Nurhadi, Ali and Atiqullah, Atiqullah (2020) STRATEGI PEMIMPIN PESANTREN DALAM MENGELOLA PEMASARAN PENDIDIKAN BERKEUNGGULAN. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5 (2). pp. 168-180.
|
Text
artikel ali.pdf Download (499kB) | Preview |
Abstract
Pendidikan berkeunggulan tidak hanya lahir dari sekolah umum tetapi juga dapat lahir dari pesantren yang memiliki konsep pendidikan berkeunggulan seperti di Pondok Pesantren Darussalam Puncak, yaitu IICP (International Islamic Class Program). Tujuan penelitian ini, pertama, mendeskripsikan strategi pemimpin dalam promosi pendidikan berkeunggulan di Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan. Kedua, mendeskripsikan implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan. Ketiga, mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan logistik untuk pendidikan berkeunggulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, strategi promosi pendidikan berkeunggulan dilakukan dengan sosialisasi pada wali santri. Promosi juga dilakukan melalui media sosial, website resmi pondok pesantren, brosur, dan presentasi kepada berbagai lembaga. Kedua, implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan dilakukan 169 Ali Nurhadi & Atiqullah, Strategi Pemimpin Pesantren Dalam Mengelola Pemasaran Pendidikan Berkeunggulan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 5, Nomor 2, Desember 2020 PENDAHULUAN IICP (International Islamic Class Program) adalah program takhassus (khusus) di Pondok Pesantren Darussalam Puncak. Program tersebut menawarkan kelas eksekutif dengan pembiayaan besar untuk menopang program pendidikan berkeunggulan sebagai wujud nyata kepemimpinan pondok pesantren milenial. Generasi milenial atau sering disebut generasi Y adalah generasi yang lahir tahun 1980-an hingga awal 2000-an. Generasi millenial dewasa ini tidak hanya unggul dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi mereka juga kini mulai menjadi trendsetter (panutan) dalam bidang sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Oleh sebab itu, dibutuhkan karakter pemimpin yang sesuai untuk memimpin generasi milenial (Ambarwati & Raharjo, 2018). Kepemimpinan saat ini mulai dipegang oleh generasi milenial. Karakteristik yang melekat pada mereka adalah lekatnya penggunaan dan media komunikasi dan teknologi digital yang memungkinkan terciptanya adaptasi pada perubahan serta peningkatan pemenuhan kebutuhan untuk bersaing (competition) dalam meraih suatu kesuksesan. Di pondok pesantren, kiai memainkan peran kepemimpinan sebagai pemangku kepentingan masjid dan madrasah, sebagai pengajar dan pendidik, serta sebagai sosok yang ahli dalam bidang hukum Islam. Menurut Aziz & Taja (2016), kiai merupakan sosok yang paling penting (key person) dalam menentukan pengembangan dan mana jemen pondok pesantren. Dengan demikian, seorang kiai dituntut mampu atau pandai dalam menerapkan strategi kepemimpinan demi kemajuan pesantren atau lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Dalam perkembanganya, para kiai modern dan milenial berupaya mengembangkan lembaga yang dipimpinnya dengan berkolaborasi dengan para subsider (unsur pendukung). Berbagai program inovasi dilaksanakan dengan melibatkan para ahli dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di pesantren seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam Puncak Pamekasan. Atiqullah (2012) mengatakan bahwa kiai merupakan unsur yang menempati posisi sentral sebagai pemilik, pengelola, pengajar kitab kuning, dan sekaligus sebagai pemimpin (imam) dalam setiap ritual sosial keagamaan dan pendidikan di pesantren. Sedangkan unsur lainnya merupakan subsider di bawah pengawasan kiai. Kepemimpinan kiai menjadi hal yang urgen dalam mengembangkan seluruh layanan yang diberikan pesantren, baik layanan pendidikan umum maupun keagamaan. Seluruh program yang ada di pondok terkontrol oleh kiai. Kepala sekolah di lembaga yang ada di pesantren akan bergerak di bawah arahan kiai. Oleh sebab itu, pemikiran kiai modern yang selalu menginginkan adanya pembaharuan dan inovasi akan berdampak langsung pada kemajuan pesantren termasuk seluruh lembaga dan layanan yang ada di dalamnya. Kepemimpinan kiai menjadi figur yang utama. Penelitian Aziz & Taja (2016) mengungkapkan bahwa kiai memiliki peran kepada melalui analisis SWOT serta melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh dan berpengalaman di bidangnya. Ketiga, pemenuhan logistik serta sarana dan prasarana menjadi prioritas utama untuk pendidikan berkeunggulan di Darussalam Puncak. Kesimpulan, strategi pemimpin dalam pemasaran pendidikan berkeunggulan di lingkungan pesantren Darrusalam Puncak Pamekasan dilakukan dengan konsep bauran pemasaran terdiri dari 7P, yaitu: product, price, place, promotion, people, physical evidence, process dengan mengedepankan pada promosi, harga, hasil. Kata kunci: pemasaran pendidikan, pesantren, pendidikan berkeunggulan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | ?? m71H ?? ?? m_132 ?? |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Administrator Khazanah |
Date Deposited: | 27 Sep 2021 00:07 |
Last Modified: | 27 Sep 2021 00:07 |
URI: | http://repository.iainmadura.ac.id/id/eprint/402 |
Actions (login required)
View Item |