with a percentage of 29% being the second most bullying behavior, then rational bullying with a score of 16 percentages of 11%, in the last order electronic bullying/ cyber bullying with a score of 9 percentage 6%. Second, the impact of bullying behavior on students' self-confidence. The impact on children's self-confidence varies, such as children who like to be alone, are not enthusiastic about learning, are less active in class, never join other friends, often do not go to school and some even want to quit school. Third, the teacher's efforts to increase students' self-confidence due to bullying behavior at Al Hakim Sampang Junior High School, namely if someone commits bullying behavior, the teacher immediately calls the perpetrator or victim of bullying to handle it, for the victim is given motivation so that his confidence returns again and for the perpetrator is given a reprimand and given punishment according to the violation, so that bullying behavior does not happen againEnd Match. Abstrak Begin Match to source 4 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tindakan bullying dikalangan remaja atau siswa, hal ini disebabkan kurangnya pengawasan guru terhadap siswa terhadap bullying sehingga hal tersebut akan berdampak pada kepercayaan diri siswa. Tujuan dari peneliti ini adalah untuk mengetahui kepercayaan diri pada siswa korban bullying di SMP Al- Hakim Sampang. Berdasarkan hal tersebut, ada tiga fokus peneliti yang menjadi acuan kajian peneliti ini, yaitu: pertama, bagaimana gambaran perilaku bullying di SMP Al Hakim Sampang? Kedua, bagaimana dampak perilaku bullying terhadap kepercayaan diri siswa di SMP Al Hakim Sampang? Ketiga, apakah bapak/ibu guru sudah berupaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa akibat perilaku bullying di SMP Al Hakim Sampang?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dantaranya wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data meliputi reduksi data penyajian data, dan kesimpulan. Kemudian dalam proses pengecekan keabsahan data hasil penelitan melalui perpajang keikutsertaan, ketekunan dalam proses pengamatan, dan yang terakhir melalui triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Gambaran perilaku bullying siswa kelas VIII yaitu berawal dari saling ejek-ejekan yang berkelanjutan sehingga menimbulkan pelaku kekerasan atau bullying fisik. Hasil angket menunjukkan perilaku bullying fisik 80 dengan presentase 54% lebih banyak dari perilaku bullying lainnya, kemudian bullying verbal dengan skor 43 dengan presentase 29% menjadi perilaku bullying terbanyak yang kedua, kemudian bullying rasional dengan skor 16 presentase 11%, diurutan terakhir bullying elektronik/cyber bullying dengan skor 9 presentase 6%. Kedua, Dampak perilaku bullying terhadap kepercayaan diri siswa. Dampak yang terjadi pada kepercayaan diri anak bermacam-macam, seperti anak suka menyendiri, tidak semangat untuk belajar, kurang aktif di dalam kelas, tidak pernah bergabung dengan teman lainnya, sering tidak masuk sekolah bahkan ada yang ingin berhenti sekolah. Ketiga, upaya guru untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa akibat perilaku bullying di SMP Al Hakim Sampang yaitu jika ada yang melakukan perilaku bullying guru langsung memanggil pelaku maupun korban bullying untuk menanganinya, bagi korban dikasih motivasi agar kepercayaan dirinya kembali kembali lagi dan untuk pelaku dikasih teguran dan diberi hukuman sesuai dengan pelanggarannya, agar perilaku bullying tidak sering terjadi lagiEnd Match. ©Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. Edu Consilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia PENDAHULUANEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfPendidikan sesuatu yang sangat penting bagi aktivitas manusia dan aktifitas sehari- hari, apalagi anak muda indonesia saat ini cukup berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menjelang perkembangan zaman. Di dalam peraturan Hukum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Pasal 1) tujuannya pengetahuan adalah suatu usaha untuk mewujudkan suasana yang baru untuk berlatih dan berproses agar semua siswa bisa bersungguh-sungguh dalam menumbuhkan kemampuan beliau agar mempunyai kemampuan kejiwaan dalam beragama, menghadapi hawa nafsu, memiliki jati diri, kepintaran, akhlakul karimah, kelebihan pada dirinya, serta bermasyarakat, dan yang terakhir berbangsa dan bernegara. Pendidikan sangat penting bagi setiap orang dalam mengoptimalkan potensi dirinya serta menambah wawasan diri yang nantinya akan berguna dikehidupan masa depannya. Sekolah adalah tempat pendidikan yang dibuat secara terstruktur dan istimewa agar bisa memberikan pendidikan yang baik kepada semua siswa atau murid yang ada dalam penjagaan para pengajar atau guru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu mempertaruhkan kepercayaan untuk menambah pengetahuan kepada siswa. Di dalam pengetahuanEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfmasyarakat guru adalah seoseorang yang melakukan pendidikan di tempat- tempat khusus, tidak perlu di yayasan pendidikan resmi, bisa di langgar, penginapan, dan lain-lain. MenurutEnd Match Jelita (2021) Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfGuru adalah seseorang yang sangat berkewajiban untuk pengetahuan siswa, maupun cara sendiri ataupun semua, dalam sekolah atau di luar sekolahEnd Match. Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfGuru memungkinkan menjadikan siswa untuk terus berkembang dan memiiki pengetahuan yang luas, terutama untuk mengembangkan percaya diri murid di pembelajaran. percaya diri murid akan muncul jika guru memberikan stimulus yang baik kepada siswanya dengan cara menerapkan sistem pembelajaran yang baik, seperti memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berpendapat atau memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengungkapkan pembelajaran yang dihasilkan sehingga kepercayaan diri tersebut akan muncul dalam diri siswa. Percaya diri adalah yakin bahwa semua orang mampu menangani suatu kesulitan melalui suasana yang baik dan cerdik dalam melakukan sesuatu yang mengenakkan bagi semua orang. Percaya diri sesuatu yang didapatkan dari liku-liku kehidupan. Percaya diri adalah suatu bidang tingkah laku yang berbentuk kayakinan terhadap keahlian dirinya sehingga tidak dapat dipengaruh oleh orang-orang, mampu berbuat sesuai kemauan, bahagia, memiliki percaya diri yang tinggi, cukup pengertian dan bertangguang jawab. Percaya diri ada hubungan dengan keahlian seseorang untuk melaksanakan dengan lebih baik. pandangan semacam ini mewujudkan seseorang jarang menjadikan seseorang yang memilikiEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfpercaya diri yang jelas. Bagaimana pula orang memiliki kemampuan yang seadanya menurut beberapa masalah yang ingin dikerjakan dengan bagus dan beberapa keahlian yang dimilikiEnd Match. Aristoany (2016) berpendat bahwa Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfpercaya diri adalah perbuatan yang bisa memperoleh bukti kebenaran, agar bisa meningkatkan kemampuan sendiri. Lebih berpendapat yang baik dan mimiliki kebebasan dan memiliki kemampuan diri agar bisa melakukan segalanya yang kita inginkan. DanEnd Match Sa’idah, dkk (2021) Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfmengatakan bahwa percaya diri memiliki khas kepribadian tersendiri yang menyimpan makna kepercayaan terhadap keahliannya sendiri. masalah tersebut setara dengan usul afiatin dengan andayani, yakni menjelaskan bahwa percaya diri ialah niat kebribadian seseorang yang memiliki kepercayaan tentang kekebalan, keterampilan dan kekuatan yang dimiliki. Percaya diri ialah seseorang yang memiliki kelakuan moral dalam menilai dirinya ataupun orang di dekatnya agar orang itu mempunyai rasa yakin terhadap keahlian sendiri agar dapat mengerjakan sesuatu yang sesuai terhadap kemapuannya. Memiliki percaya diri yang sangat lebih. Bukan sifat yang bagus. Biasanya orang tersebut kurang berhati-hati dalam mengerjakan suatu benda dan akan berbuat sesuka hatinya. Hal tersebut menjadikan tingkah laku yang menyababkan kericuhan dengan orang lain. Orang yang memiliki percaya diri yang tinggi akan mampu bergaul secara elok dan baik. Memiliki keterbuakaan yang cukup baik, bersikap positif/percaya dengan orang lain dan tidak mudah terdorong oleh orang lain dalam berbuat serta mampu menentukan keputusanEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfyang pasti dalam hidupnya. seseorang yang memiliki percaya diri yang cukup tinggi kelihatan tambah adem, kagak mempunyai pemikiran penakut dan sanggup menujukkan percaya dirinya sewaktu-waktu dibutuhkan. Kepercayaan diri siswa timbul karena terpengaruhi dari beberapa faktor, yaitu baik di dalam diri seseorang maupun di luar diri seseorang. Faktor di dalam diri seseorang seperti motivasi seseorang dan keinginan yang tinggi sehingga rasa kepercayaan dirinya timbul, namun sebaliknya kepercayaan diri siswa tidak muncul dikarenakan kurangnya motivasi dan keinginan siswa, mungkin dikarenakan akibat dari lingkungan seperti dibully oleh teman kelasnya, guru pelajaran yang kurang memperhatikan siswa nya dan sistem pembelajaran yang diterapkan kurang cocok kepada siswanya serta sikap yang ditampakkan oleh guru tidak seharusnya. Sehingga kepercayaan diri siswa tersebut tidak akan muncul. Tidak munculnya kepercayaan diri siswa kebanyakan diakibatkan oleh teman sekolanya yang sering membully. Bullying merupakan perilaku yang tidak diinginkan, dimana di dalamnya terdapat perilaku atau tindakan menyakiti seseorang baik dalam bentuk fisik maupun psikologis, yang menyeret-nyeret kekurangan atau kelemahan kekuasaan antara si pembully dan yang dibully. Bullying disini merupakan