(1) bangunlah, lalu berilah peringatan! (2) dan Tuhanmu agungkanlah (3) dan pakaianmu bersihkanlah (4) dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah (5) dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak (6) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah (7) Apabila ditiup sangkakala (8) ”. (QS. al-Mudatstsir: 1-8) Itulah petunjuk awal kepada Nabi Muhammad saw. agar beliau memberikan peringatan kepada umatnya. Ia pun mulai menyebarkan ajaran-ajarannya secara rahasia yang dimulai dari sanak kerabat beliau.28 Beberapa orang dari kalangan keluarga beliau dan orang-orang Quraisy lainnya tanpa ragu menyatakan kepercayaan dan sumpah setia kepada beliau. Namun di lain pihak, sikap oposisi pun muncul dan mulai nyata ketika Nabi Muhammad saw. baru menyampaikan ajaran-ajaran Islam secara terang-terangan, terutama dari kelompok oligarki yang menguasai kehidupan kota tersebut.29 Tokoh oposan terutama juga datang dari pihak kerabat beliau 28 Kebijaksanaan Nabi Muhammad saw. untuk menyampaikan ajaran Islam yang demikian itu, berdasarkan petunjuk langsung dari Allah SWT, sebagaimana yang termaktub dalam QS. Al-Syuáraáyat 213-216. Dan keadaan demikian itu berlangsung sampai lebih dari 3 tahun sampai akhirnya turun petunjuk dan perintah Allah, agar memberikan pendidikan dan se