Supraptiningsih, M. Hum., Dr. Umi and Anisah, Nurul (2019) KEADILAN BAGI ISTRI AKIBAT PUTUSAN BATAL DEMI HUKUM. ADHKI: Journal of Islamic Family Law, 1 (1). pp. 113-16. ISSN 2715-050x
|
Text
ADHKI - KEADILAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Abstract Marriage is carried out in order to create a happy and eternal family according to based on the hand of God. However, sometimes divorce must be exist as it was desired by the husband. Accordingly, he submitted a plea of divorce to the Religious Court to obtain an aproval. As he obtained the aproval from Religious court to divorce his wife, the husband disobeyed the court orders until the time limit was expired. Of course, it lead to the injustice gained by the wife. Accordingly, the current research focused on three aspects, namely (1) the legal consequences of verdict with no pronouncing of a divorce pledge. (2) The marital status of both the husband and the wife as the jurisprudence has been void and (3) The justice for the wife because the verdict has been expired due to disobedience carried out by the husband. Normative research with case study design was accomplished in this study. The finding revealed that the verdict with no statement of divorce pledge carried out by the husband before the deadline will not bring about effects for both the claiment (husband) or the defendant (wife). In other word, the marital status did not change as they were still legally married. In line with justice, the wife was aggrieved by the husband, and she did not gain justice either on her marital status, rights and legal certainty. Keywords: Justice, Verdict of Divorce, Expired Abstrak Perkawinan dilaksanakan dalam rangka untuk membentuk kehidupan keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Namun terkadang ditengah jalan harus terjadi perceraian yang diingikan oleh salah satu pihak, katakan saja suami. Suami mengajukan permohonan cerai talak kepada Pengadilan Agama untuk mendapatkan izin mentalak istrinya, akan tetapi setelah Pengadilan Agama memutuskan terjadinya perceraian, suami justru tidak melaksanakan isi putusan tersebut sampai batas waktu habis (daluwarsa). Kondisi yang demikian sangat merugikan istri. Berdasarkan hal diatas, terdapat tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: (1) Akibat hukum suatu putusan yang tidak disertai dengan pengucapan ikrar talak. (2) Status perkawinan dari pihak pemohon dan termohon pasca gugurnya kekuatan hukum putusan Pengadilan Agama. (3) Keadilan bagi istri akibat daluwarsanya putusan yang tidak dilaksankan oleh suami. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Normatif dengan menggunakan pendekatan kasus (case study). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa suatu putusan yang tidak disertai dengan pengucapan ikrar talak akibat ketidakhadiran pemohon (suami) pada sidang ikrar talak sampai batas waktu pelaksanan putusan yang telah ditentukan oleh Pengadilan tidak akan menimbulkan akibat hukum yang dapat mengikat terhadap para pihaknya. Oleh karena itu perkawinan keduanya tidak putus karena perceraian sehingga mereka masih terikat perkawinan yang sah. Terkait nilai keadilan, istri sangat dirugikan atau digantung oleh suami, istri tidak memperoleh keadilan baik atas status hukum, ha-hak dan kepastian hukumnya. Kata Kunci: Keadilan, Putusan Cerai talak, Daluwarsa
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works A General Works > AS Academies and learned societies (General) K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syari'ah > Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Administrator Khazanah |
Date Deposited: | 20 Mar 2023 02:19 |
Last Modified: | 20 Mar 2023 02:19 |
URI: | http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/657 |
Actions (login required)
View Item |