perbuatan yang tidak baik karena pada akhirnya yang dibully akan merasakan trauma. Dalam kamus bahasa indonesia, secara etimologi (cabang ilmu) kata bully berarti perundungan atau menjadi penggangu orang yang lemah. Nama lain bullying dalam bahasa indonesia bisa menggunakan kata menyakat (penggangguEnd Match, Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfpengusik) berarti Penyakat yaitu menganggu, mengusik, dan mengekang orang lain. Sedangkan secara istilah menurut Tantum bullying adalahEnd Match “the willful, conscious desire hurt another and put him/her under srtess” (Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfkeinginan yang disengaja dan disadari untuk menyakiti seseorang dan menempatkannya dibawah tekanan). Setelah itu Olweus juga menerangkan kejadian yang serupa bahwa perilaku bullying adalah perilaku yang tidak baik yang mengakibatkan seseorang tidak nyaman dan biasanya terjadi berulang kali. Repeated during successiveencounters. Sementara itu Roland juga memberikan keterangan tentang perilaku bullying sebagai berikut: “paksaan yang berlangsung lama, baik secara fisik maupun secara mental, yang dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan yang difokuskan kepada seseorang yang tidak bisa membela diri). Jadi, kesimpulannya bahwa perilaku bullying pada dasarnya adalah perilaku yang negatif. Biasanya, dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan yang dapat merugikan orang lain. PernyataanEnd Match di atas Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfsesuai dengan Ayat Al-Qur’an surah Ali-Imran Ayat 139, dimana Allah SWT bersabda: نَيْنِمِؤْمُ مْتُنْكُ نْ إِ نْ وْلَعَ لَأاْ مُتُنْأَ وَ اونُ زَحْتَ لَاوَ اونُهِتَ لَا وَ Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139End Match). Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfBerdasarkan ayat tersebut, sebagai manusia khususnya sebagai seorang mukmin dapat memperkuat iman kita kepada Allah SWT dan percaya bahwa kita adalah makhluk yang diciptakan-Nya yang memiliki kelebihan yang lebih tingi daripada makhluk hidup lainnya. Oleh sebab itu, jika kalian di bully oleh seseorang atau teman kalian jaganlah bersikap lemah terhadap apa yang kalian rasakan, jadikan kesabaran dan iman sebagai pertahanan diri. Perilaku bullying merupakan perilaku yang tidak baik dan tidak benar, secara sosial tidak bisa dibenarkan. Kadang hal yang kecil pun kalau dilakukan secara berkali-kali pada akhirnya dapat mengakibatkan dampak serius dan fatal. Dan Olweus kemudian mengenali dua bentuk bullying, yaitu perilaku secara langsung (Direct bullying), contohnya diserang secara fisik dan perilaku tidak langsung (Indirect bullying), contohnya sindirian secara lembut. Underwood, Galen, dan paquette di tahun 2001 menyampaikan tentang istilah Sosial Aggression untuk menyakiti seseorang secara tidak sengaja. Contoh bullying itu berdampak kepada seseorang hingga orang itu ingin melakukan bunh diri. Namun, tidak semua masalah tentang bullying mengakibatkan menutup riwayat, akan tetapi mengakibatkan seseorang kekurangan percaya dirinya. Beberapa contoh masalah bullying yang akan dijelaskan kali ini tentang analisis kepercayaan diri pada korban bullying. Kurang lebih masalah bullying ini bermula dari aktivitas setiap hari kita sendiri. Menurut Gabriel Ikeu Stefani, Keke, anak ini sering di bully oleh temannya sejak SD. Keke sering di olok-olok oleh teman-temannya karena keke mempunyai rambut yang kriting, sangat berbedaEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfdengan teman-temannya. Akibatnya karena sering di bully oleh teman-temannya keke kehilangan percaya dirinya. Setelah tumbuh besarEnd Match Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfkeke menjadi anak yang kurang percaya diri. Sehingga dia memutuskan untuk memakai hijab untuk menutupi rambut kritingnya. Keke jarang membuka kerudungnya karena khawatir dibully sama teman-temannya karena mimiliki rambut yang kriting. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanaya bullying dapat menimbulkan beberapa dampak salah satunya dampak terhadap psikologis seseorang. Oleh karena itu, dampak yang dirasakan oleh sasaran bullying ialah bermacam gangguan seperti hilangnya keselamatan psikologi sehingga membuat seseorang cemas, ketakutan, minder, serta kagak berguna. Kebiasaan bermasyarakat yang kurang baik atau tidak baik satu-satunya adalah korban tidak berani masuk sekolah dan ada juga yang ingin berhenti sekolah, sering menyendiri, tidak mudah bergaul, bahkan ada yang ingin mengakhiri riwayatnya. Selain dari itu ada juga yang sampai mengaruhi ke prestasi belajarnya, perilaku bullying sangat menggangu konsentrasi belajarnya sampai juga mempengaruhi prestasi belajarnya. Dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP Al-Hakim Desa Karang Nangger Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, diketehui bahwa terdapat perilaku bullying atau ancaman di sekolah yang dilakukan oleh beberapa siswa terhadap siswa lain. Perilaku bullying yang terjadi bermula dari saling ejekEnd MatchBegin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfantar siswa, Permasalahan yang dialami berkenaan dengan kepercayaan diri pada korban bullying. Salah satu siswa mengungkapkan bahwa ia sering di bully oleh teman kelasnya dengan cara di olok-olok dengan menjelekkan nama orang tuanya dengan perkataan yang tidak baik dan kasar. Pada akhirnya ia merasa kesal kepada beberapa temannya yang membully-nya. Namun anak itu tidak bisa melawan dan hanya bisa menangis dan memilih untuk memendam rasa kesalnya terhadap ejekan dari temannya. karena teman kelas yang membully-Nya bukan hanya satu atau dua orang melainkan lebih dari dua orang. oleh karena itu, ia tidak berani mengejek balik karena takut terhadap teman-temannya dengan alasan takut nanti malah menjadi besar masalahnya. Dampak yang terjadi pada siswa akibat perilaku bullying biasanya anak sering menyendiri, pendiam, tidak pernah bergabung dengan siswa lain terkadang sering tidak masuk sekolah. Upaya guru disini untuk meningkatkan percaya diri siswa terhadap perilaku bullying, biasanya guru memanggil korban dan pelaku ke ruang guru. Biasanya bagi korban diberikan motivasi agar rasa percaya dirinya tetap tumbuh dan tidak memiliki rasa yang trauma, bagi pelaku biasanya diberikan hukuman seperti disuruh membersihkan kelas atau area sekolah dan diberi pemahaman etika yang baik agar tidak mengulangi lagi. Berdasarkan peryataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil dan mengangkat judul “Analisis Kepercayaan Diri Pada Siswa Korban Bullying di SMP Al Hakim Desa Karang Nangger Kecamatan Omben Kabupaten SampangEnd Match. METODE Pada Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfpenelitianEnd Match ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian dalam penelitian kualitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi, sehingga fenomena tersebut menjadi pusat terhadap penelitian tersebut. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan sekunder. Data primer berupa data Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfhasil wawancaraEnd Match dari Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfkepala sekolah, guru BK danEnd Match siswa mengenai korban Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfperilaku bullyingEnd Match. Sedangkan data sekunder berupa data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik seperti catatan siswa, dan berupa buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan motivasi perilaku bullying. Adapun jenis observasi adalah proses keterlibatan penelitian dalam situasi sosial melalui indra manusia, tentu saja indra yang terlibat bukan hanya indra penglihatan saja, tetapi indra lainnya dapat dilibatkan seperti indra pendengaran, indra perasa, dan lain sebagainya. Yang dirasakan langsung oleh peneliti. Terdapat dua jenis informasi yaitu observasi berperan serta dan tidak berperan serta. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur (Indept Interview). Wawancara semi terstruktur adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab serta tatap muka antara pewawancara dan orang yang di wawancarai tanpa menggunakan pedoman wawancara, jadi peneliti lebih bebas bertanya terhadap informan tentang permasalahan yang di alami. Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. Dalam penelitian iniEnd Match, kuesioner Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. atauEnd Match angket Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. yang digunakan oleh penelitiEnd Match yaitu berisi tentang pernyataan-pernyataan yang nantinya akan dijawab oleh responden ini dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan informan secara terbuka. Peneliti mengambil dokumentasi terhadap data-data dan pelaksanaan dengan objek penelitian yang ditemukan di lapangan. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, kuesioner (Angket), dan dokumentasi. Pengumpulan data tidak dapat dikumpulkan hanya waktu yang cepat, melainkan dilakukan dengan waktu yang lama dan Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri dilakukan berulang-ulang agar memperoleh suatu data yang valid atau dipercayai kebenarannya. Reduksi data bererti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal yang penting, mencari tema dan polanya. Setelah selesai melakukan reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dengan mensaji data (mendisplay data) maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan-rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi bersifat sementara dan dapat berkembang sesuai dengan kegiatan penelitian. Adapun langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. HASIL Berdasarkan hasil penelitian Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfyang dilakukan oleh peneliti di SMP Al HakimEnd Match Sampang Begin Match to source 1 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/6/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB I_BKPI.pdfDesa Karang Nangger Kecamatan Omben Kabupaten SampangEnd Match, untuk fokus penelitian pertama yaitu; Perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa di SMP Al Hakim Sampang berawal dari saling Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfejek-ejekan yang tidak baik contohnya siswa memberi nama panggilan lain karena anaknya kecil dan dekil kemudian berlanjut ketindakan kekerasan atau bullying fisik seperti mendorong, menendang, mencubit dan memukulEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfHasil wawancara diatas juga diperkuat oleh pengamatan observasi peneliti saat peneliti melakukan penyebaran angket, Terlihat beberapa siswa sedang melakukan bullying kepada salah satu siswa, bullying yang dilakukan berupa ejekan atau panggilan nama yang tidak sesuai dengan nama siswa tersebut, panggilan yang diucapkan oleh beberapa siswa tidak baik dan kasar. Peristiwa itu terjadi di kelas pada saat peneliti saat peneliti sedang menyebarkan angket. Bullying yang dilakukan oleh beberapa siswa dikategorikan bullying verbal karena tindakan yang dilakukan oleh beberapa siswaEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdftersebut berupa kata-kata kasar yang diucapkan berulang-ulang kali kepada salah satu siswaEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfSelain melakukan wawancara dan observasi, untuk mengetahui secara menyeluruh gambaran perilaku bullying yang kerap dialami oleh murid kelasEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfVIII SMP Al-Hakim Sampang, peneliti menyebarkan angket kepada 16 siswa kelas VIII untuk mengetahui perilaku bullying apa yang sering atau pernah terjadi disekolah. Penyebaran angket dilakukan oleh peneliti pada hari sabtu tanggal 26 februari 2022. Setelah penyebaran dilakukan peneliti kemudian menjumlah perolehan atau hasil dari angket tersebut. Berikut grafik hasil perolehan angket perilaku bullying siswa kelas VIII SMP Al-Hakim Sampang. Diagram Angket Perilaku BullyingEnd Match 11% 6% 29% Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdf54% Fisik Verbal Rasional CyberEnd Match Gambar 1. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfDiagramEnd Match angket perilaku bullying Sumber diagram di atas Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfmerupakan hasil perhitungan angket bullying yang diberikan kepada 16 siswa. Hasil angket menunjukkan bahwa perilaku bullying yang kerap dialami oleh peserta didik yaitu bullying fisik dengan skor 80 dengan presentase 54%, kemudian bullying verbal dengan skor 43 dengan presentase 29%, bullying rasional mendapatkan skor 16 dengan presentase 11% dan bullying elektronik/cyber bullying dengan skor 9 dengan presentase 6End Match%. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfPeneliti menemukan perilaku bullying yang sering terjadi di SMP Al Hakim Sampang berupa ejek-ejekan atau menyebutkan mana paggilan yang tidak baik bullying verbal dan sampai ada ketindakan kekerasan atau bullying fisik. Dari penyebaran angket yang dilakukan oleh peneliti Perilaku bullying yang di alami oleh siswa menunjukkan bullying fisik 54%, bullying verbal 29%, bullying rasional 11% dan bullying elektronik/cyber bullying 6End Match%. Untuk fokus penelitian kedua yaitu; Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfDampak yang terjadi pada kepercayaan diri anak akibat perilaku bullying yaitu bermacam-macam, seperti suka menyendiri, tidak semangat untuk belajar, tidak mau ketika di suruh maju ke depan pada saat pelajaran, tidak pernah bergabung dengan teman lainnya, sering tidak masuk sekolah, bahkan ingin berhenti sekolah. HasilEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfwawancara diatas juga diperkuat oleh pengamatan observasi peneliti, terdapat beberapa siswa yang cenderung pemalu ketika berbicara terhadap orang baru/asing, dan juga cenderung menyendiri atau mengasingkan diri terhadap teman-temannya mereka mungkin karena fisik mereka yang kurang baik atau kurang percaya diri terhadap fisiknyaEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfSehingga mereka cenderung tidak ingin berteman atau bergaul karena takut dibully. Peristiwa itu terjadi pada saat jam istirahat berlangsung. Peneliti menemukan dampak perilaku bullying terhadap kepercayaan diri siswa yang terjadi di SMP Al Hakim Sampang beberapa siswa memiliki kepercayaan diri yang rendah. Pada saat peneliti wawancara kepada kepala sekolah, guru BK dan beberapa siswa, beberapa siswa disana sering tidak mau maju ketika disuru maju ke depan sama guru, sering menyendiri terkadang sering tidak masuk sekolah, bahkan ada yang mau berhenti sekolahEnd Match. Sedangkan Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfuntukEnd Match fokus penelitian ketiga yaitu; upaya guru BK disana biasanya jika ada anak yang melakukan bullying Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfsaya panggil satu persatu ke ruang guru, untuk korban saya kasih motivasi agar kepercayaan dirinya kembali lagi dan untuk pelaku saya kasih teguran dengan membuat pernyataan di dalam buku dan juga diberi sansi sesuai dengan pelanggarannya, sansinya seperti menyapu kelas agar tidak mengulanginya lagiEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfHasil wawancara diatas juga diperkuat oleh pengamatan observasi peneliti, guru disana tidak pernah menbeda-bedakan siswa yang satu dengan yang lain. ketika ada perilaku bullying guru disana sering menegur siswa ketika ada siswa yang sering dibully sama teman- temannya. Peristiwa ini terjadi pada saat peneliti melakukan wawanacara. Pada saat itu ada seorang siswa yang saling ejek mengejek satu sama lain terus seorang guru langsung menegurnya. Berdasarkan hasil paparan wawancara tersebut penelitian menemukan ketika ada perilaku bullying guru disana langsung memanggil pelaku maupun korban bullying dan langsung ditangani pada saat kejadian itu agar perilaku bullying tidak terjadi terus-menerus. Bagi pelaku biasanya diberi pemahaman etika yang baik, dan bagi korban biasanya diberi pemahan dan motivasi agar sikap percaya dirinya tetap tumbuh dan agar tidak memiliki rasa takut. Dan guru disana tidak pernah membeda-bedakan siswa yang satu dengan yang lainEnd Match. PEMBAHASAN Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfSalah satu awal permasalahan di lingkungan pendidikan, yaitu adanya tindakan yang sepele seperti anak remaja yang saling ejek-mengejek, memukul, mendorong, dan mengecam. Siswa yang sering mengejek temannya biasanya siswa yang mempunyai kesulitan dalam membangun pernamanan yang baik, tidak bisa menjaga emosinya, mempunyai masalah perilaku dan prestasi akademik yang kurang baik. Berhubungan dengan hal yang diatas, perilaku seorang remaja yang sering digunakan dalam membully temannya adalah teman yang lebih lemah. Perilaku tersebut dikenal dengan kata bullying. Kata bullying adalah perilaku yang kasar yang sering di lakukan berkali-kali oleh seorang atau sekumpulan siswa yang memiliki kuasa terhadap siswa lain yang lebih lemah, yang mudah dihina dan tidak bisa untuk membela dirinya, dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Bullying merupakan penghalang bagi seorang anak untuk mengeksperikan diri. Perilaku bullying tidak bisa memberikan rasa aman dan nyaman terhadap siswa, perilaku bullying hanya membuat anak takut terancam, rendah diri dan tak ada nilainya, sulit berkonsentrasi pada saat bbelajar, sulit bersosialisai dengan lingkungannya, tidak mau sekolah, sulit bersosialisasi dan menjadi seseorang yang tidak memiliki percaya diri, sulit untuk berfikir hingga prestasi akademiknya menurunEnd Match. Adapun Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfjenis-jenis bullying yaitu bullying fisik, bullying verbal, bullying relasional dan bullying elektronik/cyber bullying. Bullying fisik, yaitu bullying yang menggunakan kekerasan fisik merupakan jenis bullying yang paling nyata dan paling dikenal diantaraEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfbentuk-bentuk bullying lainnya, jenis bullying yang menggunakan kekerasan fisik diantaranya adalah pemukulan, pencekikan, penyikutan, peninjuan, penggigitan , penendangan, pencakaran, pemitingan, serta meludahi anak yang di tindas hingga keposisi yang tidak mengenakkanEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfBullying verbal, merupakan bullying yang berbentuk ancaman yang paling sering terjadi, baik oleh siswa maupun siswi. Kekerasan verbal sering terjadi karena dapat di bisikkan di depan orangnya langsung, tanpa diketahui oleh orang lainEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfBullying relasional, merupakan jenis bullying yang paling susah terdeteksi dari luar. penindasan relasional adalah memperlemah harga diri korban dengan penindasan secara berkala dengan mengabaikan, mengecualikan, mengucilkan dan menghindari korban adalah suatu tindakan menyingkirkanEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfBullying elektronik/Cyber bullying, adalah bentuk bullying yang masih baru karena dengan perkembangan zaman, teknologi juga berkembang, seperti internet dan perkembangan media sosial. Yang artinya adalah korban bullying secara terus menerus mendapatkan pesan negatif melalui, sms, whatsaap, instagram, pesan dari internet, komentar menyakitkan disosial media dan lain sebagainyaEnd Match. Begin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfHasil penelitian tersebut mengenai dampak bullying sama dengan pendapatnya Wiyani, yaitu dampak bullying adalah dampak yang mengalamiEnd MatchBegin Match to source 2 in source list: http://etheses.iainmadura.ac.id/2845/9/Moh. Anang Zulqurnain_18381091072_BAB IV_BKPI.pdfberbagai macam gangguan seperti kesejahteraan psikologis yang rendah di mana korban tersebut akan merasa tidak nyaman, takut, rendah diri, serta korban tersebut merasa tidak berharga di dalam hidupnya dimana korban akan merasa takut ke sekolah, tidak mau bergaul dengan temannya, prestasi akademiknya menurun karena korban tersebut mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajarnya, bahkan ada juga yang ingin bunuh diri dari pada harus menghadapi ketidaknyamanan yang berupa hinaan dan hukuman. dampak bullying yang dijelaskan diatas yaitu dampak bullying secara umum. Sedangkan perilaku bullying sendiri memiliki dampak pada kepercayaan dirinya sebagaimana petikan wawancara berikut iniEnd Match: “Anak yang sering dibully yaitu I dan RA dia kepercayaan diri yang rendah, ketika disuruh maju ke depan oleh gurunya ia sering tidak mau dikarenakan ia takut dibully oleh teman-temannya, dan tidak bersemangat dalam diskusi di kelas, pernah sesekali maju namun jawabannya salah dan di tertawakan oleh teman-temannya, sehingga ia tidak mau maju di depan kelasnya lagi. Namun pada hasil penelitian yang dilakukan peneliti ada beberapa siswa yang sedang menerima perilaku bullying ringan memiliki kepercayaan diri yang cukup rendah, hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu siswa tersebut kurang bisa mengutarakan perasaannya, salain itu perilaku bullying bukan hanya di lingkungan sekolah saja tapi di luar lingkungan sekolah serta memiliki masa lalu yang kurang baik. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Afiatin dan Marataniah terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yang sehat yaitu adanya keterbukaan, keyakinan, aman dan memiliki kesempatan untuk mengutarakan ide-ide serta perasaannya, dan lingkungan sehari-hari dan masyarakat yang kurang sehat yaitu lingkungan dengan yang terlalu banyak tuntutan, kurang menghargai pendapat orang lain serta tidak memiliki kesempatan untuk mengutarakan ide-ide serta perasaannya. Pada hasil penelitian yang dilakukan peneliti percaya diri pada remaja yang sedang menerima perilaku bullying berat yaitu dapat dilihat dari contoh siswa yang memiliki percaya diri yang rendah, hal ini sering terjadi karena siswa tersebut sering mendapatkan perilaku bullying dari teman-temannya dan belum bisa mengutarakan rasa yang sedang mereka rasakan. Hal tersebut sama dengan pendapat Sejiwa bahwa korban bullying korban bullying yang sering dibully korban tersebut lebih bersikap pendiam, karena korban berfikir jika melaporkan pada guru, guru akan memanggil dan masalahnya akan bertambah besar, setelah itu pelaku bullying akan kembali lagi menantang korban. Sehingga korban memiliki rasa percaya diri yang rendah. Upaya seorang guru BK dalam menangani tindakan Bullying, Novianti, menyampaikan tentang strategi penting yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku bullying adalah sebagai berikut: (1) mengawasi siswa dengan baik; (2) mempunyai komunikasi yang baik antara orang tua siswa dengan guru; (3) menciptakan suatu hubungan yang baik antara anggota masyarakat dengan sekolah untuk mendukung atau menambah kejelasan tentang perilaku yang menyebabkan kerusakan dan paksaan; (4) guru menyampaikan sesuatu yang baik dalam membimbing, ngelatih, ngebina, bermohon, dan bermacam bentuk penguatan lainnya. Jadi, menurut Simbolon menyampaikan bahwa guru BK bisa juga melakukan konseling individual dengan teknik mendekati korban bullying, kemudian memberikan motivasi kepada korban, agar percaya dirinya kembali lagi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian sesuai fokus disimpulkan sebagai berikut ini: a) Gambaran perilaku bullying siswa kelas VIII yaitu berawal dari saling ejek-ejekan yang berkelanjutan sehingga menimbulkan pelaku kekerasan atau bullying fisik. Hasil angket menunjukkan perilaku bullying fisik 80 dengan presentase 54% lebih banyak daeri perilaku bullying lainnya, kemudian bullying verbal dengan skor 43 dengan presentase 29% menjadi perilaku bullying terbanyak yang kedua, kemudian bullying rasional dengan skor 16 presentase 11%, diurutan terakhir bullying elektronik/cyber bullying dengan skor 9 presentase 6%. b) Dampak kepercayaan diri siswa akibat perilaku bullying. Dampak yang terjadi pada kepercayaan diri anak bermacam-macam, seperti anak suka menyendiri, tidak semangat untuk belajar, kurang aktif di dalam kelas, tidak pernah bergabung dengan teman lainnya, sering tidak masuk sekolah bahkan ada yang ingin berhenti sekolah. c) Upaya guru untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa akibat perilaku bullying di SMP Al Hakim Sampang yaitu jika ada yang melakukan perilaku bullying guru langsung memanggil pelaku maupun korban bullying untuk menanganinya, bagi korban diberi motivasi agar kepercayaan dirinya kembali kembali lagi dan untuk pelaku diberi teguran dan diberi hukuman sesuai dengan pelanggarannya, agar perilaku bullying tidak sering terjadi lagi. DAFTAR RUJUKAN Amri, A. S. (2017). Pengaruh Kepercayaan Diri Self Confidence Berbasis Kaderisasi Imm Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Biotek Vol 5. Amri, S. (2018). Pengaruh Kepercayaan Diri Self Confidence Berbasis Ekstrakurikuler Peamuka Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Reflesia Vol 3. Aristoani, R. (2016). Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Layanan Informasi Berbantuan Aodiovisual. Jurnal Konseling Gusjigang Vol 02. Azwar, W., & Yuli, P. S. (2017). Fenomena Bullying Siswa Siswa Studi Tentang Motif Perilaku Bullying Siswa di SMP Negeri 10 Paiman. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. Buna'i. (2006). Metode Penelitian Pendidikan . Pamekasan: STAIN Pamekasan Press. Bungin, M. B. (2007). Penelitian Kualitatif. Surabaya: Kencana. Danim, S. (2006). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Heriansyah. (2018). Guru Adalah Manager Sesungguhnya di Sekolah . Jurnal Managemen Pendidikan Islam Vol 1. Iwandika. (2020). Fenomena Prokrastinasi Akademik Siswa di Ma Al-Islamiyah 1 Blumbungan Larangan Pamekasan. Skripsi: Univesitas Iain Madura Pamekasan. Jelita, N. S. (2021). Dampak Bullying Terhadap Kepercayaan Diri Anak. Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 11. Kundre, R. (2018). Hubungan Bullying Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja di SMP Negeri 10 Manado. E-journal Keperawatan Vol 6. Kurnia, D. (n.d.). Perilaku Bullying Verbal Pada Peserta Didik Kelas IX SMP LKIA Pontianak. Skripsi: Universitas Fkip Untan Pontianak. Masdin. (2019). Fenomena Bullying Dalam Pendidikan. Jurnal Al-Ta"lib Vol 6. Moleong, L. J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, L. J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mubarok, M. H. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Kreativitas Pada Siswa Kelas VIII SMP 10 Malang . Skripsi: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Muliasari, N. A. (2019). Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak. Skripsi: Universitas Iain Ponorogo. Murbani, B. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja. Skripsi: Universitas Satana Dharma Yogyakarta. Prastowo, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Putri, S. O. (2017). Gambaran Perilaku Bullying Pada Mahasiswa UMN Alwashyah. Jurnal Edukasi Vol 3. Risnawati, S. R., & M, N. G. (2017). Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Sa'idah, I., Atmoko, A., & Muslihati, M. (2021). Aspirasi Karier Generasi Milenial. Edu Consilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, 2(1), 62-89. Sa'idah, I. (2019). Teori Dan Teknik Konseling. Pamekasan: IAIN Madura Press Stefani, G. I. (2020). Dinamika Perkembangan Kepercayaan Diri Korban Bullying. Skripsi: Universitas Satana Dharma Yogyakarta. Sucipto. (2012). Bullying Dan Upaya Meminimalisasikannya. Jurnal Psikopedagogia Vol 1. Sugiono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Thoha, M. (2015). Upaya Menekan Perilaku Fandalisme Siswa di Lembaga Pendidikan Islam. Nuansa Vol 12. Wiyani, N. A. (2014). Save Our Children From School Bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Yuliani, M. (2017). Dampak Perilaku Bullying Pada 2 Siswa. Skripsi: Universitas Satana Dharma Yogyakarta. Yuyarti. (2018). Mengatasi Bullying Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Kreatif 9. Zakiyah, E. Z. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying. Jurnal Penelitian & PPM Vol 4. Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 70 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End Match 71 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 2, September, 2022 Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 72 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 73 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 74 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 75 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 76 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 77 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End MatchBegin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 78 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, NoEnd Match. 2, September, Begin Match to source 5 in source list: Suharni, Suharni, Beny Dwi, Pratama, Diana Vidya Fakhriyani. 2022End Match 79 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 2, September, 2022 80 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 2, September, 2022 81 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 2, September, 2022 82 Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 2, September, 2022 Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri Zulqurnain & Thoha - Analisis Kepercayaan Diri